Cari Blog Ini

Jumat, 04 November 2016

Esensi Maulid dan Makrifat Sempurna



Esensi Maulid dan Makrifat Sempurna
BY WAHYUDI PRATAMA SUTA

Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw sungguh penuh ueforia baik dikampung -  kampung maupun pesantren di adab masyarakat Indonesia. Berbagai bentuk upacara manusia yg sangat beragam mulai dari tumpeng, upacara gerebek, sampai urik atau menabur uang receh yg diperebutkan oleh masyarakat saat ini.

Namun dari semua hal upacara peradaban masyarakat tersebut, tentunya kita perlu mengkaji secara lebih mendalam tentang esensi atau makna sejati dari kata MAULID NABI MUHAMMAD SALLALAHU ALAIHI WASALLAM.

KAJIAN MAKNA BAHASA ARAB KE INDONESIA

MAULID           adalah LAHIR / MELAHIRKAN / NATALITAS
NABI                adalah NABE / GURU / GUNA TIRTHA RUPA VARDJITA
MUHAMMAD  adalah KETERPUJIAN / CAHAYA TERANG / BUDI DAYA LUHUR / ADI LUHUNG
SALLALAHU     adalah JALAN KESELAMATAN / MENYELAMATKAN
ALAIHI             adalah DI DALAM SANG KOSONG / DI DALAM TUHAN
WASSALAM     adalah SEBAGAI AKHIRAN KESELAMATAN YG SEMPURNA DAN PEMBERI PENOLONG

Setelah kajian bahasa yg telah sinergi antara ilmu dan nurani, maka dapat ditemukan sebuah titik temu yaitu bahwa manusia yg ingin memiliki derajat kemuliaan bersama Tuhan bahwa kita wajib dan mutlak melahirkan sifat dan prilaku seorang yg berguna dan bermanfaat dengan prilaku budi daya luhur atau akhlaqul karimah sbg bentuk cahaya terang yg penuh kebijaksanaan yg menyelamatkan diri pribadi, keluarga dan komunitas dalam kehampaan diri sejati ( ruhul quddus ) sebagai akhiran dan pemberi pertolongan tentang keselamatan.

Memuhammadkan diri pribadi merupakan bentuk mengaktifkan ruhul quddus di dalam diri kita, sehingga Alloh berkarya dengan diri kita sendiri disebut juga kedudukan MAKRIFAT SEMPURNA.
MAKRIFAT SEMPURNA menafikan diri sejati kita dalam berbagai prilaku harian adalah bentuk prilaku tauhid yg berposisi tiada rasa senang saat mendapatkan berbagai bentuk kenikmatan dan tiada rasa susah saat menerima berbagai bentuk duka, dalam jiwa kita.
Menafikan Hawa Nafsu kita kepada Ruhul Quddus didalam diri merupakan hal FANA BAQO FILLAH disebut juga ILMU LADUNI.

ILMU LADUNI adalah ilmu hikmah/ manfaat dimana saat kita berprilaku harian sangat mempribadi dalam konteks situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan ( SIKONTOL PANJANG ) yg benar benar kita mengindahkan HUKUM SEBAB AKIBAT ( SUNNATULLOH ) sbg KUNCI UTAMA HUKUM MAKRIFAT dan PRILAKU INILAH DISEBUT AF’AL AKMALIYAH ( PRILAKU SEMPURNA ) menuju derajat MANUSIA SEMPURNA ( INSAN KAMIL ) BERJIWA MUTTAQIN ( JIWA TUNDUK DAN PATUH KEPADA RUHUL QUDDUS ) dalam bentuk SABDA SUARA HATI. ( wps )

Sabtu, 29 Oktober 2016

MUSAFIR SPIRITUALITAS

PENYATUAN EMPAT MATERIAL OLEH SANG MAHA HIDUP

ANASIR / UNSUR (API, ANGIN, AIR, TANAH) YG ADA PADA DIRI MANUSIA
 Diri kita terdiri dari sesuatu yg kelihatan (jasad) atau dalam istilah komputer disebut perangkat keras atau Hardware, dan sesuatu yg tidak kelihatan (Software/perangkat lunak).

Jasad manusia memiliki (mengandung) 4 anasir atau 4 unsur yaitu :
Api
Udara
 Air
Tanah
Yang kemudian diikat oleh Proses Energi Biologis hukum tarik menarik molekul dan zat zat dalam reaksi kimia dalam ilmu pengetahuan modern yg sebenarnya itu adalah Energi Roh Sang Maha Pencipta.

Unsur Api
QS. Al Baqarah (2):24.
Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jasad manusia mengandung unsur api, karena isi neraka adalah serba panas (serba api) yg bahan bakarnya dari batu dan orang kafir.

Selain itu setiap makanan yang kita makan jika prosesnya dimasak dulu tentu pasti menggunakan api.
Contohnya memasak sayuran, nasi dll tentu menggunakan api. Dengan demikian makanan yang kita makan tsb mengandung anasir api.

Anasir/unsur api tidak dapat berdiri sendiri, dia untuk bisa hidup perlu anasir lain yaitu anasir angin/udara (oksigen).

Dan dalam pergeserannya dalam aliran vena pembuluh darah kita anasir api menimbulkan suhu tubuh agar tetap normal dan mampu bertahan hidup.

Unsur udara/angin
QS.Shaad (38):71-72 (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".
“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya Roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."

Sebagian ayat diatas terdapat kalimat ".............dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku.............."
 Dari ayat diatas terdapat sebuah kata yg perlu digaris bawahi, yaitu kata "tiup" .
Tiup biasanya ada hubungannya dengan angin atau udara.
Selain itu sesuatu yang hidup (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan) tentu membutuhkan udara (mungkin Oksigen atau CO2). Kita juga membutuhkan udara (oksigen) untuk bernafas.
Ini berarti tubuh kita juga mengandung anasir angin/udara.

Unsur Air
QS.Al Furqaan (25):54. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

Yang dimaksud air tersebut adalah air mani dan mengandung unsur air.
Selain itu badan kita juga mengandung 60% air, darah mengandung 90% air, makanan kita juga mengandung air.
 Itu semua artinya bahwa jasad kita mengandung anasir air atau unsur air.
Dan air merupakan penunjang kehidupan Utama dalam Planet Bumi.

Unsur Tanah. QS.Shaad (38):71-72 (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".
“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya Roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."

Selain itu makanan yang kita makan sebetulnya adalah berasal dari tanah (saripati tanah) Dengan demikian berarti bahwa badan/jasad kita mengandung tanah.

Analogi
Sepeda motor untuk bisa dinyalakan harus ada prasarat 4 anasir:
Anasir air = bahan bakar ( zat cair ) Anasir api = busi + kelistrikannya Anasir udara/angin = karburator sbg pengubah zat zair ke uap Anasir tanah = Body motor.

Keempat anasir ini disatukan dalam gerak mekanis yg berulang ulang dan menjadi hidup mesinnya dan terjadi vibrasi atau getaran dan inilah yg disebut berdzikir atau bertasbih.

Pohon/tumbuh-tumbuhan untuk bisa hidup juga harus ada prasarat 4 anasir: Anasir air Anasir api = sinar/panas matahari/untuk foto sintesa Anasir udara/angin = O2 dan CO2 Anasir tanah.
Keempat anasir ini disatukan oleh Hidup Hayati sehingga tumbuh dan berkembang serta berbuah.

Telah kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan dibumi dan segala sesuatu yang ada diantaranya bertasbih kepada Allah SWT.

Dalil Alqur’an bahwa benda mati dan benda hidup bertasbih:
QS. Al Israa (17) : 44 Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa benda hidup dan benda mati bertasbih kepada Allah SWT.

QS.Saba/34:10  Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
Dalil hadist bahwa benda mati juga bertasbih:
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sungguh dahulu kami mendengar makanan bertasbih dalam keadaan sedang dimakan.” [HR.Bukhari:3579]

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah SAW dalam sebuah halaqoh; ditangannya ada batu kerikil, lalu batu kerikil itu bertasbih di telapak tangannya.
Bersama kami ada Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma, maka orang-orang yang berada dalam halaqoh semua mendengar tasbihnya.
Kemudian (batu itu) diberikan kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu; lalu batu tersebut bertasbih ditelapak tangannya , semua yang berada di halaqoh mendengar tasbihnya.
Kemudian diberikan kembali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertasbih lagi ditangannya.
Kemudian diberikan kepada ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, lalu bertasbih ditelapak tangannya, semua yang berada di halaqoh mendengar tasbihnya. Kemudian diberikan kepada ‘Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, lalu bertasbih ditangannya. Kemudian diberikan kepada kami, tetapi batu tersebut tidak bertasbih ketika berada di tangan salah seorang dari kami”. [HR.ath Thabrani]


Dalil Secara Ilmu Fisika :
Kita tahu bahwa setiap benda itu kalau dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil disebut MOLEKUL dan molekul ini masih dpt dilihat.
Molekul jika dipecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi disebut ATOM.

Atom terdiri dari INTI ATOM dan ELEKTRON.
Inti atom dibagi lagi menjadi dua bagian : PROTON dan NETRON, Proton bermuatan positif (+), netron mempunyai muatan netral dan elektron bermuatan negatif (-).
Elektron ternyata hidup dan berputar (thawaf) mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik sama dengan kecepatan cahaya nampak.

Dari teori diatas dapat diambil kesimpulan:
Bahwa pada hakekatnya tidak ada benda mati (meja kursi dll) karena apa?

Karena elektron selalu berputar/bergerak (thawaf) dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik mengelilingi inti atom.
Siapa yang menggerakkan elektron tersebut?

Apa karena adanya gaya tarik menarik antara proton dan elektron? Mungkin ya.

Lantas siapa yg memerintahkan terjadinya gaya tarik menarik tsb?

Dalam ibadah haji kita juga mengenal adanya thawaf (berputar mengelilingi Ka'bah).

Ini identik dengan thawafnya elektron mengelilingi inti atom. Dan juga identik dengan planet-planet (bumi, bulan, dll) di galaksi bimasakti yg berputar/bergerak (thawaf) mengelilingi matahari. Yah, mungkin ini adalah salah satu tasbihnya ciptakan Allah SWT.

Lantas bagaimana dengan api, angin, air dan tanah?

Tentu benda tsb juga bertasbih, dan untuk melakukan tasbih tentu mempunyai roh (daya hidup).
 Malaikat juga bertasbih, karena jika malaikat tsb berhenti bertasbih maka dia akan mati.

Ini artinya roh (daya hidup) malaikat tsb ada pada tasbih dan bentuk pengulangan terhadap sifat dan af’al.
“Segala sesuatu jika berhenti bertasbih kpd Allah SWT maka sesuatu itu akan lebur, musnah, lenyap, hilang keberadaannya (eksistensinya).”

Dengan demikian berdasarkan dalil-dalil diatas dapat berkesimpulan bahwa api, angin, air dan tanah pun juga mempunyai roh, karena kempatnya juga selalu bertasbih.
HAWA dan NAFSU
Dalam Al'Qur'an nafsu diistilahkan dengan "jiwa".
Ada nafsu/jiwa yg jahat dan ada juga nafsu/jiwa yg baik.

Hawa murni berasal dari Sari ( Roh Suci )
Nafsu berasal dari Pati yg terbangkitkan hidupnya oleh Hawa Murni Sari Roh Suci.

Hawa murni menghidupkan Napsu Material yang berasal dari empat anasir tsb sehingga dalam istilah selanjutnya digabung menjadi satu yaitu “HAWA NAFSU”.
Hawa adalah Hasrat Kebutuhan sedangkan nafsu adalah Hasrat mewujudkan Kebutuhan melalui perbuatan.
 Hawa bisa juga adalah radiasi yang ditimbulkan oleh nafsu.
Misalkan kita ingin makan, keinginan untuk makan itu disebut hawa.
 Jadi hawa itu masih dalam batas angan ( keinginan ) atau hasrat dan gairah Kemudian jika angan tersebut ditindaklanjuti sehingga kita makan, maka perbuatan makan tersebut disebut nafsu.

Jadi sebetulnya yang perlu di kendalikan itu adalah hawanya atau keinginannya.
 Jika hawa terkendali otomatis nafsu juga akan terkendali.
Oleh sebab itulah kenapa istri nabi Adam AS diberi nama Siti Hawa. Karena memang berawal dari keinginan/hasrat nabi Adam AS yang saat itu merasa kesepian.

Nafsu atau jiwa juga mempunyai jasad tapi jasad halus, dan didalam jasad halus itu juga ada rohnya.
Roh dari nafsu/jiwa berbeda dengan roh manusia, Roh manusia turun/ada pada janin bayi ketika janin bayi berumur antara 3 sampai 4 bulan dalam kandungan ibu.
Sedangkan nafsu/jiwa saat itu sudah ada lebih dahulu.
Makanya janin bayi sudah hidup dan berkembang (ada denyutan) karena memang disitu sudah ada rohnya, yaitu rohnya dari 4 nafsu/jiwa tadi.

KAPAN NAFSU-NAFSU (JIWA-JIWA) ITU MULAI ADA?

Nafsu/Jiwa sudah ada bersama sperma, dan bisa hidup lama jika bertemu dengan pasangannya yaitu sel telur (terjadi pembuahan) dan menempel di rahim untuk berkembang.

Sperma hidup dan bisa berlari dengan kecepatan tertentu mencari sel telur untuk menyatu (membuahi) dan hidup di dalam rahim. Sperma hidup dan bisa berlari karena mengandung jasad-jasad halus (mengandung nafsu-nafsu/jiwa-jiwa) dimana jasad-jasad halus tersebut mempunyai roh.

Nafsu/jiwa hidup menyatu dengan jasad manusia, dan berkembang serta bertingkah laku mengikuti perkembangan jasad manusia, dari janin bayi dlm perut ibu, lahir menjadi bayi, menjadi anak-anak, remaja, pemuda/dewasa, dan akhirnya tua dan juga nafsu tersebut akhirnya juga mati (sempurna kembali ke asalnya).
JENIS-JENIS NAFSU
1. NAFSU AMARAH Nafsu amarah disebut juga EGO adalah nafsu yang paling rendah, paling buruk dan paling jahat tingkatannya dibandingkan dengan nafsu-nafsu yang lainnya. Bahkan ada yang mengatakan nafsu/ego ini lebih kejam dari pada 70 sifat syetan.

Firman Allah Ta’ala :
Surat 12 (YUSUF) Ayat 53
............Karena Sesungguhnya nafsu amarah itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku........

Nafsu amarah secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus terluar sebagai pembungkus hati nurani dan cahaya nafsu ini berwarna merah.
 Karena menempati lapisan terluar maka nafsu ini biasanya lebih cepat responnya kalau ada apa-apa dibanding dengan jenis nafsu yang lainnya.

Nafsu amarah berasal dari unsur saripati api, sama dengan jin yg juga diciptakan dari unsur api.

Disini ada kesamaan unsur antara pembuatan manusia dengan pembuatan jin yaitu sama sama mengandung unsur api.
Karena berasal dari unsur api tentu nafsu ini juga akan membawa/mewarisi sifat-sifat dari api itu sendiri.
Sifat-sifat dari api antara lain adalah:
Api bersifat panas => Pada diri manusia nafsu ini selalu akan membangkitkan rasa panas/emosi/pingin marah-marah melulu/temperament, mudah tersinggung, ingin beranten, suka bikin jengkel orang lain dan suka jengkel kepada orang lain, suka memecah belah persatuan, memfitnah, mengadu domba, dalam skala negara ingin perang/menjajah/menguasai negara lain, dan lain sebagainya.

Api berwarna merah => Pada saat diri manusia dikuasai oleh nafsu ini biasanya raut mukanya berwarna merah, telinga juga merah, jantung berdetak kencang (nafsu amarah ini memang ada hubungannya dengan jantung manusia).

Api selalu mengambil posisi berdiri tegak keatas menantang, tidak ada api menyala kearah bawah atau kesamping. Jika nyala api diarahkan kesamping atau kebawah tentu ujung api tersebut tetap akan berusaha pada posisi berdiri => Jika manusia sedang dikuasai oleh nafsu api amarah ini maka pada diri manusia tersebut akan mempunyai sifat sombong, tidak mau menerima kebenaran seperti sifat Iblis, selalu berprasangka buruk terhadap orang lain, merasa paling benar sendiri, paling suci sendiri.
Padahal sombong adalah pakaian Allah SWT bukan pakaian manusia atau makhluk.
Namun demikian bukan berarti kita sebagai manusia tidak membutuhkan nafsu amarah. Sebagai manusia kita tetap harus punya amarah, tetapi amarah yang dibolehkan menurut ajaran Islam.

Ambisi untuk maju itu nafsu amarah, ambisi untuk bisa naik jabatan dalam pekerjaannya itu juga nafsu amarah, ambisi untuk selalu menang dalam suatu persaingan dalam bidang apapun itu juga salah satu sifat nafsu amarah, dll.
Kalau manusia tidak punya nafsu amarah maka berarti dia bukan manusia, mungkin malaikat.

Jadi intinya nafsu amarah itu harus tetap ada pada diri manusia, Cuma kitanya saja yg harus pandai-pandai mengendalikan hawa amarah yg ditimbulkan oleh nafsu amarah itu.
2. NAFSU LAWWAMAH
Firman Allah Ta’ala dalam AlQur’an :

Surat 75 (Al Qiyaamah) Ayat 2:
“Dan tidak! Aku bersumpah dengan nafsu lauwamah (jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri)”
Dalam terjemah umum :
Bila ia berbuat kebaikan ia juga menyesal kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat kejahatan.

Jadi nafsu lawwamah itu nafsu yang selalu menyesali perbuatannya, baik perbuatan terpuji maupun perbuatan tercela, artinya bahwa nafsu ini diri yang tidak mempunyai pendirian.

Sifat seperti ini dimiliki oleh anasir angin dan memang nafsu ini tercipta dari anasir angin.
Coba kita perhatikan tingkah laku angin. Angin bergerak tidak tentu arahnya (tidak punya pendirian), terkadang ke arah utara, selatan, timur, barat, keatas dll. Bergeraknya angin biasanya tergantung oleh musim atau tekanan angin.
Jika manusia lebih dominant nafsu lawwamahnya maka orang tersebut cenderung mempunyai sifat tidak punya pendirian, selalu terbawa arus, plinplan, terbawa oleh mode trend saat itu.  Selain itu nafsu ini juga mempunyai sifat sama dengan sifat binatang, yaitu nafsu birahi/sex dan nafsu makan yg terkadang berlebihan.
Meskipun demikian nafsu ini tetap saja ada sisi baiknya, tinggal bagaimana kitanya saja.
Nafsu lawwamah secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus kedua dari luar setelah nafsu amarah sebagai pembungkus hati nurani dan Cahaya nafsu ini berwarna kuning.
3. NAFSU MULHIMAH
Nafsu mulhimah berasal dari anasir air. Karena berasal dari saripati air maka nafsu ini mewarisi sifat-sifat dari air.  Sifat-sifat dari air antara lain adalah: Air selalu mencari posisi tempat yang paling rendah.  Jika lebih dominant nafsu mulhimah ini maka manusia tsb akan mempunyai sifat rendah hati terhadap sesamanya dan selalu merasa rendah diri dihadapan Tuhannya.
 Air selalu mengambil bentuk dari wadah yang ditempatinya. Artinya : manusia tsb pandai menempatkan diri, pandai membawa diri terhadap lingkungan sekitarnya atau bisa menyesuaikan diri kepada siapa yang sedang dihadapinya, dll.
Selain itu nafsu ini juga mempunyai sifat empati, gampang iba dan belas kasihan terhadap sesama, suka menolong, dll. Nafsu mulhimah secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus ketiga dari luar setelah nafsu lawwamah sebagai pembungkus hati nurani dan cahaya nafsu ini berwarna putih.

4. NAFSU MUTMAINAH
 Firman Allah Ta’ala dalam AlQur’an :
Surat 89 (Al Fajr) ayat 27 Yg artinya : “Hai jiwa yang tenang”
Nafsu mutmainah berasal dari saripati tanah. Karena berasal dari saripati tanah maka nafsu ini mewarisi sifat-sifat dari tanah.

Sifat-sifat dari tanah/bumi antara lain adalah: Tanah/bumi sering disakiti tapi malah selalu memberi manfaat. Lihatlah tanah/bumi, di injak-injak, dicangkuli, diambil isi perutnya (diambil hasil tambangnya), digunduli rambutnya (ditebangi pohon-pohonnya), dirubah bentuknya (diratakan gunung-gunungnya) dsb. Namun tanah tetap sabar, oleh karena itu orang yg sudah mencapai tingkatan sifat tanah/bumi atau nafsu mutmainah ini biasanya mempunyai sifat yang sabar, rela menanggung beban orang lain dan lain-lain.
Sifat lain dari nafsu ini adalah selalu ingin beribadah terus sehingga terkadang yang lainnya terlupakan.
Nafsu mutmainah secara bawaan lahir menempati lapisan pembungkus keempat dari luar setelah nafsu mulhimah sebagai pembungkus hati nurani dan cahaya nafsu ini berwarna hitam.

Rabu, 19 Oktober 2016

AJINING DIRI SOKO LATHI = NEURO

Derajat manusia

Krenteg Rosoning Ingsun,
Derajat Fana yaitu pembaitan diri, wajib meneruskan masuk derajat maqom Nafi ( pelenyapan diri ) atau posisi LAA ILAHA/ isbatNYA ILALLOHI makanya ASYURO artinya 10 adalah bentuk DERAJAT MENUJU PELENYAPAN DIRI atau PENGHAMPAAN SECARA PSIKIS DI BAITUL MUHARROM ( BERSERAH DIRI ).
WA KANA ARSYUHU ALAL MAK = APAKAH SINGGASANA ( KURSI) KU MELIPUTI  DAN TERDAPAT PADA AIR….??
Secara ilmiah Otak kita pun terdiri dari AIR, dan bumi pun 2/3 adalah AIR

SAAT PELENYAPAN DIRI INI INI DALAM ARTIAN PSIKIS memiliki makna HAKIKI kita manusia wajib merendahkan diri seperti SIFAT AIR, dimana air selalu turun dari tempat Tinggi yg paling rendah….
MAK itu berarti AIR secara harfiah namun dalam makna yg lebih realis MAK adalah ILMU.

ILMU inilah berada DI BAITUL MAKMUR PIKIRAN yg memiliki SUNNATULLOH / HUKUM ALAM SEMESTA BAIK DAN BURUK YG SALING TARIK MENARIK/ THE LAW OF ATTRACTION ===>  NEURO LINGUSTIK PROGRAMMING, karena pola pikir inilah membentuk kaidah kaidah dan tata cara ( syariat ) yg mengatur segala dimensi bentuk keselamatan ( muhamadan abduhu wa rosuluhu )= kemuliaan sebagai abdi dan utusan sehingga kita melahirkan :
pola berpikir bersih (MANACIKA bhs sankrit / KHUSNUDZON bhs arab ) merupakan bentuk NEURO PROGGRAMING yg mampu melahirkan BERKATA BERSIH ( WACIKA bhs Sanskrit ) merupakan LINGUISTIK NEURO.

ILMU adalah sarana penunduk EGO dimana PIKIRAN KITA hanya bisa menerima segala hal dalam bentuk yg terbatas dgn logika.

Dimana Ilmu yg berasal dari Suara Hati yg tak terbatas dimensi ruang dan waktu, maka pikiran yg memahami mengkemasnya dengan logika pemikiran yg realis dan bisa digunakan kemanfaatannya menuju keselamatan dalam aktifitas harian.

MENUJU STANDART PABRIKAN TUHAN AWAL PERTAMA KALI PERINTAH TUHAN YME adalah IQRO’ ( MEMBACA ) membaca dgn posisi UMMI ( buta huruf/ kosong pikiran ) sehingga PETUNJUK/WAHYU mampu hadir sbg program neuro ( syaraf ) kita yaitu KESADARAN RUH AL AQAL Tuhan YME dan Lidah kita merupakan JALAN MENUJU LANGIT ( SONGGO LANGIT ) ….
….
Apa yg kita Ucapkan merupakan bentuk program syaraf Ruh al aqal… apa yg kita bicarakan itulah MODEL JIWA KITA, KARAKTER KITA, KEPRIBADIAN KITA, KEWIBAWAAN KITA, DLL.
Dan leluhur bijak jawa menyederhanakannya dengan kalimat :
AJINING DIRI SOKO LATHI artinya KEWIBAWAAN DAN HARGA DIRI BERASAL DARI UCAPAN. ( WPS )

Jumat, 14 Oktober 2016

SIKLUS KEHIDUPAN / REINKARNASI




Setiap manusia yang hidup di dunia, memiliki
1.      Ruh sebagai daya hidup, dikenal juga dgn sebutan SPIRIT, dikenal juga dengan sebutan pemilik nama nama baik atau asmaul husna atau ekasatvipram bahuda vadanti dlm bahasa sansekerta

2.      Sifat sebagai hawa hidup, dikenal juga dgn sebutan MIND, dikenal juga dengan sebutan sifat sifat Tuhan yg disemaikan dalam garis besar haluan hidup diri yaitu sifat 20, atau rajahkala cakra dalam prilaku dlm filsafat leluhur nusantara.
3.      Jasad sebagai Tindakan/ napsu hidup, dikenal juga dengan sebutan BODY, dikenal juga dengan sebutan alat / sarana pewujud af’al ( prilaku )

Bila ketiga-tiganya ada, manusia bisa merasakan kesakitan, kepanasan, kedinginan, kelaparan dan kehausan.  Sementara dalam keadaan koma/ fana baqo fillah, nafsunya tidak ada maka jasmani tidak akan bisa merasakan apa-apa lagi.  Apalagi dalam keadaan binasanya jasad, nafsu dan ruhnya sudah tidak ada lagi.  

Dengan adanya reinkarnasi ini, masuk akal bila yang dimaksud dengan neraka adalah penghidupan yang sempit dan azab yang pedih di dunia sedangkan yang dimaksud surga adalah kehidupan yang baik di dunia. 

Karena yang ada di surga pun hanya kesenangan fisik semata, air yang mengalir, makanan, minuman, kasur yang empuk, serta bidadari, istri istri yg cantik.   
Bila kita mati, ruh akan kembali ke asalnya yaitu Dzat Allah. 
Karena ruh berasal dari Dzat Allah.  Ruh merupakan essensi dari Dzat Allah, Dzat Yang Maha Suci.   

Berarti ruh tetap suci tidak akan kena polusi duniawi dan tetap abadi tidak pernah mati.  Kematian hanya berlaku untuk jasmani di dunia.

Ada pencermatan secara logis tentang hal ini sbb :

Maka apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya, dan Aku tiupkan Ruh-Ku kedalamnya … ( AL HIJR 15 : 29 dan SHAAD 38 : 72 )

Dan janganlah kamu katakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, mati; bahkan mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya
( AL BAQARAH 2 : 154 )
Jangan engkau mengira, mereka yang meninggal di jalan Allah itu mati, tidak.. Mereka tetap hidup di sisi Tuhan-nya dan mendapat rizki ( ALI IMRAN 3 : 169 )
Mereka tidak merasakan kematian di dalamnya ( akhirat ), kecuali kematian pertama ( di dunia )… ( AD DUKHAAN 44 : 56 ).

Ruh tidak pernah dituntut untuk diminta tanggung jawabnya, karena tetap suci.   Namun HAWA YG MENSIFATI PRILAKU JASAD/ NAFSU INDRIA yaitu :

1.     1.  Mata / hawa nafsu supiyah======>   JIWA YG BERGAIRAH
2.     2.  Telinga / hawa nafsu amarah=====>  JIWA YG PANAS
3.     3.  Hidung / hawa nafsu mutmainah==>   JIWA YG TENANG
4.     4.  Mulut / hawa nafasu lawamah====>  JIWA YG AMBISI

yang akan diminta tanggung jawabnya, inilah empat saudara saudara kita, empat istri istri kita, yg harus kita kelolah dengan KESADARAN RUHANI ==>>JIWA NURANI

Dari nafsu yang empat ini yang dipanggil Allah hanya nafsu mutmainahnya saja, disertai dengan “ucapan selamat” dari Allah…
Pertanyaannya adalah : 

Apakah yang menanggung azab Allah itu adalah nafsu amarah, lawamah dan supiyahnya  ???

Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati ( fuad ) agar kamu bersyukur
( AN NAHL 16 : 78 ).

Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati/fuad.  Namun sedikit saja kamu bersyukur ( AL MU’MINUN 23 : 78 )

Janganlah ikuti apa yang tiada kamu ketahui, sungguh, pendengaran, penglihatan dan hati ( fuad ) masing-masing akan dimintai pertanggungjawabannya. ( AL ISRA 17 : 36 )

Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah ( SHAAD 38 : 26 )

Lidah tangan dan kaki mereka menjadi saksi terhadap apa yang mereka kerjakan.
( AN NUR 24 : 24 )

Berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan  
(YAASSIIN 36 : 65 )

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwanya dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya ( ASY-SYAM 91 : 7-9 )

 Wahai nafsu mutmainah ( jiwa yang tenang ), datanglah kepada Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan penuh keridhoan, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam surga-Ku ( AL FAJR 89 : 27 – 30 )

Ucapan selamat dari Tuhan. Salaamun qaulam mirobbirahiim ( YAASSIIN 36 : 58 )

Secara logika bila yang mendapat azab dari Allah itu adalah amarah, luwamah dan sofiyahnya, bagaimana dia bisa bicara dan merasakan kepedihan azab bila jasmaninya sudah hancur menjadi tanah ???  

Oleh karena itu melalui reinkarnasi, dia dihidupkan kembali di dalam penghidupan yang sempit, agar bisa merasakan betapa pedihnya azab Allah. 
 
Dikehidupan yang baru, mereka yang menerima azab Allah bila mereka bertobat dan kembali ke jalan Allah akan mendapat remisi atau grasi dari Allah, karena Allah Maha Pengampun, Maha Pengasih serta Maha Penyayang. 
 
Namun sebaliknya orang yang beramal soleh, bila dia belum menerima pahala dikehidupan sebelumnya, maka dia dihidupkan kembali di dalam penghidupan yang baik sebagai pahala dari Allah sesuai dengan amal solehnya.    

Dikehidupan yang baru ini, mereka tetap akan mendapat ujian dari Allah dan mungkin juga dikehidupan yang baru ini,  dia tidak lulus, karena kehidupan dunia hanya kesenangan yang memperdayakan, akibat adanya hawa (pikiran ) nafsu(tindakan)…

Setiap yang berjiwa akan merasakan kematian dan pada hari kebangkitan akan dibayarkan kepada kamu ganjaranmu, dan barang siapa dipindahkan dari api  neraka  dan dimasukkan ke dalam surga, sesungguhnya ia memperoleh kemenangan dan kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdayakan ( ALI IMRAN 3 : 185 ).

Surat diatas tanpa kita sadari  menyatakan adanya reinkarnasi/ kembali kedaging baru, hari kebangkitan setelah kematian.  Setelah dibangkitkan, kemudian diberi ganjaran sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.   

Neraka adalah kehidupan yang sempit di dunia dan surga adalah kehidupan yang menyenangkan namun juga sebagai ujian agar manusia bisa tetap sadar dan bisa mengendalikan hawa nafsunya.   

Bagi mereka yang mendapatkan azab Allah hendaknya jangan berputus asa atas rahmat Allah Yang Maha Adil,  karena pintu taubat senantiasa terbuka.  
Semua dosa ada ampunannya, kecuali dosa syirik.  

Reinkarnasi sebagai bukti Allah Maha Adil.  

Allah lebih mendahulukan rahmat dan ampunan-Nya dari pada azab-Nya…

Wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa atas rahmat Allah yang akan mengampuni segala dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( AZ-ZUMAR 53 ).
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, tetapi Dia mengampuni dosa-dosa selain itu terhadap orang-orang yang diridoinya ( AN NISAA 4 : 48 ).
Kami akan memasang timbangan yang adil untuk hari kebangkitan, sehingga tidak ada yang rugi sedikitpun, biarpun amalan itu hanya seberat biji sawi, Kami akan memperlihatkannya dan Kami cukup sebagai penghisab ( AL ANBIYAA 21 : 47 ).
Kepada-Nya-lah kamu semua akan kembali, janji Allah Maha Benar, Dia-lah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya, supaya dia dapat memberi pahala kepada mereka yang beriman dan berbuat kebaikan secara adil, bagi mereka yg tidak percaya disediakan minuman air mendidih dan siksa yang pedih dan menyakitkan… ( YUNUS 10 : 4 )  
Orang-orang kafir senantiasa tidak ingat akan akibat kejahatannya, sehingga bila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia menyesal dan berkata : Ya Tuhan-ku, hidupkanlah aku kembali, agar aku dapat beramal saleh dalam perkara yang aku lalaikan. Tidak !!! Itu hanya alasan belaka, dibelakang mereka ada suatu tabir yang menghalangi mereka, sampai hari mereka dibangkitkan ( AL MU’MINUN 23 : 99-100 ).
Mereka menetap di dalamnya, tidak akan diringankan baginya siksaan, dan tidak pula ditunda, kecuali mereka yang kemudian bertaubat dan berbuat baik, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( ALI IMRAN 3 : 88 – 89 ).

Harus kita ingat baik-baik bahwa pahala dan siksa itu adalah atas apa yang kita lakukan di dunia.  Demikian juga masalah taubat, itupun dilakukan di dunia.   Dengan demikian, Surat ALI IMRAN 3 : 88 – 99 ini pun sangat mungkin bagi mereka yang mendapat azab Allah di dunia … kemudian bertaubat …
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dan memberi rizki dari arah yang tidak diduga … Allah akan memberikan kecukupan … akan dimudahkan segala urusannya … dihapus segala kesalahannya …serta dilipat gandakan pahalanya ( AT THOLAQ 65 : 2-3-4-5 ).
Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-NYA di waktu pagi dan petang, Dia akan mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada Cahaya yang terang  ( AL AHZAB 33 : 41-43 )

Bagi saya pribadi, sesungguhnya jasmani merupakan penjara bagi setiap ruh.  Dunia merupakan tempat pembelajaran dari para ruh, sampai mencapai tingkat kematangan yang sempurna, sehingga tidak harus bereingkarnasi lagi.

Surat ALI IMRAN 3 : 88 – 89, menjelaskan bahwa Allah masih memberi kesempatan kepada Ruh, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 
Sebagaimana halnya narapidana yang berbuat baik selama di dalam penjara, kemudian pemerintah memberikan grasi atau remisi kepadanya.  

Dengan demikian, siklus reinkarnasi ini, merupakan bukti bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Adil, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.   

Oleh karena itu kata “tidak “ di dalam Surat AL MU’MINUN 23 : 99-100 agaknya bersifat sementara saja.  Berapa lama di alam sana sebelum menjalani reinkarnasi kita tidak tahu. 

Reinkarnasi ini tidak hanya satu kali namun berkali-kali bahkan jutaan kali sampai ruh mencapai kesempurnaan.  

Dalam Al Qur’an siklus reinkarnasi ini digambarkan bagaikan siklus  malam dan siang, sedangkan hari kebangkitan digambarkan sebagai musim semi yang indah.

Kau masukkan malam ke dalam siang dan Kau masukkan siang ke dalam malam, Kau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Kau keluarkan yang mati dari yang hidup, Kau beri rizki kepada siapa yang kau kehendaki tanpa batas
(ALI IMRAN 3 : 27).

Katakanlah : Siapa yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa ( menciptakan ) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan ???  Mereka berkata Allah, maka katakanlah : Mengapa kamu tidak bertakwa ???  ( YUNUS 10 : 31 ).

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya, sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan.  Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran ( AL-A’RAF 7 : 57 )

Ia mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan Ia mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan Ia menghidupkan kembali bumi setelah kematiannya, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (AR RUUM 30 : 19).

Dan Allah, Dia-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati, lalu kami hidupkan bumi yang telah mati dengan hujan itu,demikianlah kebangkitan itu ( AL-FAATHIR 35 : 9 ).

Dari  Surat AL-A’RAF 7 : 57,  AR-RUUM 30 : 19 dan AL-FAATHIR 35 : 9 tersebut bisa kita imaginasikan secara positif bahwa hari kebangkitan adalah suatu musim semi yang indah penuh keceriaan dan kedamaian.   

Hari kebangkitan yang sama sekali tidak menggambarkan sesuatu yang sangat mengerikan, tidak menggambarkan suatu kehancuran total seperti dongeng yang selama ini pernah kita dengar sebelumnya…  

Kata “qiyamat” pun arti harfiahnya adalah berdiri, bangkit, namun kenapa diterjemahkan menjadi kehancuran total ???   

Demikian  pula dengan kata “ajal “yang  arti harfiahnya adalah batas waktu, namun sering ditafsirkan sebagai kematian.   

Sebagai contohnya,  mari kita perhatikan Surat AL AN’AAM 6 : 2 berikut ini :

Dialah Yang Menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukan ajal ( kematianmu ), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan ( untuk berbangkit ) yang ada pada sisi-Nya ( yang Dia sendiri-lah mengetahuinya ), kemudian kamu masih ragu-ragu ( tentang berbangkit itu )  

Surat AL AN’AAM 6 : 2 seharusnya ditafsirkan sbb :
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan bagimu suatu masa ( waktu ) dan suatu masa ( lagi ) ditentukan di sisi-Nya, kemudian kamu ragukan ( AL AN’AAM 6 : 2 )

Isi dari ayat-ayat Surat AL QIYAAMAH  tidak menyinggung masalah kehancuran total sebagaimana yang kita bayangkan selama ini. 

Surat Al Qiyaamah menceritakan keraguan orang-orang kafir atau orang-orang fasik akan hari kebangkitan dan rasa takut mereka saat menghadapai sakaratul maut. 

Pada saat menjelang maut itu Allah memutar ulang rekaman perjalanan hidupnya dan akhirnya dia sendiri yang menjadi saksi atas dirinya sendiri, karena di dalam diri manusia ada Yang Maha Melihat.   

Hal ini berbeda keadaannya bagi orang-orang mukmin, wajah mereka pada saat itu berseri-seri, karena melihat wajah Tuhan-nya, mereka mendapat rahmat Allah, mereka sangat meyakini pertemuan dengan Tuhan-nya… dan mereka meyakini adanya hari kebangkitan atau reinkarnasi … Karena Allah berkuasa menghidupkan orang mati.   

Mari kita perhatikan cuplikan beberapa ayat dari surat Al Qiyaamah :

Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan ( kembali ) tulang- belulangnya . Bukan demikian, sesungguhnya Kami berkuasa menyusun kembali jari-jemarinya dengan sempurna ( AL QIYAAMAH 75 : 3-4 )

Ia bertanya : Bilakah hari kiamat itu ?? ( AL QIYAAMAH 75 : 6 )

Pada hari itu diberitahukan kepada manusia apa-apa yang telah dikerjakannya dan apa-apa yang dilalaikannya.  Di dalam diri manusia ada Yang Maha Melihat ( AL QIYAAMAH 75 13-14 )

Pada hari itu wajah mereka ( yang beriman ) berseri-seri, karena melihat wajah Tuhan-nya.  Wajah-wajah ( orang kafir ) muram,  karena akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang dasyat ( AL QIYAAMAH 75 : 22-23-24-25 )

Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan ( kematian ) ( AL QIYAAMAH 75 : 28 )

Kepada Tuhan-mu lah pada hari itu kamu digiring ( AL QIYAAMAH 75 : 30 )

Apakah manusia mengira bahwa dia akan dibiarkan begitu saja ??? ( AL QIYAAMAH 75 : 36 )

Bukankah ( Allah ) berkuasa menghidupkan orang mati ?? ( AL QIYAAMAH 75 : 40 )

Hari berbangkit ( Reinkarnasi ) juga diterangkan dalam kitab kitab sebelumnya merujuk peta awal petunjuk Tuhan melalui firmannya dalam Al qur’an mushaf usman saat ini.

Allah dan Muhammad menyatakan bahwa Al Qur’an adalah sebagai penguji dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan di sekitar haji Wada, 10 H [632 M], dekat dengan saat meninggalnya Nabi:

[AL MAIDAH:68] Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

[AL MAIDAH:46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.
Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

[AL MAIDAH:48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN
LAA HAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIM
DAN SESUNGGUHNYA ALLOH DAN KEMBALI KEPADA ALLOH
DAN SESUNGGUHNYA KETIADAAN DAN KEMBALI KEPADA KETIADAAN
DAN TIADA DAYA UPAYA KECUALI DAYA UPAYA BERSAMA TUHAN YANG MULIA
DAN TIADA DAYA UPAYA KECUALI DAYA UPAYA BERSAMA SANG HIDUP KOSONG DALAM KEMULIAAN TANPA DUALITAS SENANG DAN SUSAH.
TAUHID DAT
OM MOKSARTAM JAGADHITA LEBUR DAT LES MEMAYU HAYUNING BAWANA LANGGENG
OM SANTIH…..OM SANTIH….OM SANTIH OM
DALAM DAMAI SANG KOSONG, DALAM DAMAI SANG KOSONG, DALAM DAMAI SANG KOSONG

Selasa, 11 Oktober 2016

7 PEMUDA KAHFI
7 PEMUDA GUA
========================
Merupakan KISAH yg BERHAKIKAT PENYUCIAN 7 CAKRA KUNDALINI yaitu
Cakra dasar
Cakra kemaluan
Cakra pusar
Cakra jantung
Cakra tenggorok
Cakra mata ketiga
Cakra kesadaran

dan 7 Lubang Shirotol mustakim
2 lubang mata
2 lubang telinga
2 lubang hidung
1 lubang mulut

Dilengkapi dengan 1 anjing genap 8 yg berarti #ANJING_KESETIAAN_dan_PENGABDIAN Kepada HAKIKAT TAUHID sbg PONDASI KESELAMATAN

Kisah Ashabul Kahfi dan anjing dalam Al-Quran terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 10-26.

Mereka adalah sekelompok 7 pemuda dan seekor anjing yang tertidur dalam gua.

Mereka hidup ditengah masyarakat #penyembah_berhala dengan seorang raja yang kejam bernama Diqyanus.
Raja tersebut meminta rakyatnya untuk menyembah selain Allah Ta’ala.
Jika tidak, maka akan disiksa dan dibunuh.

Nama-nama Ashabul Kahfi yang terdiri dari 7 pemuda tersebut yaitu:

Tamlikha,
Maksalmina,
Martunis,
Nainunis,
Sarbunis,
Falyastatyunis,
Dzununis.

Serta seekor anjing bernama Qithmir, yang dipercaya sebagai satu-satunya anjing yang masuk Surga.

Inilah kisah yg memiliki metafora dalam 7 cakra kundalini ..yg menyalur ke 7 lubang di.kepala dlm bentuk tirtha / air suci.....
....
Ayat Al-Quran Tentang Ashabul Kahfi
---------------------------------------------
“(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari #tempat_berlindung ke dalam #gua lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan #sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. [Al-Kahfi: 10]

Kajian saya tentang rahasia angka 10 ( baca satu kosong bukan sepuluh ) dalam surat diatas adalah penyatuan 10 malaikat/ dewa / sifat dominan dalam diri.
Satukan menuju kekosongan
-------------------
“Lalu Kami tidurkan mereka dengan nyenyak dalam gua itu, bertahun-tahun, yang banyak bilangannya”. [Al-Kahfi: 11]

Kajian saya tentang rahasia angka 11 ( baca : satu satu bukan sebelas ) adalah bentuk NING penyatuan dualitas menuju KEKOSONGAN ALAM TUHAN YME
----------------------
“Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya), untuk Kami #menguji; siapakah dari #dua_golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam gua itu)”. [Al-Kahfi: 12]

Kajian saya tentang rahasia angka 12 ( baca : satu dua bukan duabelas ) adalah NUNG atau DUNUNG setelah terjadi AHADUN 11 ( baca : satu satu bulan sebelas ) pengertian RAHSA dan  LOGIKA KESADARAN dalam sebuah PENETAPAN REALITAS
------------------------------------
“Kami ceritakan kepadamu (Wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada tuhan mereka, dan #Kami tambahi mereka dengan #hidayah_dan_petunjuk”. [Al-Kahfi: 13]

Kajian saya tentang rahasia angka 13 ( baca : satu tiga bukan tigabelas ) hidayah atau petunjuk ada dalam 3 alam yaitu ALAM ULUHIYAH ( fana baqo fillah )
Kami = SABDA, Bayu, IDEP
KAMI = ALIF,  LAM , MIM
-----------------------------
“Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun (menegaskan tauhid) lalu berkata: “Tuhan kami adalah Tuhan #langit dan #bumi; kami sekali-kali tidak #menyeru tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan #perkataan yang amat jauh dari kebenaran”. [Al-Kahfi: 14]

Kajian saya tentang rahasia angka 14 ( baca : satu empat bukan empatbelas) merupakan 4 kesadaran jiwa raga 4 permanen kesadaran saudara 4/ istri 4/ 4 bilik jantung tempat pemurnian
Mata, Telinga, Hidung dan Mulut.
Langit = udara
Bumi = tanah
Menyeru = suara yg masuk ke telinga
Perkataan = mulut
-----------------
“(Mereka berkata pula sesama sendiri): “Kaum kita itu, menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah; sepatutnya mereka mengemukakan #Keterangan_yang_nyata yang #membuktikan_ketuhanan makhluk-makhluk yang mereka sembah itu? (Tetapi mereka tidak dapat berbuat demikian); Maka tidak ada yang lebih zalim dari orang-orang yang berdusta terhadap Allah. [Al-Kahfi: 15]

Kajian saya tentang rahasi angka 15 ( baca satu lima bukan limabelas ) adalah KESADARAN RUH AL QUDS ( PANCER / PUSAT SEGENAP TINDAKAN )
----- -- -------------------
“Dan oleh karena kamu telah mengasingkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah yang lain dari Allah, maka pergilah kamu berlindung di gua itu, supaya Tuhan kamu melimpahkan dari RahmatNya kepada kamu, dan menyediakan #kemudahan_kemudahan_untuk_urusan_kamu dengan memberikan #bantuan yang #berguna”. [Al-Kahfi: 16]

Kajian saya tentang rahasia angka 16 ( baca : satu enam bukan enambelas ) adalah Konsep Panembahan Djati dalam enam penyatuan diri Harmoni Tauhid dan Prilakunya berdasar suara hati
--------------------------------
“Dan engkau akan melihat #matahari ketika terbit, condong ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam satu tempat yang luas di gua. Itulah tanda-tanda kekuasaan Allah. #Barangsiapa_diberi_hidayah petunjuk oleh Allah, maka dialah yang #berjaya mencapai #kebahagiaan; dan barangsiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak akan memperoleh seorang penolong pun yang dapat menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya”. [Al-Kahfi: 17]

Kajian saya rahasia angka 17 ( baca : satu tujuh bukan tujuhbelas ) adalah menuju derajat insan kamil Cakra Kesadaran Tauhid dan dan implementasinya dlm aktifitas HARIAN sebagai sarana Pengembalian Diri menuju Alam Fitroh ( Alam Pitra ) identik dgn surat al fatehah di ayat ke tujuh.

Senin, 10 Oktober 2016

Katagori Tasawuf

Tiga Tataran pengertian tasawuf

Tasawuf indal akhlaq wal adab
Tasawuf indal Fuqaha,
Tasawuf indal ahlil Makrifat 

Tasawuf indal akhlaq wal adab 
Merupakan Etika yang bisa kita terapkan sedini mungkin untuk anak-anak kita. terutama makan dengan tangan kanan, masuk kamar mandi dengan kaki kiri, keluar kaki kanan ini, yg merupakan perbuatan yg memandang nilai nilai adaptasi prilaku manusia dengan mencerminkan tatakrama, kesopanan dan menempatkan diri ( teposliro; bhs jawa)

Tasawuf indal fuqaha
Memiliki pengertian bagaimana hukum sariat ritual peribadatan agama (fiqih) ini tidak berhenti hanya secara etika dan tata cara ritual semata, namun tetap memiliki kesinambungan maksud dan tujuannya secara berkesinambungan.

Contoh :
Orang kalau sudah menjalakan wudhu mau sholat, setelah selesai adab ritual wudhu lalu dipakai shalat wudhunya kemana?

Selesai kan?!

Nah orang tasawuf pada tataran ini tidak mau berhenti hanya sampai pada ritual pengerjaan wudhunya tersebut.

Tasawuf indal fuqoha mencermati sampai sejauh mana anda membawa wudhu ini meningkat daripada kefardhuan yang sudah anda laksanakan. Bahkan mereka mencermati hakikat ritual hukum fiqih ke tataran yg lebih mengena secara prilaku hidup dan aktifitas hariannya.

Sehingga hakikat wudhu atau bersuci tersebut selalu hadir dalam setiap aktifitasnya dengan mensucikan:

1. penglihatannya,
2. pendengatannya,
3. perkataannya,
4. penciumannya,
5. kesadaran akal pikirannya,

kelima point ini adalah sering juga disebut sebagai saudara empat ke lima pancer dalam falsafah kesadaran peradaban nusantara, dan disebut juga sebagai anak anak yatim yg membutuhkan uluran kasih sayang, dan disebut juga sebagai empat istri yg wajib kita nikahi dan inipun berdualitas dalam sifatnya, kedua prilaku tangan dan kakinya digunakan selalu dalam kesadaran kemanfaatan semesta, maka layaklah seorang tasawuf pada tataran ini selalu mengupas makna makna ritual sariat peribadatan kpd jenjang afal akmaliyah murni sbg bentuk membiaskan kesucian didalam Dirinya.

Tasawuf indal ahli makrifat, 
Pada tataran ini seorang tasawuf sering disebut sufistik, yaitu orang yg suci dan sudah tidak terlibat lagi dgn dogma agama, karena Aku sejati didalam dirinya sudah manunggal atau ahadun.

Manunggal atau Ahadun disini kebangkitan roh al quds didalam dirinya sudah membias ke luar jasadnya, sehingga seolah olah jasadnya hilang tertutup cahaya ilahiyah.
Seolah olah jasadnya hilang bukan berarti hilang beneren namun semata mata prilaku manusia tersebut telah bersandar sepenuhnya pada suara hatinya sebagai Sabda Ilahi yg mutlak.

Sehingga apa apa yg disampaikannya adalah Suara Sang Roh Al quds yg termanifestasikan kepada Ruh Al amr ( jibril ) sebagai pembawa Wahyu Sang Aku Sejati.

Nah disini banyak orang luar terjebak dan menilai bahwa Dunia Tasawuf, memunculkan analis-analis, seolah-olah tasawuf  berbau Budha, berbau Hindu, berbau Kristen, berbau Kejawen dan bermacam lagi penafsiran yg melibatkan kemelekatan agama agama.

Karena apa.?.....

Mereka belum tahu, belum mengerti, belum diberi hidayah Tuhan.!!!

Bahwa kunci tasawuf dan sufistik adalah pelaksanaan penyaksian Tauhid dalam jiwanya ke prilaku sehari hari dalam rangka ahadun mutlak sbg kekasih Alloh swt.

Posisi Tauhid adalah penghampaan jantung hati (qolbu sir) di baitul muharram atau diperasaan dari berbagai kemelekatan urusan jantung akal ( qalbu fuad) di baitul makmur atau di pikiran yg identik dengan Hawa atau tempat bersemainya logika dan angan angan serta prilaku indriya Nafsu yg merupakan alat bertindak tetap mengindahkan kebaikan dan kebijaksanaan dalam karya nyata yg realis dan hal ini merupakan prilaku sholat daimun haq atau sholat yg terus menerus tanpa putus dalam kehidupan kita.




Selasa, 04 Oktober 2016

TAUHID/MOKSA/PENEBUSAN DARAH...

Tauhid dan Moksa serta pengorbanan darah yesus'.???
=========================

#Tauhid dgn memandang semua gerak Alloh prilakunya akhlaqul karimah.

#Moksa dgn memandang semua gerak Brahman prilakunya tri kaya parisuda.

#Pengorbanan_Darah_Yesus dengan memandang Semua gerak Kristus prilakunya dengan jalan salib.

Persamaan tujuan dlm simbol
-------------------------------------------------

1. Saat tahiyat akhir menoleh ke kanan dan ke kiri dgn mengucap salam acuannya keselamatan dgn perbuatan keselamatan yg menyeluruh islam kaffah haji dlm segenap konteks perbuatan dlm dinamika hidup

2. Jalan dharma sebagai titian dlm tri kaya parisudha dgn berpikir bersih, berucap bersih, bertindak bersih

3. Yohanes 3:16, "Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia memberikan Anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." .......

makna hakiki #anak_yg_tunggal adalah :..
kata kias pengganti PERCIKAN RUH NYA atau RUH AL QUDS dan ATMA sebagai JURU SELAMAT ( KRISTUS ) penebusan dosa adalah pemurnian ROH AL QUDS dari kemelekatan dunia identik korelasi dgn posisi tauhid serta KALEPASAN ( berserah diri ) dan KAWISESAN ( dharma / akhlaqul karimah/ penebusan darah )

Kalepasan dan kawisesan adalah tanda plus ( + ) tapak dara
Jalan salib juga tanda ( + )
Jihad fi sabilillah dlm simbol takhiyat akhir serta menoleh ke kanan dan ke kiri mengucap salam tujuan keselamatan total (hajji) juga tanda ( + )
.....
So be POSITIF THINGKING kata motivator sekarang and get positif attitude :-) :-) :-) adalah jalan dharma/akhlaqul karimah/penebusan dosa dgn darah