Cari Blog Ini

Rabu, 09 Maret 2016

Makna Filosofis
Gerhana.Matahari
================
Tritunggal
Matahari, Bulan, Bumi
Sumber Cahaya adalah Matahari.
....



....
Matahari simbol Cahaya Tuhan
Bulan simbol Percikan Cahaya Nya
Bumi simbol Jasad Manusia
....
Jika kita ambil filosofi alam semesta, akan nampak bagaimana peran Tuhan dan posisiNya dalam diri kita masing-masing.

Kita ambil saja bahwa sosok matahari itu (sebagaimana karakternya yang bercahaya) adalah simbolisasi dari sosok Tuhan.

Sedangkan bulan adalah symbol utusanNya dan bumi adalah symbol jasad manusia yang gelap gulita.

Matahari dengan cahayanya dapat memberikan kehidupan dan sekaligus membinasakan.

Sedangkan bulan dapat memberikan penerangan ketika bumi gelap gulita karena "ditinggalkan" cahaya matahari pada saat malam.
Sosok bulan itu tidak bercahaya.

Ia seperti bercahaya karena mendapat pantulan cahaya matahari. Karena itu, cahaya bulan dapat disaksikan dan sekaligus penerang gelapnya bumi.

Ketika bulan berada pada garis lurus di antara matahari dan bumi itu bermakna bahwa sang Rasul telah lebur bersama Tuhan.

Sosok bulan tenggelam di dalam cahaya matahari menyebabkan bumi sebagai sosok manusia menjadi gelap gulita.

Sebagaimana simbolisasi Rasul di atas, bahwa kehadiran Tuhan dalam diri manusia merupakan gradasi cahayaNya sehingga membuat manusia menjadi hidup.

Rasul dijuluki juga sebagai Nurul Awwal (Cahaya pertama), al-Badru (purnama), Syamsyun (matahari), Nurun fauqa nuurin (Cahaya di atas cahaya), dll.

Selain sebagai bulan, cahaya Rasul juga disebut sebagai matahari karena cahayanya yang juga berasal dari matahari.

Jadi, ia dikatakan Rasul (Utusan Tuhan) karena cahayanya tidak berdiri sendiri, tetapi pantulan dari cahaya Tuhan.

Dengan demikian, Rasul itu adalah sebuah pantulan "wajah" Tuhan, alias cerminNya. Ia berada dalam diri manusia hingga detik ini.

Dalam makna ini, Rasul tidak pernah mengalami kematian sepanjang kehidupan manusia dan sepanjang Tuhan berkehendak untuk "melihat" DiriNya sendiri seperti bercermin.

Makna spiritual dari gerhana matahari adalah semacam panggilan Tuhan kepada UtusanNya.

Atau dalam makna lain merupakan naiknya spiritual manusia ke hadhirat Tuhan.

Dalam istilah spiritual sufi, peristiwa itu disebut dengan tajalli (Tuhan "turun") di satu sisi, atau taraqqi (ruhani manusia naik) di sisi lain.

Tajalli dan taraqqi merupakan fenomena spiritual manusia yang mengakibatkan totalitas cahaya sekaligus totalitas kegelapan.

Totalitas cahaya adalah sebuah kesadaran yang naik ke sidratul muntaha dan membuat sirna segala bentuk, rupa dan warna. Sirnanya segala bentuk, rupa dan warna adalah realitas kegelapan bagi manusia.

Atas dasar ini, peristiwa mi'raj nya Nabi Muhammad SAW sebagai fenomena tajalli dan taraqqi tidak bisa dijelaskan secara detil, kecuali hanya berupa penjelasan symbol-symbol spiritual dengan apa yang disebut sebagai tujuh lapis langit dan perjumpaannya kepada para nabi di setiap langit.

Karena itu, Nabi SAW sendiri telah memproklamirkan bahwa dirinya Ummiy (tidak bisa baca tulis).

#Ummi adalah ungkapan totalitas kegelapan kemanusiaannya sebagai makhluk yang bermaksud ketiadaan.

Sedangkan spiritual Nabi SAW adalah totalitas cahaya.

Pernyataan ummi merupakan realitas kepasrahan total kepada Tuhan.

Bahwa ketiadaan jasadnya Nabi yang disadari sebagai ketiadaan itu adalah sebuah statemen bahwa sosok Tuhan telah bertajalli di muka bumi.

Semacam penegasan bahwa Tuhan turun ke bumi dan menjelma sebagai manusia.

Demikian kira-kira bahasa gamblangnya.

Trus, kalau begitu, gerhana matahari itu bermakna spiritual manusia itu sebenarnya telah mengalami kenaikan atau grafiknya meningkat? Heheheheeee…., tergantung.

Itu kan cuma tanda bahwa Tuhan telah memberikan tanda-tanda di alam semesta agar manusia mau berpikir, merenung dan menghamba kepadaNya secara total.

Bahwa ada manusia di zaman ini yang memang diangkat oleh Tuhan ke sidratul muntaha hingga ia tidak berjarak.

Dalam terminology Buddha ada Dewi Kwan Im yang duduk di atas pohon teratai.

Kwan Im adalah penjelmaan Buddha Welas Asih di Asia Timur.

Kwan Im sendiri adalah dialek Hokkian dan hakka yang dipergunakan mayoritas komunitas Tionghoa di Indonesia.

Nama lengkap dari Kwan Im adalah Kwan She Im Phosat yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa Sanskerta, Avalokiteśvara.

Pohon teratai adalah filosofi kegelapan dan cahaya. Akar pohon teratai tenggelam di dalam air sebagai symbol kegelapan dan daunnya berada di atas permukaan air, mendongak ke langit sebagai symbol cahaya.

Dewi Kwan Im duduk di atas pohon teratai bermakna bahwa ia telah berada pada totalitas cahaya sebagai penjelmaan Buddha itu sendiri yang menerima totalitas cahaya Tuhan.

Dirinya adalah jelmaan Tuhan (tajalli) di muka bumi.

Sama halnya dengan cerita pewayangan di atas, Betara Kala menelan matahari setelah minum air keabadian (tirta amerta).

Lesung yang ditumbuk-tumbuk adalah symbol agar matahari dimuntahkan olehnya.

Badannya adalah sosok kegelapan yang ditumbuk-tumbuk oleh manusia agar kebagian cahaya matahari yang diharapkan muntah dari mulut Betara kala.

Sebuah symbol Utusan Tuhan dalam bentuk cahaya yang membuat kehidupan dunia menjadi tertata.

Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan shalat kusufisy-syamsy adalah bentuk kepedulian agar umatnya juga kebagian cahayaNya yang sudah nyata dalam diri RasulNya.

Sebuah kecintaan yang dipersonifikasi lewat gerhana matahari dengan cara mengajak umatnya untuk berada dalam majelis AGUNG CAHAYA KEMULIAAN TUHAN YME.

Senin, 07 Maret 2016

SHOLAT DALAM PANDANGAN AHLI SUFI
========


1.    Takbirotul Ihram
========
Di sini maksudnya, berpisah dari Alam Mulki dan fanalah hamba. ketika mengucapkan ‘Allohu Akbar’.

Hanya sifat ‘yang menyembah’ saja yang tinggal sebagai penzohiran. wujud Alloh ‘Yang Disembah’. Ia bergerak dengan gerak Alloh. Ia berkata-kata dengan kata-kata Alloh. Takluknya dalam rahasia Titik bagi Alif – ‘Tiada’. Seperti kata Abu Yazid Busthomi, “Ariftu Robbi bi Robbi’. (Aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku).

2.    Membaca Fatihah
========
Ketika membaca Fatihah, terbukalah Pintu Alam Malakut bagi ‘yang menyembah’. Dia menyaksikan kalimat Alloh melalui penyingkapan (syuhud) akan firman Alloh; “Maliki yaw middin” di dalam Kerajaan Alloh Ta’ala.

Dari takluknya ‘Tiada’ ia menjadi Titik dari NurNya (Nur Muhammadi) .

Dengan Nur Muhammad inilah ‘yang menyembah’ mengenal dirinya ‘man arofa nafsahu’ - sebagai ‘Ruh-Nya’ yang pernah dihimpunkan di Alam Lahut semasa Adam baru sempurna kejadiannya, yakni ketika Jibril menepuk tulang sulbi Adam, maka keluarlah semua ruh anak cucu Adam dari tulang sulbi Adam itu.
Adapun ‘Ruh-Nya’ itu pada hakikatnya adalah satu jua, yaitu daripada Sirulloh.Ruh anak cucu Adam itu hanyalah bayangan (menumpang) dari Ruh-Nya.Tanpa hadirnya Nur Muhamad, ‘yang menyembah’ tak mungkin bisa berhadap di depan Alloh Ta’ala. Dengan perwujudan Nur Muhammad inilah maka ‘yang menyembah’ .... “ Kepada Engkaulah kami sembah dan kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan mereka yang Engkau berikan ni’mat, bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai, dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.”. Maka di Amin kan akhir Fatihah itu oleh para malaikat dari setiap 7 lapis langit, yaitu dari: Alam Mulki, Alam Malakut, Alam Jabarut, Alam Bahut, Alam Lahut, Alam Ahut dan yang tertinggi Alam Al-Insan yang di sinilah kemuncaknya Sholat itu. Adapun maksud ‘jalan yang lurus’ bagi kalangan sufi ialah Mi’roj. Sebagaimana sabda Nabi SAW; “Sholat itu adalah mi’roj bagi mukmin”. Tujuan Mi’roj itu ialah Penyatuan, yakni kembalinya ‘yang menyembah’ kepada ‘Yang Disembah’.

3.    Rukuk
========

Takluknya kepada huruf 'Lam' terzohirnya dari Alif - 'yang menyembah' menampakkan 'Yang Disembah'.

Alif adalah Kanzun Mahfiyyan (Yang Tersembunyi). Yang Tersembunyi ingin dikenali maka dizohirkan Lam sebagai tabirnya. Sabda Nabi SAW, "Dirikanlah sholat seolah-olah kau melihat Alloh".Para Arif Billah telah berkata bahwa "Siapa yang kenal dirinya, kenallah Tuhannya." 'Yang menyembah' dinatijahkan seperti 'angin', manakala tatkala 'yang menyembah' pada posisi berdiri tadi, natijahnya adalah 'api' – fana dalam wujud. Api itu sifatnya membakar - yakni melenyapkan keakuan diri. Pada tahap 'rukuk' ini, 'yang menyembah' berada dalam suatu tarikan yang tersangat kuat dari Nur Muhammad. Justru itulah ia dinatijahkan kepada angin (tunduk dan menderu). 'Yang menyembah' ditarik masuk ke dalam Alam Jabarut dan berpisah dari Alam Malakut. Justru itulah kata para Arif Bilah , "Barangsiapa mencari Tuhan di luar dirinya, niscaya akan sesat.". Pada tahap ini 'yang menyembah' melepas qolbunya dan yang tinggal padanya adalah Roh-Nya yang akan naik ke lapisan yang lebih tinggi untuk kembali kepada Tuhan. Alam Jabarut yang menghubungkan Perbendaharaan Wujud (batas larangan yang tak bisa ditembus melainkan kepada Nur Muhammad) di antara yang 'maujud' - 'yang menyembah'. 'Yang menyembah' mengenal dirinya di Alam Jabarut, maka tersingkaplah baginya seluas-luasnya wujud Alloh tanpa tabir bahwa 'yang menyembah' telah bersatu dengan 'Yang Disembah' sebagaimana adanya di dalam Misykat itu ialah Cahaya-Nya. (Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ). Maka bertasbihlah 'yang menyembah', "Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dengan sifat kepujiannya”
Jika difahami ayat itu, maka pengertian bersatu dengan 'Yang Disembah' yang dimaksudkan di sini bukanlah mengambil kefahaman 'Hulul' sebagaimana yg diyakini oleh Mansur Al-Hallaj. Yang lebih ditekankan di sini ialah Wahdatusy-Syuhud (Kesaksian Penyatuan).

4.    I’tidal
========

'Yang menyembah' adalah yang dibangkitkan - ‘Yang menyembah’ masuk dalam ‘Pintu Kematian.’ “Matikanlan dirimu sebelum mati”. Di sini juga artinya ‘waqof’ (sementara) dalam Sholat.

5.    Sujud Awal
============

Takluknya kepada huruf 'Lam' - juga huruf 'Mim'.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Aku dizohirkan ke dunia dalam keadaan sujud". 'Yang menyembah' dinatijahkan kepada air. Air adalah sumber kejadian Alam Mulki. Arasy Tuhan berada di atas air. Maka 'yang menyembah' dinatijahkan kepada air, karena di sinilah 'yang menyembah' sampai di Alam Bahut. Alam Bahut adalah Pembatasan Terakhir Segala Penzohiran, Ungkapan Syeikh Akbar Ibnu Arobi; Syajarotul - Kaun (Pohon kejadian) atau sebutan yang sering juga disebut - Sidrotul Muntaha. Pada tahap ini 'yang menyembah' adalah Ruh-Nya yang di dalam Sirr. Sabda Nabi Muhammad SAW ketika mi'roj baginda melihat Wajah Alloh, "Aku tidak tahu di mana aku berada". Pada tahap ini juga 'yang menyembah' menyerap kepada 'Yang Disembah' seolah-olah 'yang menyembah' itulah 'Yang Disembah,' 'Yang Disembah' itulah 'yang menyembah, - yang pada hakikatnya wujud terurai dalam fana fil sifat dan lebur dalam fana fil zat – ‘Melihat Alloh dengan Alloh’ – maka ‘yang menyembah’ diberikan pengetahuanNya – Anal Haq (Akulah Yang Benar’).
Dari sisi tahap ini, lihatlah kepada ‘Basmalla’. Hanya ‘Ba’ dalam Basmallah saja yang tercantum dengan Alif. Sabda Nabi SAW; “Seluruh kitab Al-Qur’an itu terkandung dalam Al-Fatehah. Dan seluruh Al-Fatehah itu terkandung dalam Basmallah. Dan Basmallah terkandung dalam huruf ‘Ba’. Dan rahasia ‘Ba’ itu adalah Titik di bawahnya” Inilah yang dimaksudkan oleh Syekh Ibnu ‘Arobi Wujud Kesatuan – Wahdatul Wujud. Maka bertasbihlah ‘yang menyembah’, “Maha suci Tuhanku yang Maha Mulia dengan sifat kepujian-Nya.”

6.    Duduk diantara 2 Sujud
======================

Takluknya pada huruf ‘Ha’ besar dan juga ‘Ha’ kecil (maksudnya selepas huruf Jim). ‘Yang Menyembah’ telah dikurniai ‘Baqo’ setelah fana fil sifat dan fana fil zat. Dengan dikurniai ‘Baqo’, barulah ‘yang menyembah’ dapat memasuki Perbendaharaan Rahasia Tuhan – Ilahiyat - pada sujud yang akhir nanti, sebagaimana diistilahkan oleh para Arif Billah melalui tiga tahapan, Yaitu ; ( Ahadiat, - Wahdat, - Wahadiat ). Pada tahap ini ‘yang menyembah’ berada di Alam Lahut – Alam Tiada, yang tiada sesuatu pun yang tercipta, tiada awal dan akhir, ‘yang menyembah’ menyaksikan kekosongan tanpa perbatasan, dan disinilah awalnya Diri yang kemudiannya dizohirkan sebagai Adam. Di kalangan sufi, ia juga diistilahkan ‘Negeri ‘Adami’. Diri (‘yang menyembah’) dinisbahkan kepada air yakni Air Mutlak, inilah asal-usul manusia dari alam tiada ‘La’.
Pada tahap ini juga ‘yang menyembah’ adalah di dalam Sirr-Nya – Ruh-Nya dalam keghoiban Nur Muhammad. Haqiqot Ruh-Nya adalah Nur Muhammad. Di sinilah ia bermunajat; “ Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku.”

7.    Sujud Akhir
=============

Takluknya pada rahsia huruf ‘Ha’ –
yang tak kelihatan atau bunyi diujungnya ‘Hu’ dan juga huruf ‘Mim’.

Pada tahap ini ‘yang menyembah’ berada di Alam Ahut’ pada nisbahnya air yang di bawah ‘Arasy Tuhan . Yang tinggal pada ‘yang menyembah’ adalah Sirulloh. Di dalam Sirr, inilah Aku. Kata Ahli Sufi, ‘Air dalam gelas, tak dapat dibedakan lagi. Air itulah gelas. Gelas itulah air.” ‘Yang menyembah’ itulah ‘Yang Disembah’ dalam gedung makrifat, bukan dalam gedung syari’at, gedung thoriqot dan gedung haqiqot. Pahamkanlah ini ‘Yang menyembah’ tidak bisa menjadi ‘Yang Disembah’ dalam arti haqiqot. Ini hanya pada makrifat semata-mata. Ingatlah, bukan faham hamba yang bertukar menjadi Tuhan. Camkan air di dalam gelas, bersatu dalam kejernihan. Lihatlah pada ‘ombak’- ombak hanya pada nama yang diberikan padahal itu air yang beriak dan menggelora.
Pada sujud akhir inilah, ‘yang menyembah’ memasuki Wilayah Ilahiyat:
·  Ahadiat    – Zat Mutlak atau Zat wajibal wujud
·  Wahdat    – Zat Yang Maha Esa
·  Wahadiat – ILAH - Zat yang maha kaya daripada tiap-tiap sesuatu yang lain dan sesuatu yang lain memerlukannya.
Zat ingin dikenali sebagai Kanzun Mahfiyyan. Di sinilah terbitnya ungkapan ‘Kun’ jadilah maka jadilah ia.

8.    Duduk Tahiyat Akhir
=========

Takluknya pada huruf Dal. Pada tahap ini ‘yang menyembah’ berada di Alam Al-Insan, dinisbahkan kepada tanah ketika ia duduk – dalam kesempurnaan. Dia yang mengenal dan Dialah yang dikenal pada akhirnya. Dialah yang turun dan naik dalam mi’roj. “Rahasia Insan RahasiaKu, RahasiaKu Rahasia Insan”.
Di Alam Insan, ‘yang menyembah’ diliputi dengan Wujud, Ilmu, Nur dan Syuhud, maka Zat adalah rahasianya, Sifat adalah ruhnya, Asma’ adalah qolbunya dan Af’al adalah tubuhnya. Di sinilah ia mengucapkan Selamat sejahtera (tahiyat) ke atas Nabi dan rahmat Alloh dan keberkatan-Nya. Juga kepada hamba-hamba yang solihin sekaliannya. Dialah yang menyaksi dan dialah yang bersaksi tiada Tuhan melainkan Alloh dan Muhammad adalah utusan Allah swt.

9.    Salam
=========
“Salamun qowlam mir-robbir- rohiim”.
Inilah salam ahli syurga. Syurga inilah yang dinikmati oleh ‘yang menyembah’, yakni syurga yang di dalamnya tanpa bidadari, sungai, buah-buahan dan pepohonan. Di syurga inilah ‘yang menyembah’ terlena memandang Wajah Alloh.
Perlu kita renungi ini adalah sutu konsep atau pandangan dari para Arif Bilah yang pemahamannya sudah jauh dari manusia awam, yang perlu kita tekankan sholat (sujud) adalah salah satu rahasia diri kita, jadi tidak perlu diungkapakan dengan kata-kata bagaimana aku sholat (sujud), cukuplah untuk diri kita pribadi,. (semuanya jadi kosong). tapi jika kita berkholwat silahkan berbicara sebebas - bebasnya.

Jumat, 04 Maret 2016

Kosmologi Borobudur sesuai dgn tingkatan religius

KOSMOLOGI BOROBUDUR
DGN 4 TINGKATAN
===================
Leluhur Nusantara membuat monumen menakjubkan yaitu Borobudur bertujuan agar anak cucu Nusantara mengerti dan memahami penyatuan dirinya dgn Tuhan Sang Penciptanya.

Tauhid adalah terposisikan hati dan perasaan.yg hampa namun pikiran tetap berkarya cipta bijak bajik, dan hati tidak terhanyut oleh berbagai urusan.yg telah silakukan selama didunia....sehingga hati tetap Sunia dan Hampa



KAMADHATU= SYARIAT
kehidupan yg terikat dgn Nafsu duniawi dan.memerlukan cara cara atau tatanan #syariat_religi agar mampu diauto sugesti jiwanya agar mampu terbina dan terdidik secara religius utk naik ke tangga rupadhatu.

RUPADHATU=THORIQOT
Kehidupan yg sudah mampu mengendalikan hawa nafsu namun terikat dengan rupa dan bentuk metode atau jalan ajaran yaitu #thorikot utk naik ke tangga arupadhatu

ARUPADHATU= HAKIKAT
Kehidupan yg sdh tdk terbelenggu dgn rupa dan bentuk serta kemasan ajaran karena semua hal sdh dikupas menuju makna atau #HAKIKAT dan posisi ini masih belum.sempurna, belum lebur seperti Bima yg bertemu dgn Dewa Ruci masih ada 2 bagian dan sbg anak tangga utk menuju ke Utama.

UTAMA=MAKRIFAT dan Tauhid Dat
Kehidupan yg lebur dgn penciptanya dan didalam stupa ada patung adibudha yg belum rampung dgn maksud penyatuan #makrifat atau kenal diri kenal Tuhannya selalu berevolusi dlm peleburan Utama ini adalah Posisi Fana Fi Syeh.

Lebur Djati Suwung ing Batin hananging makaryo cipto ngabekti Hurip memayu Hayuning Bawono

Rabu, 02 Maret 2016

Pendidikan Holistik Apakah Perlu..??

HOLISTIK ......????
============
Pendidikan Holistik Perlu dilakukan kepada anak anak.kita sejak dini dalam.rangka utk menumbuhkan kesadaran ( awareness ) thd dirinya dan tanggung jawab sebagai manusia secara menyeluruh dlm tatanan sosialnya.

1.       Spiritualitas adalah jantung dari setiap proses dan praktek pembelajaran

2.      Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala potensinya. Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling dalarn (inner self, sehingga memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus bergantung sepenuhnya kepada pencipta Nya).

3.      Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga intuitif.

4.      Pembelajaran berkewajiban menumbuh kembangkan potensi kecerdasan ganda (multiple intelligences).

5.      Menyadarkan anak akan keterkaitannya dengan komunitas sekitarnya

6.      Mengajak anak menyadari hubungannya dengan bumi dan ciptaan Allah selain manusia seperti hewan, tumbuhan, dan benda  (air, udara, tanah) sehingga mereka memiliki kesadaran ekologis.

7.      Kurikulumnya memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam tingkatan transdisipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.

8.      Menghantarkan anak untuk menyeimbangkan antara belajar individual dengan kelompok (kooperatif, kolaboratif, antara isi dengan proses, antara pengetahuan dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dengan kualitatif

9.      Pembelajaran yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala

10.  Pembelajaran yang merupakan  sebuah proses kreatif dan artistic
Diambil dari artikel online Djauharah Bawazir 2008.

Artikel Online menyebutkan aplikasi pendekatan holistik menurut Woofolk, A (1993) dalam pembelajaran di sekolah adalah sebagai berikut :

1.      Wawasan pengetahuan yang mendalam ( insight ) yaitu bahwa wawasan memegang peranan penting dalam perilaku.

2.      Pembelajaran yang bermakna ( meaning ful learning ) yaitu kebermaknaan unsur – unsur yang terkait dalam suatu objek atau peristiwa akan menunjanng pembentukan insight dalam proses pembelajaran

3.      Perilaku bertujuan ( purposive behavior ) yaitu bahwa hakikatnya perilaku itu terarah pada suatu tujuan

4.      Prinsip ruang hidup ( life space ) menyatakan bahwa perilaku individu mempunyai keterkaitan  dengan lingkungan atau medan dimana ia berada. Prinsip ini mengaplikasikan adanya padanan dan akitan antara proses pembelajaran dengan tuntutan dan kebutuhan lingkungan

5.      Transfer dalam pembelajaran yaitu pemindahan pola – pola perilaku dari suatu situasi pembelajaran tertentu kepada situaasi lain. Transfer akan terjadi apabila anak menangkap prinsip – prinsip pokok dari suatu masalah dan memnemukan generalisasi kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain

KETUHANAN YME

MAKAN ISINYA BUANG BUNGKUSNYA
===========================
Sang Maha Pencipta adalah ISI dari berbagai ragam ajaran yg merupakan kemasan.
...
Pelajaran pelajaran Ketuhanan YME adalah Satu Sumber Kekuasaan Alam Semesta.
...
Dia adalah Dat Hidup Abadi
Dia memiliki Karakter Mulia

....

Dat Hidup Abadinya tak terdefinisikan.oleh akal fikiran kesejatianNya adalah KEHAMPAAN SUNIA YG ABADI
YG SERING DIKEMAS DGN BERAGAM BAHASA =

ALLOH SWT
BRAHMAN
BAPA ALLAH
SANGHA
TAO
HAYYU
YEHUWA
Sang Hyang Widi wasa
...dan lain lain

...
KARAKTERNYA MULIA
BERNAMA
BERSIFAT
BERPRILAKU
Karakter inipun disebut dgn beragam bahasa =

Nur Muhammad
Jiwa atman
KRISTUS
Ruhul qudus
Adi Budha
Nuraini
... dan lain lain
...
Karakternya secara teologis disebut juga kepribadian
Kepribadian Dat Hidup Abadi
Yg terletak pada 3 Alam



...
ALAM ROHSO
ALAM BAQO
ALAM FANA
...
ALAM WISNU
ALAM SIWA
ALAM BRAHMA
...
ALAM BAPA ALLAH
ALAM PUTRA
ALAM ROH KUDUS
...
ALAM SANGHA
ALAM BUDHA
ALAM DHARMA
...
KETIGA ALAM INI SEGITIGA SAMA SISI MERUPAKAN ALAM SEGITIGA EMAS MENUJU ALAM TUHAN YME YAITU ALAM SUWUNG LEWANG LEWUNG.
ALAM PENYAKSIAN TRANSENDEN PSIKIS BATINIYAH....
MENUJU
PETUNJUK CAHAYA MULIA ATAU KESADARAN (awareness) diri pribadi bahwa Diri Kita Adalah Citra NUA sendiri untuk membiaskan kemuliaanNYA DALAM RANGKA HAYYU MEMAYU HAYUNING BAWONO....
HIDUP MEMELIHARA HIDUP ALAM SEMESTA.
...
SEMUA MENUJU KPD SATU SUMBER YAITU
SANG MAHA PENCIPTA MELALUI KESADARAN BUDI DAYA MULIA dengan varian istilah lagi
...
Akhlaqul karimah
finest attitude
Perbuatan bajik.bijak
Adiluhung
Dharma budha
Budhi Daya luhur
.... Dll
...sebagai jalan penebusan Diri menuju Hampa

Tauhid
Moksa
Sempurna
Perfection
..dll
....
Merdekakan istilah makan isinya buang bungkusnya
Pahami ISINYA DALAM SENYAPNYA HATI  .... Buang bungkusnya dalam.arti hindari saling silang thd kemasan yg memang beragam utk menunjukkan KEMAHAKAYAAN ALLOH SWT
...
Salam Cinta Ikhlas
Salam Cinta Hampa
Berbuat dgn kasih sayang namun.terasa hampa itulah kesejatian frekwensinya

Selasa, 01 Maret 2016

SHOLAT DAIM......???


SHOLAT DAAIM ?
============



103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.an-nisa’

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,Al-mukminun

MEMELIHARA SHALAT
================
9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.al-mukminun
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
23. yang mereka itu tetap mengerjakan

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya[1603],
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604]. Al-ma’un

[1603]
Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.

[1604] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat

Istilah salat daim tidak dijumpai dalam kepustakaan Islam yang muktabar (terkenal).

Salat daim, seperti diungkapkan dalam surah al-Ma’arij ayat 23 yang artinya: “Yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya,” mengandung pengertian “salat yang dilakukan”, yaitu salat yang dilakukan terus-menerus dalam waktu-waktu yang telah ditentukan.

Salat daim terdapat dalam kepustakaan Jawa.

Tidak seperti salat lima waktu dan salat sunah (nawafil), salat daim tidak terikat dengan waktu, tanpa rukuk, dan tanpa sujud.

Sebutan lengkap untuk salat ini adalah #salat_daim_mulat_salira, yaitu zikir yang kekal dan mawas diri.

Mawas diri di sini berarti selalu ingat atau eling kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Makna Sholat
===========
Salat berarti doa, memohon rahmat, dan memohon ampun (istigfar).

Adapun daim berarti kekal atau tetap.

Salat daim berarti doa yang kekal dan tetap.

Dalam hal ini Muhammad Mustafa al-Maragi menyebutnya sebagai: “Orang-orang yang senantiasa menjaga salat mereka menurut waktu-waktu yang telah ditentukan, tanpa terpengaruh berbagai kesibukan mereka.”

Dalam buku Salat Daim Mulat Salira karya Bratakesawa dijelaskan:

“Salat daim ialah sembahyang yang tetap, yang selalu dilaksanakan, atau sembahyang yang tidak pernah ditinggalkan, mawas diri, dan mawas aku (melihat dengan teliti akan diri sendiri atau dirinya dalam arti yang seutuhnya).

Melakukan ini amat penting bagi kita yang mencari ilmu hakikat.

Dan melakukan yang demikian inilah yang disebut dengan salat daim mulat sarira.”

Tentang salat daim ini dijelaskan oleh Ranggawarsita, yaitu “saya berniat salat daim untuk selama hidupku, berdirinya adalah hidupku, rukuknya adalah penglihatanku, iktidalnya adalah pendengaranku, sujudnya adalah penciumanku, bacaan ayat adalah ucapanku, duduknya adalah imanku, pujiannya adalah keluar masuknya nafasku, zikirnya adalah ingatanku, kiblatnya adalah renunganku, fardu menjalankan yang wajib lantaran kodratku sendiri.

Disitu lalu pasrah kepada Dat hidup kita pribadi . jangan ragu-ragu lagi, karena yang demikian itu telah berdiri Dat, sifat dan perbuatan kita ini sudah menjadi Al-Qur’an sejati, sebagai tanda hakikat semua salat.

”Lebih lanjut ia menjelaskan, “Itulah salat daim, yakni salat yang sejati, ia tanpa di antarai waktu, tidak mempunyai hitungan rakaat, mereka ini bisa disebut salat sambil bekerja, melakukan pekerjaan sambil salat, duduk dengan berdiri, berdiri dengan duduk, lari dengan berhenti, membisu dengan berceritera, bepergian dengan tidur, tidur dengan jaga.

Seperti itulah ibaratnya, sebab hakikat salat daim tanpa sujud dan rukuk, yakni hanya berada dalam rasa hidup kita.”

Hakekat Sholat
============
Mengenai hal shalat tentu berbagai cara dan methode dalam prakteknya seseuai dengan tingkat pemahaman ilmu serta keimanannya, karena seperti disebutkan diatas bahwa shalat adalah do'a.

Demikian pula seperti tulisan diatas "Sedemikian pentingnya shalat lima waktu ini sehingga untuk mewajibkannya pun Allah secara khusus memanggil Nabi Muhammad SAW melalui mu’jizat Isra Mi’raj".

Justru inilah kuncinya shalat, yaitu pertemuan dengan Tuhan tanpa hijab di sidratul muntaha, yang disebut ashlatu mi'rajul mu'min, dan shalat seperti ini mempunyai tata cara yang berlainan dengan shalat umumnya lima waktu.

Shalat lainnya adalah seperti halnya #ashalatu_imaduddin, shalat adalah tiangnya agama, dalam pemahaman tatacara umum adalah shalat lima waktu.

Selanjutnya #ashalatu_adzikri, yakni memeliharaan ingatan kepada kepada Tuhan, dalam pandangan umum adalah memalihara dzikir baik lisan, fikiran dan hati disetiap saat, seperti halnya dzikir nafas.

Demikian pula #shalat_wustha (pertengahan) seperti yang ditafsirkan oleh para ulama adalah shalat ashar, padahal hakikatnya tidak selalu menjurus kepada sholat yang lima waktu, namun ada tata caranya tersendiri.

Jika salat dalam arti syariat religi lebih menekankan aspek perilaku lahiriah dalam bentuk berbagai ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, maka salat dalam arti tasawuf mengambil bentuk perilaku salat dimaksud yang dibarengi dengan khusyuk, hadir hati, dan selalu ingat kepada Allah SWT.

Shalat yang demikian menuntut pelakunya untuk menghadapkan sepenuh hatinya kepada Allah SWT yang dapat menumbuhkan rasa hormat, segan, dan takut serta kagum akan kebesaran, keagungan, dan kekuasaan-Nya.

Shalat daim mulat sarira akan lebih mudah dipahami dengan pendekatan makna salat menurut tasawuf dari pada dengan syariat, meski tidak sepenuhnya sama.

Namun demikian para ulama tasawuf, seperti at-Tusi, al-Qusyairi, al-Gazali, dan as-Sukandari, menghendaki keterpaduan pengamalan salat menurut syariat dan tasawuf serta keterpaduan syarat rukun salat secara lahiriah dengan penghayatan kedalaman makna batiniah.

Bahwasanya diceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a, katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s, daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib bagi kita untuk mengetahuinya. Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah Allah, bermula hakikatnya didalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :

1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya :
================
1. BERDIRI ( IHRAM)
itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara.

Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
• KUAT.
• LEMAH.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah.

Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini. Adapun yang dihilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AP’AL (perbuatan) hamba yang baharu.

2. RUKU’ (MUNAJAH)
itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur.

Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
• TUA.
• MUDA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA. Adapun yang dihilangkan tatkala RUKU’ itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.

3. SUJUD (MI’RAJ)
itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai.

Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• HIDUP.
• MATI.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.

Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI.

Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.

4. DUDUK (TABDIL)
itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur.

Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat KESEMPURNAAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
• ADA.
• TIADA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA.

Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu, karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.
Itulah hakikatnya shalat.

Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas, shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI, artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi.

Tuntutan mereka berbicara ini wajib atas kamu. Jangan shalat itu menyembah berhala !!!.

Sholat Daaim ?
Di dalam praktek tasawuf, shalat merupakan bagian dari muraqabah (kontemplasi) terhadap Tuhan.

Muraqabah itu meresapkan kesadaran bahwa Allah memonitor gerak-gerik kita baik lahir maupun bathin.

Muraqabah hakikat shalat itu dengan cara menghadapkan wajah jiwa kita ke hadirat Allah SWT yang telah menjadikan hakikatnya shalat.

Shalat yang terdiri dari beberapa rukun yang bersifat perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Shalat sangat penting dalam tasawuf, sebagaimana disabdakan oleh nabi SAW ”Shalat adalah kenaikan (mi'raj) orang-orang Mukmin (menuju Allah)”.

Nabi Muhammad juga bersabda, ”Hanya dalam shalat saja seorang hamba bisa dekat dengan Allah.”

Shalat menghubungkan sang hamba dengan Tuhan, dan mengisi jiwanya dengan cahaya-cahaya yang memancar darinya.

Hubungan halus Sang Salik dengan Tuhan, rahasianya kedudukan tinggi dan kemuliaannya, pun dapat dirasakan dalam shalat.

Itulah sebabnya Allah menyebut sang salik sebagai hamba-Nya (abduhu).

Kehambaan ('abdiyah) ini dicapai dalam shalat.

Shalat adalah anugerah khusus kepada manusia yang diberikan Allah melalui Nabi-Nya guna mengenang peristiwa mi'raj beliau, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Quran.

Dalilnya adalah :
"Sesungguhnya  shalat itu merupakan kewajiban bagi orang-orang yang beriman, yang ditetapkan waktunya" (QS. Al nisa':103)

Al-Qur’an menganjurkan banyak berzikir di luar salat. Dalam hubungan ini Allah SWT berfirman:
“Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS.62:10)

Selanjutnya shalat daim yang penuh kontroversi dalam pandangan umum, karena umum hanya mengenal shalat lima waktu.

Shalat daim atau disebut "asholatu daimulhaq" adalah shalat diam(tetap) tanpa gerakan, dilakukan terus menerus sepanjang hidup, disebut pula shalat abadi karena menuju alam keabadian yakni #orbit_Tuhan.

Mereka yang mampu sholat daim adalah mereka yang tidak akan berkeluh kesah dalam hidupnya dan senantiasa mendapat kebaikan sebagaimana disampaikan Q.S 70 : 19-22.

Nah, sholat daim ini modelnya seperti apa?

Ah.. tentu saja tidak bisa dibeberkan disini karena sholat daim adalah “oleh-oleh” dari hasil pencarian spiritual manusia.

Tidak bisa diceritakan ke semua orang kecuali mereka yang telah memiliki kematangan spiritual.

Sholat daim adalah sholatnya orang ‘arif yang telah mengenal Allah.

Ini adalah sholatnya para Nabi, Rasul, dan orang-orang ‘arif.

Ilmu ini memang tidak banyak diketahui orang awam.

Lantas bagaimana dengan sholat lima waktu?

Nah sholat lima waktu sebenarnya adalah jumlah minimal saja yang harus dikerjakan manusia untuk mengingat Allah.

Pada hakekatnya kita malah harus terus menerus untuk mengingat Allah sebagaimana firman-Nya :

Dan ingatlah kepada Allah diwaktu petang dan pagi
(Q.S Ar-Ruum (30) : 17)

Dan sebutlah nama Tuhanmu pada pagi dan petang.
(Q.S Al-Insaan (76) : 25)

“Sholat daim adalah prilaku eling marang Gusti Allah terus menerus dalam setiap kondisi dan bahasa kitab keringnya adalah Ulil Albab ...... yaitu
QS.(3) : 191.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Pandangan Gusdur
==============
Shalat-shalat khusus seperti: mi'rajul mu'min, wustha, daimulhaq, adalah shalat dalam etika dan tatacara tersendiri dengan kalimat dzikir tertentu yang arahnya menuju kepada kedudukan(martabat Tuhan), dan adanya shalat yang terbagi lima waktu-17 rakaat adalah merupakan uraian(pedaran) dari shalat-shalat khusus tsb yang terdapat dalam ayat Alqur'an(wustha, daim, mi'raj), dan ayat tsb termasuk pada ayat mutasyabihat yang hanya bisa di tafsirkan dengan nahwu sharaf dan ilmu alat dalam tata bahasa Alquran pada tingkat tertentu, sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

Menurut Sunan Bonang,
==================
Shalat Daim itu hanya duduk, diam, hening, pasrah pada kehendak GUSTI ALLAH.
Raden Mas Syahid tidak disuruh untuk dzikir ataupun melakukan ritual apapun.

Apa rahasia dibalik duduk diam tersebut?
Cobalah Anda duduk dan berdiam diri.
Maka hawa nafsu Anda akan berbicara sendiri.
Ia akan melaporkan hal-hal yang bersifat duniawi pada diri Anda.

Hal itu semata-mata terjadi karena hawa nafsu kita mengajak kita untuk terus terikat dengan segala hal yang berbau dunia.

Namun demikian, janganlah merasa cukup puas hanya dengan sholat lima waktu.

Tingkatkanlah agar kita mampu melakukan sholat daim.

Mari kita simak kembali ungkapan Sunan Bonang yang tertulis dalam Suluk Wujil :

Utaming sarira puniki
Angawruhana jatining salat
Sembah lawan pujine
Jatining salat iku
Dudu ngisa tuwin magerib
Sembahyang araneka
Wenange puniku
Lamun aranana salat
Pan minangka kekembaning salat daim
Ingaran tata krama

#Artinya :
========
“Unggulnya diri itu mengetahui hakekat sholat, sembah dan pujian. Sholat yang sebenarnya bukan mengerjakan isya atau magrib.
Itu namanya sembahyang, apabila disebut sholat maka itu hanya hiasan dari sholat daim.
Hanyalah tata krama”

Dari ajaran Sunan Bonang diatas, maka kita bisa memahami bahwa sholat lima waktu adalah sholat hiasan dari sholat daim.

Sholat lima waktu ganjarannya adalah masuk surga dan terhindar neraka.
Tentu yang mendapat surga pun adalah mereka yang mampu menegakan sholat yaitu dengan sholat tersebut, ia mampu mencegah dirinya dari berbuat keji dan mungkar.

Sholat daim ini juga disebut dalam SULUK LING LUNG karya Sunan Kalijaga:

SALAT DAIM TAN KALAWAN, MET TOYA WULU KADASI, SALAT BATIN SEBENERE, MANGAN TURU SAHWAT NGISING.

(Jadi sholat daim itu tanpa menggunakan syariat wudhu untuk menghilangkan hadats atau kotoran. Sebab kotoran yang sebenarnya tidak hanya kotoran badan melainkan kotoran batin. Salat daim boleh dilakukan saat apapun, misalnya makan, tidur, bersenggama maupun saat membuang kotoran.)

Syekh Siti Jenar mengajarkan dua macam bentuk shalat, yang disebut shalat tarek dan shalat daim.

Shalat tarek adalah shalat thariqah, diatas sedikit dari syari’at.

Shalat tarek diperuntukkan bagi orang yang belum mampu untuk sampai pada tingkatan Manunggaling Kawula Gusti, sedang shalat daim merupakan shalat yang tiada putus sebagai efek dari kemanunggalannya.

Sehingga shalat daim merupakan hasil dari pengalaman batin atau pengalaman spiritual.

Ketika seseorang belum sanggup melakukan hal itu, karena masih adanya hijab batin, maka yang harus dilakukan adalah shalat tarek.

Shalat tarek masih terbatas dengan adanya lima waktu shalat, sedang shalat daim adalah shalat yang tiada putus sepanjang hayat, teraplikasi dalam keseluruhan tindakan keseharian ( penambahan , mungkin efeknya adalah berbentuk suci hati, suci ucap, suci pikiran ); pemaduan hati, nalar, dan tindakan ragawi.

Salat daim tersebut menurut mereka merupakan bentuk pengembaraan ahli kerohanian dalam mencari Tuhan.

Untuk menemui Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Suci, dan Maha Sempurna, maka dalam pencarian itu seseorang harus suci secara lahir dan batin. Karena itu ia harus menghidupkan hati dan perasaannya untuk selalu ingat dan berzikir kepada Tuhan.

Hal ini bisa dicapai dengan cara salat daim dalam arti tasawuf, yaitu “ ingat dan zikir yang terus-menerus”.

Dengan demikian salat daim ini tidak dalam arti salat fardu lima waktu dan salat sunah, melainkan lebih sesuai jika diartikan zikir secara sufi yang terus-menerus.
Al-Qur’an menganjurkan banyak berzikir di luar salat.

Dalam hubungan ini Allah SWT berfirman:
“Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS.62:10)
Ini berarti bila salat daim itu dilakukan seorang muslim dalam arti zikir, tidak lantas ia bebas dari tugas melaksanakan salat fardu lima waktu sebagai kewajiban yang tak dapat ia tinggalkan. Setiap muslim wajib melaksanakan salat lima waktu secara aktif, rajin, baik, dan benar.

Disamping itu ia perlu berzikir kepada Allah SWT kapan dan di mana pun, baik melalui salat fardu atau sunah dengan tata aturan yang baku, maupun di luar salat dengan cara-cara yang tidak diatur secara baku.

Cara yang disebut belakangan inilah salat daim dalam arti tasawuf, dalam bentuk zikir, ingat, eling atau renungan rohaniah lainnya yang dapat dilakukan secara bebas tanpa ikatan aturan yang baku.
......
Penjelasan yg panjang sampai mata beleken nek mbaca disingkat sama orang jawa dgn kalimat
#ELING_Lan_WASPODO
:-) :-) :-) :-) :-)

Sembahyang

HAKIKAT 4 MACAM SEMBAH
=========================


#Sembah_raga (syariat)
Dalam tradisi Islam, ia dikenal sebagai shalat 5 waktu yang didahului dengan pensucian diri dengan air.

Manfaat yang paling nyata dari sembah raga adalah badan yang menjadi segar, pikiran menjadi jernih, dan itu kemudian menjadi landasan tumbuhnya hati yang damai.

Hanya di hati yang damailah, kelembutan dan keagungan bisa dirasakan kehadirannya.

#Sembah_kalbu_cipta (tharikat)
“Nantinya, sembah kalbu itu, jika berkesinambungan juga menjadi olah spiritual.
Olah (spiritual) tingkat tinggi yang dimiliki Raja.

Tujuan ajaran ilmu ini; untuk memahami yang mengasuh diri (guru sejati/pancer).”

Itu diwujudkan melalui cara berikut: “Bersucinya tidak menggunakan air; Hanya menahan nafsu di hati; Dimulai dari perilaku yang tertata, teliti dan hati-hati (eling dan waspada);
Teguh, sabar dan tekun, semua menjadi watak dasar.

Teladan bagi sikap waspada.”
Lebih jauh, menyangkut Sembah Kalbu itu digambarkan fenomena-fenomena yang akan terjadi: “Dalam penglihatan yang sejati. Menggapai sasaran dengan tata cara yang benar.

Biarpun sederhana tata lakunya dibutuhkan konsentrasi.

Sampai terbiasa mendengar suara sayup-sayup dalam keheningan. Itulah, terbukanya alam lain, bila telah mencapai seperti itu.

Bagaimana cara agar sembah kalbu ini menemui tujuannya?

Dijelaskan sebagai berikut: “Saratnya sabar segala tingkah laku.
Berhasilnya dengan cara membangun kesadaran, mengheningkan cipta, pusatkan fikiran kepada energi Tuhan.

Dengan hilangnya rasa sayup-sayup, di situlah keadilan Tuhan terjadi. (jiwa memasuki alam gaib rahasia Tuhan).

Gugurnya jika menuruti kemauan jasad (nafsu).

Tidak suka dengan indahnya kehendak rasa sejati.

Jika merasakan keinginan yang tidak-tidak akan gagal.

Maka awas dan ingat lah dengan yang membuat gagal tujuan.”

#Sembah_Jiwa_Roh (hakikat)
“Sembah ketiga yang sebenarnya diperuntukkan kepada Hyang sukma (jiwa).

Hayatilah dalam kehidupan sehari-hari.

Usahakan agar mencapai sembah jiwa ini anakku! Sungguh lebih penting, yang disebut sebagai ujung jalan spiritual.

Tingkah laku olah batin, yakni menjaga kesucian dengan awas dan selalu ingat akan alam nan abadi kelak.

Cara menjaganya dengan menguasai, mengambil, mengikat, merangkul erat tiga jagad yang dikuasai.

Jagad besar tergulung oleh jagad kecil,Pertebal keyakinanmu anakku ! Akan kilaunya alam tersebut.

Tenggelamnya rasa melalui suasana “remang berkabut”.

Mendapat firasat dalam alam yang menghanyutkan.
Sebenarnya hal itu kenyataan, anakku !
Sejatinya jika tidak ingat, sungguh tak bisa “larut”.
Jalan keluarnya dari luyut (batas antara lahir dan batin).
Tetap sabar mengikuti “alam yang menghanyutkan”.
Asal hati-hati dan waspada yang menuntaskan tidak lain hanyalah diri pribadinya yang tampak terlihat di situ.
Tetapi jangan salah mengerti, di situ ada cahaya sejati. Ialah cahaya pembimbing, energi penghidup akal budi.
Bersinar lebih terang dan cemerlang, tampak bagaikan bintang.
Yaitu membukanya pintu hati, terbukanya yang kuasa-menguasai (antara cahaya/nur dengan jiwa/roh).
Cahaya itu sudah kau (roh) kuasai. Tapi kau (roh) juga dikuasai oleh cahaya yang seperti bintang cemerlang.”

#Sembah_Rasa'(makrifat)
“Sembah rasa terasalah hakekat kehidupan.
Terjadinya sudah tanpa petunjuk, hanya dengan kesentosaan batin.”

Pada tingkatan ini, maka rahasia ketuhanan: “Demikian itu sebagai ketetapan hati. Yang membuka penghalang/tabir antara insan dan Tuhan, tersimpan dalam rahasia, terletak di dalam batin. Rasa hidup itu dengan cara manunggal dalam satu wujud, wujud Tuhan meliputi alam semesta, bagaikan rasa manis dengan madu. Begitulah ungkapannya.”

Sembah pada tingkat keempat ini diwujudkan melalui tatacara sebagai berikut:

“ Melaksanakan petuah itu harus kokoh budipekertinya. Teguh serta sabar, tawakal lapang dada. Menerima dan ikhlas apa adanya sikapnya dapat dipercaya. Mengerti “sangkan paraning dumadi”.

Segala tindak tanduk dilakukan ala kadarnya. Memberi maaf atas kesalahan sesama, menghindari perbuatan tercela, (dan) watak angkara yang besar.

Sehingga tahu baik dan buruk, demikian itu sebagai ketetapan hati.”

Demikianlah, sembahyang atau Sembah Hyang bisa kita pahami sebagai sebuah kegiatan yang menggulung perilaku hidup mulia pada satu momen agar bisa bertemu dengan Tuhan, lalu pada saat yang sama, buah dari pertemuan dengan Tuhan itu kita buktikan melalui perilaku mulia kepada sesama makhluk.

Terakhir..ada sebuah nasihat penting dari mursyid saya, “Jangan sekali-kali kamu menganggap rendah mereka tidak shalat (seperti kamu)!”

Sabtu, 27 Februari 2016

Nabi Muhammad saw
Dan Nur Muhammad serta Ahmad Bila Mim
=================

Nabi Muhammad Saw adalah Pembawa Risalah Nur Muhammad serta disebut juga Ahmad bila mim atau Ahmad tanpa huruf mim yaitu AHAD (PENYATUAN).
...
Nabi muhammad saw adalah Rosul yg membawa kewahyuan dirinya sebagai Nabi atau simbol personifikasi Citra Kemuliaan sifat dan af'al (prilaku) Alloh'dimasanya.
...
Nabi adalah Nabe atau Guru Besar yg mengajarkan (tabligh) tentang Sifat dan kemuliaan Af'al Alloh swt yg membias pada.jasad Insan(manusia)
...
Insan adalah manusia yg berpikir dan menggunakan logikanya dalam menyerap berbagai bentuk esensi / makna dari berbagai wujud alam semesta.
....
Nur Muhammad itu ada pada diri Nabi Muhammad saw sbg Cermin Citra Alloh....
....
Nur adalah Cahaya
Muhammad adalah #terpuji yg #memuji dan yg #dipuji....itu adalah asma atau kata nama kias yg berarti :

Yg terpuji adalah perbuatan (af'al)
Yg memuji adalah sifat bersukur memelihara dan merawat kehidupan dgn kasih sayang.

Sayang Alloh membentuk Jagat atau bima sakti dlm skala universal sbg tempat kehidupan
Kasih Alloh adalah fungsi dari jagat atau bima sakti dlm skala universa l pula....

Jagat Agung dicerminkan dlm Jaggat kecil Manusia yaitu Jasad.
Yg bermaksud sama utk berperan merawat kehidupan dlm skala terbatas namun bersinergi dgn jaggat agung.
...inilah #Nur_Muhammad atau #Jiwa_Karakter_Alloh yg terpuji dlm perwujudan dan memuji dlm kasih sayang kehidupan.
...
Sehingga Hadirlah kata #dipuji kenapa...???
Dipuji karena af'al dan sifatnya yg ikhlas dan Hampa......
....
Maka Ahmad yg bermakna Baik ini disabdakan Nabi Muhammad saw sbg AHMAD BILA MIM yaitu AHAD yg bermakna Penyatuan atau Konsep Tat Twam Asi (bhs sankrit)
....
secara sudut pandang jiwa atau subyektif yg bermakna #Kamu_adalah_Aku.
......
Esensi penciptaan Kasih Sayang Alloh dgn berbagai wujud Penciptaan secara materiil.ini adalah semata mata agar pelaksana atau wakil dari Alloh swt yaitu Alat Pemelihara yg disebut manusia mampu memelihara kehidupan ini dgn membiaskan citra dan kemuliaan Alloh swt itu sendiri;
....
Yaitu frekwensi Ikhlas atau kosong dalam hatinya atau perasaannya (posisi_tauhid) namun tetap berlogika dan berkarya membuahkan sifat dan perbuatan mulia NYA sbg tercermin pada sifat 20 atau aksara 20 jawa (honocoroko dst)
.....
INILAH HAKIKAT BAHWA NUR MUHAMMAD ITU ADA DISETIAP MANUSIA YG BERPIKIR DAN BERKESADARAN BAHWA MANUSIA ADALAH ALAT-ALAT ALLOH UNTUK BERPERAN MEMELIHARA SEMUA KEHIDUPAN DLM KEADAAN SEIMBANG YG BERJAMAAH ....
....
BERJAMAAH adalah GOTONG ROYONG bhs modern Sinergisitas.
...
SALAM AHADUN MENUJU KESELAMATAN YA ASLAMA YA SALUMUN YA YA SALAMAN
.....
SLUMAN SLUMUN SLAMET CAK....!!!!

Kamis, 25 Februari 2016

Ilmu Rahasia Tentang Nafas

Ilmu Rahasia Tentang Nafas

------------------------------
Adapun Nafas yang keluar dan
masuk itu dinamakan Muhammad.




Maka Nafas itu dinamakan Nabi
kepada kita.(…tapi kita bukan nabi?)
Kemudian yang dinamakan
Muhammad itu adalah Pujian,
Maksud dari Pujian disini berkaitan
dengan Nafas..

Maka Nafas itu dinamakan… :
Ketika ke luar = Ilmu Ghaibul
Ghuyub.

Ketika ke dalam = Ilmu Sirrul Asrar.
Dari Nafas itulah timbunya Ibadah
Muhammad.

Dan dari Jasad kita itulah timbulnya Ibadah Adam,

Maka ibadah Muhammad itu :
Sholatul Da’im = Sholat terus-
menerus.

“Wahdah Fil Kasrah = pandanglah
satu kepada yang banyak”

Yang dinamakan Nafas itu = yang
keluar masuk dari mulut.

Yang dinamakan Nufus itu = yang
keluar masuk dari hidung

Yang dinamakan Tanapas itu = yang keluar masuk dari telinga.

Yang dinamakan Ampas itu = yang
keluar masuk dari mata.

Maka Nafas itulah yang menuju
kepada “ARASHTUL MAJID”
karena itu hendaklah kita ketahui
Ilmu tentang Nafas ini..,
yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub, karena
itu adalah salah satu daripada
ibadah Muhammad.

Ingat..!!
--------
Ilmu Nafas harus disertai dengan
praktek langsung..,
tidak boleh hanya diambil teori-nya
saja…

Kita lanjutkan…
Nafas yang keluar dari lubang
hidung kiri itu dinamakan Jibril,
ucapannya “ALLAH”.

Nafas yang masuk melalui lubang
hidung kanan itu dinamakan Izrail,
ucapannya “HU”.

Maka Zikirullah yang dua itu
dinamakan NUR.

Maka jadilah dua Nur, yaitu kalimah
“ALLAH” satu Nur dan kalimah “HU”
satu Nur.

Dua Nur ini bertemu di atas bibir
dan tidak masuk ke dalam tubuh.
Amalan ini harus sampai ke
derajatnya yang dinamakan Nurul
Hadi.

ke arah itulah yang harus dicapai.
Nafas yang naik di dalam tubuh ke
ubun-ubun dinamakan AHMAD,
lalu.. turun dari ubun-ubun sampai-
lah ke Jantung Nurani dinamakan
Izraill, ucapanya “ALLAH”.

Kemudian Nafas yang dari jantung
naik lagi ke ubun-ubun, dinamakan
Jibrill, ucapannya ialah “HU”.

Amalan inilah yang dinamakan :
“Syuhudul Wahdah Fil Kasrah dan
Syuhudul Kasrah Fil Wahdah”
Inilah Pintu Makrifat…,

NAFAS II
Yang dinamakan HATI NURANI
(qalbu) itu adalah NUR yang
dipancarkan dari bagian bawah
jantung (bagian Muhammad) ke arah
bagian atas jantung (bagian Allah).
Adapun zikir NAFAS ketika keluar =
ALLAH- dinamakan ABU BAKAR,
ketika masuk adalah HU dinamakan
UMAR, letaknya NAFAS adalah di
mulut.
Adapun zikir ANFAS itu adalah ketika
keluar adalah = ALLAH- dan ketika
masuk adalah HU,letaknya AN
FAS pada hidung, dinamakan MIKAIL
dan JIBRIL.

Adapun zikir TANAFAS itu adalah
tetap diam dengan “ALLAH HU”
letaknya di tengah-tengah antara
dua telinga, dinamakan HAKEKAT
ISRAFIL.

Adapun zikir NUFUS adalah ketika
naik HU dan ketika turun adalah
“ALLAH” letaknya di dalam
jantung,diri nufus ini dikenal
dengan USMAN dan perkerjaanya
dikenal sebagai ALI…

Sabda Nabi S.A.W :
“Barang siapa keluar masuk nafas
tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia”.
Ber-awal Nafas itu atas dua langkah
yaitu :
Satu Naik dan kedua Turun.
Maka takkala naiknya itu sampai ke
langit tingkat 7
“Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa
Qoola HUWALLOH”.

Dan takkala turun hingga 7 lapis
bumi Maka nafas itu bunyinya ALLAH.
Takkala masuk pujinya #HUWA…
Takkala ia terhenti seketika antara #keluar masuk Tanafas, pujinya #AH..

#AH..
Takkala ia tidur atau mati Nufus
namanya #Haqqu_Daim.

Ingatlah olehmu…
Dalam menjaga akan nafas ini,
dengan menghadirkan makna ini
senantiasa, di dalam berdiri.. dan
duduk.. dan di atas segala aktifitas
yang diperbuat.. hingga memberi
manfaat kepada sekalian tubuh…
dan .. segala cahaya Nurul ‘Alam itu
atas seluruh anggota tubuh.

Maka tetaplah me-nilik kedalam
hatimu, jadikanlah engkau hidup di
dalam Dua Negeri yakni Dunia dn
Akhirat dan semoga di-buka-kan
Allah baginya pintu selamat..
sejahteralah di dalam Dunia dan
Akhirat…

Semoga dianugerahi Allah
Ta’ala sampai kepada martabat
segala Nabi dan segala Muslimin..
dan di-haramkan Allah Ta’ala
tubuhnya dimakan api neraka dan
badanya pun tiada dimakan tanah didalam kubur.
Maka tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku…
Jangan engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
mudah-mudahan dibahagiakan Allah
Ta’ala dan diberikan rahmatNya atas mu..
dengan senantiasa “berhadapan”
slalu… hingga sampai akhir ajalmu.

NAFAS III
Normalnya nafas kita keluar masuk
sehari semalam 24 000 kali
pada siang hari12 000 kali..
dan pada malam hari 12 000 kali
inilah jumlah jam sehari semalam =
24 jam,
pada siang 12 jam
dan malam 12 jam,
Demikian hal-nya seperti huruf “Laa
Ilaaha Illallah, Muhammadur
Rasulullah”,
masing-masing mempunyai 12 huruf
berjumlah 24 huruf semuanya.
Barang siapa “mengucap” dengan
sempurna yang 7 kalimah itu niscaya,
ditutupkan Allah Ta’ala Pintu Neraka yang 7.

Juga barang siapa
“mengucap” yang 24 huruf ini
dengan sempurna niscaya diampuni
Allah Ta’ala yang 24 jam.
Inilah bentuk persembahnya kita
kepada Tuhan kita yang tiada henti
yang dinamakan Sholatul Da’im
(sekaligus melakukan puasa nafsu
zahir dan batinnya).




Sabda Nabi S.A.W :
“Ana Min Nuurillah Wal ‘Aalami
Nuurii”
artinya “Aku dari Cahaya Allah dan
sekalian alam dari Cahaya-ku”
Sebab itulah dikatakan “Ahmadun
Nuurul Arwah”
artinya “Muhammad itu bapak dari
sekalian nyawa”
dan dikatakan “Adam Abu Basyar”
artinya “Adam bapak sekalian
tubuh”.

Adapun Awal Muhammad Nurani
Adapun Akhir Muhammad Rohani.
Adapun Zahir Muhammad Insani
Adapun Batin Muhammad Robbani.
Adapun Awal Muhammad Nyawa Adapun Akhir Muhammad Rupa
kepada kita,
Adapun yang bernama Allah
Sifatnya,
Adapun sebenar-benar Allah itu Zat Wajibal Wujud,
Adapun yang sebenar-benar Insan
yaitu manusia yang tahu berkata-
kata adanya.
Kita telah mendengar bahwa barang
siapa yang tidak mengenal ilmu zikir
nafas ,maka sudah tentu orang
tersebut tidak dapat menyelami
alam hakekat sholat da’im…
....
Dzikir normal
Masuk nafas HU atau HU atau HA
Keluar nafas RIP atau WA atau YU

Berlatih Mental Positif

Mental Positif :
=============
Langkah 1 :
Kuasai Pikiran Anda Dengan Penuh Keyakinan
===============
Hanya ada satu jalan menuju sikap mental positif:
Anda harus mengendalikan pikiran anda dengan penuh keyakinan.

Pikiran kita adalah keajaiban terbesar di alam semesta.
Setiap orang memiliki harta karun yang menakjubkan yaitu otak dan saraf.

Semua orang normal pada prinsipnya mewarisi kekuatan untuk meraih segala hal yang telah diraih oleh orang lain atau sedang berusaha diraih orang lain.

Kita memiliki kekuasaan untuk mengarahkan semangat, emosi, naluri, kecendrungan, perasaan, suasana hati, sikap dan perilaku anda menuju sebuah hasil akhir.

Terserah anda bagaimana menggunakan semua ini.

Untuk menangkis segala hal negatif, afirmasikan selalu seperti ini :
”Pikiran saya adalah milik saya, saya akan mengendalikannya!”

Langkah 2 :
Tetapkan Pikiran Anda pada Apa yang Anda Inginkan dan Singkirkan dari Apa yang Tidak Anda Inginkan
==========================
Kebanyakan cara kita berpikir akan digantikan oleh kata-kata, tetapi pikiran motivasional yang terdalam biasanya berupa gambar, bukan kata-kata.

Jika sebuah gagasan muncul, biasanya berupa gambar, bukan sebagai rangkaian kalimat yang berjalan di kepala kita.

Gambar adalah cara berpikir paling awal dan paling kuat.

Oleh karenanya, kita harus belajar mendisiplinkan pikiran kita dan memvisualisasikan hal-hal yang anda inginkan.

Jangan biarkan lingkungan atau orang lain mendiktekan bayangan negatif pada kita.

Langkah 3 :
Terapkan Hukum Utama
====================
Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan.
Sebaliknya jangan memperlakukan orang lain dengan buruk jika kita tidak ingin diperlakukan demikian.
Carilah hal-hal baik pada setiap orang dan setiap situasi secara konsisten.

Langkah 4 :
Singkirkan Semua Pikiran Negatif Melalui Pemeriksaan Diri
===========================
Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berpikir negatif kecuali jika mereka secara sadar berusaha untuk memeriksa pikiran, tindakan dan reaksi mereka sendiri.

Cukup tanyakan pada diri kita,”apakah ini positif atau negatif?”. Ketika kita gagal menguasai pikiran kita, maka reaksi kita cenderung akan negatif.

Semakin sering kita berlatih menggunakan sikap mental positif, semakin cepat kita menyadari munculnya pikiran negatif.

Langkah 5 :
Berbahagialah!
Buatlah orang lain bahagia!
========================
Supaya kita merasa bahagia, bertingkahlah seperti orang bahagia! Agar bersemangat, kita harus bertindak dengan penuh semangat.

Anda pada akhirnya akan mengalami rasa bahagia dan semangat yang akan terlihat dengan sendirinya tanpa anda harus memusatkan perhatian padanya.

Langkah 6 :
Bentuklah Kebiasaan Bertoleransi
=====================
Berpikirlah terbuka terhadap orang lain. Cobalah untuk menyukai dan menerima orang lain apa adanya dan bukan menuntut atau berharap mereka bisa seperti yang kita harapkan.

Carilah kebaikan dalam diri orang lain dan belajarlah menyukai orang lain.

Berikut adalah sedikit kutipan dari tulisan Napoleon Hill :

”Berapa lama, oh Tuhan, kami mahluk yang lemah ini akan menyadari kebodohan kami dengan mencoba merusak satu sama lain karena perbedaan agama dan ras?”
Cinta dan kasih menciptakan lingkungan mental dan fisik dimana sikap mental positif bisa berkembang.

Setiap hari, lakukanlah sesuatu yang baik.

Langkah 7 :
Berikan Sugesti Positif Pada Diri Sendiri
========================
Sugesti adalah stimulus tertentu yang dikirimkan menuju otak anda lewat kelima indera: penglihatan, pendengaran, perasa, peraba atau pembau.

Semuanya adalah jalan yang digunakan oleh untur-unsur eksternal untuk memengaruhi hidup kita setiap hari.

Selama proses ini dapat kita kontrol, upayakan agar apa yang masuk dalam kelima indera anda adalah sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kebahagiaan. Ambillah hal-hal yang indah saja.

Langkah 8 :
Gunakan Kekuatan Doa
===================
Ketika anda berdoa, percayalah pada apa yang anda minta.
Dalam setiap badai, jiwa anda akan mendapat perlindungan dari sebuah doa.

Langkah 9 :
Tetapkan Tujuan=fokus
=====================
Menetapkan tujuan adalah satu cara untuk menjaga pikiran kita tetap berada pada hal yang kita inginkan, dan menjauhi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Tuliskan tujuan anda dalam selembar kertas.
Visualisasikan diri anda sendiri sedang meraih tujuan ini.
Buatlah perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, kemudian ubahlah rencana tersebut menjadi sebuah tindakan.

Rabu, 24 Februari 2016

BLACK HOLE
=========
para ilmuan menerangkan,
Objek ini tentunya mempunyai energi yang besarnya sangat luar biasa supaya tetap terlihat dari sini.

Energi mereka berasal dari “pusat lubang hitam yang sangat masif”. Karakter pertama dari ayat ini yaitu #misykat adalah #lubang_hitam atau #black_hole, sedangkan karakter kedua yaitu “pelita dalam kaca” adalah galaksi yang menghasilkan efek gravitasi lensa seperti quasar (pelita) yang terbungkus oleh kaca (gelas).

Coba simak keterangan quasar oleh astronom NASA.

“Efek gravitasi pada galaksi, quasar yang jauh, serupa dengan efek lensa sebuah gelas minum yang memantulkan sinar lampu jalan yang menciptakan berbagai image (lapisan cahaya atas cahaya)”

Basic dialog Alloh dgn kita
Melalui hijab Al quran dlm
Kewahyuan Muhammad.saw
Sebagai Pembuka Hijab
====================
“Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus (misykat), yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs An-Nur : 35).



AHADUN
Sebagai Penyatuan & Keseimbangan
THE LOA = SUNNATULLOH
SEBAB AKIBAT
Ying yang
Doma tun
69 bolak balik yg terputar
==================
Jalan pendakian nafas kehidupan adalah Ke”SEIMBANG"an yang merupakan jalan yang harus ditempuh seseorang untuk menyeleraskan keadaan yang seirama dengan alam sendiri yang senantiasa berada dalam ketertibannya.

Datangnya pagi yang penuh dengan kesegaran baru, datangnya siang, sore dan malam hari merupakan kerutinan alam, demikian pula dengan perputaran kosmis alam semesta.

Sekali ketertiban dilanggar oleh seseorang maka di situ terjadi ketidak seimbangan dan dengan pasti akan mendatangkan kesulitan- kesulitan.

Makin banyak anda memahami alam semesta makin banyak anda dapat melihat hubungan timbal balik yang harmonis dan tertib antara elektron, planet dan galaxy


ALAM PENGLIHATAN SEJATI


ALAM ULUHIYAH
============
Alam TUHAN YME
=============
ALAM PRAMONO DJATI
================



Alam.Siwa = Alam Baqo
Alam Peralihan Psikis kepada Kehancuran duniawi
Kehancuran Jasad
Perasaan Ketiadaan jasad
Peralihan kpd Alam Kematian
Dgn ledakan Nuklir energy Bing Bang yg mampu membawa pada energu Quantum rasa hampa
.....
Alam Brahma = Alam Fana
Gaya gravitasi bumi atau relatifitas menjadi hilang dgn penciptaan ledakan tersebut sehingga terjadi energy murni ....hawa murni
.....
Alam Wisnu = Alam Rahsa
Dimana saat pemampatan udara pada diri menaikkan tala raksa pada kundalini sehingga tercipta gaya elektromagnetik yg menjadi bio kehidupan ruhani
.....
Ketiga posisi ini terjadi pada saat penyaksian pada wukuf atau meditasi duduk sempurna dalam rangka penyaksiaan thd misykat atau black hole seperti yg dilakukan rosululloh di gua hiro pada penerimaan wahyunya di gua hiro....sehingga bertemu dgn Hijab Alloh melalui Jibril yg mengajarkan membaca bersama Alloh didalam dirinya
Tentang sebuah penciptaan.
Iqro' bismirobbikal ladzi kholaq
...dst....

Perenungan dalam diamnya suara hati membuat semua tersibak dalam rahmat semesta yg menjadi teguhnya Iman kepada Alloh swt Dat Hampa yg tak mampu secara persis terdefinisikan dgn kemasan bahasa apapun shingga manusia bijak membahasakanNYA dgn =

Dat Suwung Hurip tan keno kinoyo Ngopo.....
Gusti Kang Moho Kuoso......
Alam Peralihan Psikis kepada Kehancuran duniawi
Kehancuran Jasad
Perasaan Ketiadaan jasad
Peralihan kpd Alam Kematian
Dgn ledakan Nuklir energy Bing Bang yg mampu membawa pada energu Quantum rasa hampa
.....
Alam Brahma = Alam Fana
Gaya gravitasi bumi atau relatifitas menjadi hilang dgn penciptaan ledakan tersebut sehingga terjadi energy murni ....hawa murni
.....
Alam Wisnu = Alam Rahsa
Dimana saat pemampatan udara pada diri menaikkan tala raksa pada kundalini sehingga tercipta gaya elektromagnetik yg menjadi bio kehidupan ruhani
.....
Ketiga posisi ini terjadi pada saat penyaksian pada wukuf atau meditasi duduk sempurna dalam rangka penyaksiaan thd misykat atau black hole seperti yg dilakukan rosululloh di gua hiro pada penerimaan wahyunya di gua hiro....sehingga bertemu dgn Hijab Alloh melalui Jibril yg mengajarkan membaca bersama Alloh didalam dirinya
Tentang sebuah penciptaan.
Iqro' bismirobbikal ladzi kholaq
...dst....

Perenungan dalam diamnya suara hati membuat semua tersibak dalam rahmat semesta yg menjadi teguhnya Iman kepada Alloh swt Dat Hampa yg tak mampu secara persis terdefinisikan dgn kemasan bahasa apapun shingga manusia bijak membahasakanNYA dgn =

Dat Suwung Hurip tan keno kinoyo Ngopo.....
Gusti Kang Moho Kuoso......

SABAR.....??? Aplikasinya Bagaimana...???

Prilaku Sabar Manusia dalam kehidupan sehari hari menuju kemajuan spiritualitas
----------------------


#Sabar itu menata ruang damai baik di dalam diri maupun diluar diri.

Melewati sabar atau #berlatih dalam kesabaran itu ada cemburu, keky, jengkel, was was, ragu, khawatir, marah, menggerutu, ngambek dll yg dianggap dan dipikir dibenak kita dlm aktifitas harian adalah wajar.
....
Loh kok wajar...???
Ya manusiawi bukankah kita masih berproses dlm kesabaran itu.
....
Namun kita tetap konsisten mewujudkan ruang ruang damai tsb baik dlm diri pribadi, kluarga dan lingkungan.
....
Spiritualitas mengajarkan kita tidak terhanyut dlm nuansa berproses tsb, meskipun dibenak pikiran kita bermacam ragam pemikiran dan campur aduk kayak dawet .... Maka kita segeralah melepaskan nuansa proses itu dlm kedamaian.....
.....
Oh ternyata sengsara itu membawa nikmat loh....!!!!
.....
Itulah kedamaian yg diciptakan dlm mindset kita bahwa
.....
Tuhan hendak mengajari kita berproses namun tidak terhanyut dlm proses dan menikmati hasil dari proses sabar tsb setelah mencapai titik klimaks terwujudnya cita yg dikehendaki.
.....
Sehingga nuansa batin kita segera menikmati titik klimaks itu dari upaya upaya sabar yg telah terlewati.
....maka
Damai dihati akan selalu terwujud dgn selalu mengacungkan perasaan bahagia dgn cara berpikir
#semua_kejadian_dalam_proses_sabar_perjalanan_hidup_dan_kematangan_jiwaku_adalah_upaya_upaya_jiwa_suci didalam sanubariku sendiri.....
......
Indahnya Tauhid dalam prilaku yg manusiawi yg meninggikan derajat pikiran sebagai penciptaanNYA.
....
INILAH KONSEP TAUHID DLM AF'AL DIRI Dlm rangkaian aktifitas harian.
....
Sederhana berpikir membuat Ruang Damai akan selalu hadir dan menghadirkan kebahagiaan dan suka cita..... :)


Rahasia Pergantian Gelap menuju Terang

Dasyatnya
Ruang antara pergantian
Malam dan Siang dan
Siang dan Malam.....
====================
#Ruang_Antara
Siang menuju malam dan malam menuju siang disitu terletak ruang Hampa ruang #ketiadaan dimana letupan medan kosmis alam semesta jagat agung membuat radiasi dlm.skala yg besar.
...
Disinilah biasanya para meditator ikut numpang energy alam.semesta pada waktu antara ini dgn maksud mendapatkan induksi gaya elektromagnetik dlm jagat alitnya...
Sehingga kekuatan induksi alam jagat agung dan jagat alit memiliki frekwensi persamaan atau melakukan sebuah penyatuan medan magnet dan cosmis pada saat melakukan meditasi.
.....
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Gambar berikut ini adalah foto yang diambil oleh beberapa satelit Wahana Luar Angkasa Amerika Serikat, NASA, tepat diatas Benua Afrika bagian utara dan Eropa.

Nampak lampu-lampu masih menyala di bagian Bumi yang masih gelap…

Foto ini memberikan gambaran yang menakjubkan tentang fenomena “bercampurnya” antara siang dan malam.


Ada benang yang sangat tipis yang memisahkan malam dan siang di perbatasan antara keduanya.

Fenomena yang membuat kagum para ilmuwan. Dan tidak ada bahasa yang cocok untuk menggambarkan fenomena unik ini kecuali firman Allah Ta’ala :

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ * ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah (berkuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasannya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dia-lah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”.

[QS. Al Hajj ayat 61-62]

Garis induksi gelombang antara inilah alam yg terlepas dari dualitas yg sering digunakan utk mewujudkan penyaksian thd Tuhan Yang Maha Esa ...

Alam Antara Ruang Hampa Jagat Agung....
Sungguh Tuhan Maha Besar



Selasa, 23 Februari 2016

Saya Tidak pernah menyaksikan Jasad Nabi Muhammad Utusan dimasa lalu.....
Kenapa saya harus bersumpah menyaksikan dan melihatNYA...???
....
Saya tidak.mau.bersumpah #PALSU
DOSA BESAR DAN TIDAK.DIAMPUNI
.....
MAKA SAYA HANYA BERSAKSI
BAHWA:

Buat saya pribadi kata Muhammad adalah terpuji yg memuji serta dipuji.....
....
Segala bentuk #terpuji adalah #perbuatan yg memberi rahmat thd semesta alam

Segala bentuk #memuji adalah rasa #bersyukur dan merawat kehidupan

Segala bentuk yg #dipuji adalah segenap perasaan tulus dan #mengikhlaskan segala bentuk wujud dan keadaan
....
Ketiga posisi inilah
#jiwa_muhammad yg seharusnya hadir pada setiap manusia yg ingin mendekat dan berpulang  kembali kpd #Kemurnian_Ketiadaan .....
.....
#Lepaskan_semua_istilah_pahami esensi dan hakikatnya....
...
Maka semua insan akan meraih kedamaian dihati nya bersama Sang Maha Tiada dan Berkuasa thd sifat Kemuliaan yg Terpuji....Memuji dan dipuji..... Karena semua tindakan kita adalah tindakanNYA.....
...
JASAD KITA HANYA ALAT YG DITUMPANGINYA UTK MERAWAT KEHIDUPAN DGN SINERGY PERAN SETIAP JIWA :)
...
ALLOH SWT hanya kata yg digambarkan org Bijak sbg Nama Tuhan YME yg sesungguhnya tak.mampu dikiaskan oleh kata dan kalimat apapun
#KEKOSONGAN_BERISI_KEDASHYATAN_KEKUASAANNYA