Cari Blog Ini

Minggu, 24 Desember 2017

CERDAS BAHASA ANTARA PENGALAMAN GAIB DAN NYATA YG MENYATU

Reinkarnasi Di Dalam Alquran Dan Hadis

Pada hakikatnya kita hidup di dunia ini bukan hanya sekali. Kita telah mengalami mati-hidup, mati-hidup berulang kali. Kehidupan yang kita jalani sekarang adalah bagian dari kehidupan masa lalu. Sebelum hidup yang sekarang, kita pernah hidup dikehidupan masa lalu di dunia ini. Hidup yang sekarang ini adalah balasan atas perbuatan dari kehidupan yang lalu. Dan kini kita kembali lagi ke dunia dengan membawa jasad baru. Peristiwa menitisnya jiwa dari kehidupan yang lalu biasa disebut dengan reinkarnasi.

Paham reinkarnasi mungkin masih asing di telinga sebagian kita. Atau mungkin juga kita tidak mau tahu, karena yang kita tahu itu bukan ajaran Islam.
Namun, sebenarnya jika kita jeli membaca kitab suci Alquran, maka banyak kita temui ayat yang bicara tentang reinkarnasi. Di sini saya akan jelaskan secara ringkas ayat-ayat yang bicara tentang reinkarnasi tersebut.

"Mengapa kalian kafir kepada Allah? Padahal tadinya kalian itu MATI, lalu Dia MENGHIDUPKAN kalian. Kemudian Dia MEMATIKAN kamu, dan DIHIDUPKANNYA kembali. Baru setelah itu DIKEMBALIKAN kepada-Nya!" Al-Baqarah: 28.

Coba perhatikan dengan seksama ayat tersebut.
Ayat tersebut bercerita tentang orang kafir, yang diberikan kesempatan untuk hidup. Mengalami kematian dan mengalami kehidupan yg berulang, lalu setelah itu dikembalikan kepada-Nya.

Banyak tafsir yang menyebutkan bahwa DIHIDUPKAN KEMBALI itu sama dgn bangkit dari kubur. Padahal di situ ada ayat mati-hidup, mati-hidup.
Sedangkan DIKEMBALIKAN KEPADANYA disamakan dgn kembali ke surga atau neraka. Yg namanya dikembalikan kpd-Nya atau kembali kpd-Nya, ya betul - betul kembali kepada Tuhan. Bukan ke surga atau neraka.

Kemudian perhatikan ayat berikutnya,
"Dan, Allah telah MENCIPTAKAN kamu, kemudian MEMATIKAN kamu, di antara kamu ada yg DIKEMBALIKAN kpd tingkatan HIDUP yang paling LEMAH, sehingga tidak mengetahui lagi apa-apa yg PERNAH diketahuinya." Al-Nahl: 70.

Ayat tersebut sangat jelas! Di antara kamu ada yg DIKEMBALIKAN kpd tingkatan hidup yg paling lemah!
Tetapi, banyak penafsir yang memberi catatan kecil atau dalam kurung "dikembalikan ketingkatan hidup yg paling lemah" sama dengan tua renta. Sudah tahu ayatnya berbunyi DIKEMBALIKAN, yg namanya dikembalikan itu berarti sudah melalui proses "pulang". Kalau orang tua renta itu belum pulang. Masih proses berjalan hidup.
Dan mana ada orang tua renta itu mengalami tahap kehidupan yg paling lemah! Yang paling lemah itu ya bayi!

Lalu banyak penafsir juga mengartikan "tidak mengetahui sesuatu terhadap apapun yang pernah diketahui" disebut pikun.
Mana ada orang yang pikun tidak mengetahui sesuatu pun?
Tidak tahu sesuatu pun ya bayi! Sementara bahasa Arab untuk "pikun" yaitu "mukharrif" atau "kharif". Lemah akal.

Bahkan dalam surat Yasin: 68. Diungkapkan lebih gamblang lagi,

"Barang siapa yang kami PANJANGKAN umurnya, niscaya kami KEMBALIKAN dia ke penciptaan awal. Apakah mereka tidak memikirkan?"

Lihat, betapa tegasnya ayat tersebut! Orang yang dipanjangkan umurnya, pasti DIKEMBALIKAN pada penciptaan awal atau kejadiannya.
Penciptaan awal itu bukan tua! Penciptaan awal itu bayi!

Jika dipanjangkan umurnya itu tua, tidak ada jaminan menjadi lemah. Tidak ada keniscayaan nantinya dia pikun. Banyak orang yang sudah tua renta masih kuat dan tidak pikun.

Coba simak surat An-Nahl: 78.
"Dan,Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak MENGETAHUI sesuatu pun. Kemudian Allah menjadikan pendengaran, penglihatan, dan fuad agar kamu bersyukur".

Jelas sudah, yang tidak mengetahui sesuatu pun itu ya bayi. Bukan orang yang sudah tua renta!

Kemudian suar An-Nisa: 56.
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan kami masukan mereka ke dalam api. Setiap kulit mereka hangus, kami ganti dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana."

Ini ayat metafor atau ayat penuh misteri. Setiap ayat di dalam kitab suci Alquran diartikan sesuai dengan tinggi rendahnya pemikiran spiritual seseorang. Karena banyak ayat di dalam Alquran itu penuh dengan kiasan! Dan tidak bisa diartikan sesuai dengan abjad bahasa Arab. Dan untuk mencapai peningkatan spiritual tidak cukup dengan menghafal ayat dan hadis saja. Tetapi pengetahuan spiritual bisa meningkat bila seseorang mau melakukan perjalanan hidup sejati. Perjalanan hidup yang telah diwariskan oleh para Nabi utusan Allah. Yaitu, makrifatullah.

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami", artinya bukan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat di dalam kitab suci Alquran. Atau orang yang di luar agama Islam. Tetapi orang-orang yang tersesat yang tidak mau berbuat kebenaran dan menolak perjumpaan dengan Tuhan.

"Sehingga kelak akan kami masukan mereka ke dalam api". Api atau biasa diartikan sebagai neraka, hanyalah sebuah kiasan atau perumpamaan dari perasaan yang tidak pernah tenang. Orang yang berada di neraka itu tidak pernah tenang, selalu gelisah, dan penuh dengan penderitaan.

"Setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti dengan kulit yang lain, atau yang baru, supaya mereka merasakan azab!" Ini juga ayat metafor.
Tuhan tidak membuat sebuah kesimpulan yang sederhana. Setiap firman yang disampaikan Tuhan selalu mengandung makna yang sangat dalam dan penuh pesan MENDIDIK.
Tuhan memberi hukuman atau pelajaran kepada hambaNya tidak sama seperti orang yang bermain sulap. Dibakar kulit mereka lalu diganti lagi dengan yang baru. Dibakar lagi, diganti lagi dengan yang baru. Dibakar lagi, lalu diganti lagi. Tidak demikian!
Ayat di atas menjelaskan orang yang hidup kembali dengan kulit yang baru. Atau dikembalikan menjadi bayi. Reborn atau reembodiment.

Kemudian ayat berikutnya ditutup dengan kalimat, "Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana".
Nah, apanya yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana kalau cara Tuhan memberi pelajaran kpd hambaNya sama dgn cara-cara manusia?

Ketika Tuhan memberi hambaNya azab tidak berarti Tuhan memberi penyiksaan yg terus menerus. Tidak demikian! Tuhan bukan tukang siksa. Tetapi siksaan dan penderitaan tersebut datang dari diri orang itu sendiri. Makanya setiap ayat yg berhubungan dgn hukuman atau azab selalu menggunakan kalimat KAMI. Bukan AKU. Itu menunjukan bahwa orang yang tersiksa itu dihukum oleh dirinya sendiri.
Tuhan itu Maha Bijaksana, sehingga Beliau tahu bagaimana memberi pelajaran dan mendidik kpd hamba-hambaNya yg tersesat.

Perhatikan surat Al-Mulk: 1-2.
"Maha Suci Tuhan yg memiliki segala kerajaan. Dan, Dia berkuasa atas segala sesuatu. Dialah yg telah menciptakan mati dan hidup bagimu. Dgn cara itu Dia melakukan PEMBELAJARAN terhadapmu, utk memberi nilai bagi siapa yg lebih baik amalannya. Tuhan Maha Perkasa dan Maha Melindungi."

Sengaja kalimat "pembelajaran" saya tulis dgn hurup tebal. Sering kata ini diterjemahkan oleh penafsir secara sederhana menjadi "menguji". Kata "menguji" menunjukkan bahwa Tuhan belum mengetahui kualitas hambaNya. Maha Suci Tuhan dari terjemahan yg demikian ini.
Padahal Tuhan itu Maha Mengetahui sebelum menciptakan hambaNya. Dia Maha Mengetahui kesudahan hambaNya. Lalu buat apa "diuji" segala.
Memang salah satu kata "liyabluwakum" dlm ayat tersebut diartikan adalah supaya Dia menguji kalian, mengetes, tetapi ada makna lain dlm kata tersebut, yaitu to make someone experienced, membuat seseorang berpengalaman. Tujuannya utk meningkatkan derajat spiritualnya, termasuk peningkatan kemampuan dirinya. Jika seseorang tdk pernah mengalami mati dan hidup, dia tdk akan mengalami kemajuan. Dunia pun tak akan mengalami perubahan.

Bagi agama-agama di Timur, non Arab, agama-agama yg tumbuh di India, Tibet, Cina, Jepang, dan di Kepulauan Nusantara, reinkarnasi bukan lagi sebagai hal yg aneh. Reinkarnasi bukan dipahami sebagai kepercayaan atau keimanan, tapi sebagai HUKUM ALAM.  Pemahaman terhadap hukum alam ini membuat masyarakat tdk berani utk berbuat merugikan orang lain.

Kemudian kepercayaan terhadap reinkarnasi itu mulai menghilang seiring munculnya ajaran Islam yg dari Arab. Umumnya, saat ini kita yg beragama Islam, Kristen, atau Yahudi, tdk percaya bahwa manusia mengalami siklus hidup dan mati berulang-ulang. Lain halnya di dunia Barat. Sumber dasar filsafat Barat adalah budaya Yunani dan Romawi. Pada kedua budaya tersebut, reinkarnasi diterima sebagai kepercayaan. Di Amerika Serikat, meskipun 90% mereka beragama Kristen. Lebih dari 50% warganya mempercayai kelahiran kembali. Kepercayaan itu tumbuh karena pesatnya kemajuan dibidang kedokteran di sana. Majunya bidang kedokteran mendorong adanya riset, penelitian, tentang pengalaman menjelang ajal, atau pengalaman di balik kematian. Juga mendorong tumbuhnya terapi psikologi dgn membangkitkan pengalaman - pengalaman dlm beberapa kali kehidupan sebelumnya.

Beberapa filsuf Yunani kuno Plato yg hidup pada abad ke 5-4 SM percaya bahwa jiwa tdk pernah mati, dan mengalami reinkarnasi berkali-kali. Termasuk Socrates dan Voltaire, mempercayai adanya kelahiran kembali.

Pertanyaannya, kapan reinkarnasi itu berakhir?
Segala sesuatu pasti berakhir. Menurut agama Hindu, reinkarnasi berakhir bila sang manusia mengalami moksa. Menurut agama Budha kelahiran kembali tak akan terjadi lagi bila roda "samsara" telah berhenti. Sang Jiwa selanjutnya ke alam Nirwana.
Dlm kajian Islam, seseorang yg telah "berislam" tdk akan kembali reinkarnasi. Seseorang yg telah berislam di sini berbeda dgn orang yg beragama Islam. Orang yg beragama Islam itu banyak. Tapi yg benar-benar telah sampai keislaman sejati itulah yg dipertanyakan.

Kemudian umumnya, umat beragama Islam merasa bahwa reinkarnasi itu tdk diajarkan dlm Islam. Bahkan pandangan tentang reinkarnasi dianggap bidah atau sesat. Hal ini dapat dimengerti, karena reinkarnasi tdk dijelaskan secara eksplisit di dlm Alquran seperti beberapa ayat yg ditulis di atas.

Reinkarnasi itu ayat mutasyabihat. Kelahiran kembali itu diungkapkan dlm Alquran secara tersamar. Ayat-ayatnya harus dipikirkan dan direnungkan dlm-dlm. Kalau tdk dipikirkan dgn teliti, pasti akan terjerumus pada penerjemahan atau penafsiran yg menyimpang. Termasuk memahami reinkarnasi dlm hadis.

Selain ayat-ayat Alquran, petunjuk reinkarnasi itu dapat kita temukan dlm beberapa hadis. Di antaranya,

"Demi Tuhan yg jiwaku dlm genggamanNya, seandainya seseorang gugur di jln Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu gugur lagi, kemudian dihidupkan lagi, lalu gugur lagi, niscaya ia tdk dapat masuk surga sebelum melunasi utangnya," (HR Nasai)

Meskipun gugur berkali-kali, tapi bilamana belum melunasi utangnya, ia tak akan masuk surga. Perhatikan kata "gugur berkali-kali dan utang". Secara sederhana umat Islam menerjemahkan utang itu dlm arti utang harta benda. Tdk sepenuhnya benar! Yg jelas, utang harta benda itu bagian dari utang lerbuatan (karma).
Pada kalimat di atas tdk dinyataka "kecuali jika ada utang, keluarganya melunasi". Kalimat ini tdk ada. Yg ada, justru menegaskan bahwa yg gugur itulah yg melunasinya. Karena seseorang tdk menanggung beban atau dosa orang lain. Setiap orang akan menanggung dosanya sendiri. Itulah yg dijelaskan di berbagai ayat Alquran.

"Orang yg berutang itu dibelenggu dlm kuburnya, tiada yg dapat melepaskannya selain ia membayar utangnya," (HR Dailami)

"Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yg tdk dapat ditutupi oleh salat, puasa, haji, dan umrah. Yg dapat menutupinya hanyalah duka-cita (kesulitan) dlm hidup mencari rezeki," (HR Ibnu Asakir).

Hidup susah dlm mencari rezeki adalah cara utk menutupi dosa-dosa. Coba, dosa dari mana? Kalau hidup sekarang ini merupakan hidup yg pertama kali, maka tdk adil kiranya bila ada orang yg dilahirkan menderita, sengsara di kolong jembatan. Padahal Tuhan sudah menyatakan dgn tegas bahwa Beliau tdk menzalimi hamba-hambaNya.

Banyak sekali di dunia ini orang yg hidupnya menderita semenjak dilahirkan di bumi ini. Menurut hadis di atas, penderitaan itu sebenarnya utk menutupi dosa - dosanya. Dan dosa-dosa itu sendiri tdk dapat ditutupi oleh ibadah formal. Dosa yg tdk bisa dihapus dgn cara salat, puasa, umrah, dan haji. Ini tentu saja dosa yg berat. Sehingga perbuatan ibadahnya pun tdk bisa menghapusnya. Dosanya hanya terhapus bila dia dilahirkan kembali di bumi ini sebagai orang yg hidup menderita!

Di sinilah kita harus pandai memahami hakikat hidup kita di dunia ini dgn ayat-ayat yg telah disampaikan di dlm Alquran. Ayat-ayat Tuhan bukan yg ada hanya di dlm kitab suci semata. Tetapi juga ayat-ayat Tuhan merupakan perjalanan hidup manusia yg terhampar di alam semesta dari dunia sampai akhirat. Dan memahami berbeda dgn mengartikan tulisan ayat-ayat tersebut. Memahami bermakna keterampilan dlm menyikapi sesuatu dgn spiritual. Sedangkan mengartikan sebuah tulisan tergantung seberapa luas pengetahuan bahasa seseorang. Bahasa Tuhan adalah bahasa universal. Mengartikan bahasa Tuhan hanya dgn bahasanya sendiri, tdk selalu tepat.

Bahasa Tuhan adalah bahasa pemahaman. Orang yg selalu bersama-sama Tuhan maka ia akan bisa menangkap semua informasi yg datang dari Tuhan. Kemudian informasi tersebut dibahasakan sesuai dgn bahasa yg ia kuasai.
Dan setiap pemahaman selalu berkembang sesuai tingkat tinggi rendahnya pemikiran spiritual seseorang.

Salam bahagia.

Kamis, 21 Desember 2017

SEMAR ADALAH INTI ENERGY SEMESTA

SEMAR memiliki arti Samar atau tersamar tidak jelas yg adalah Energy Hidup inilah laisa kamislihi syaiun atau tak dapat diserupakan dengan apapun  alias Inti Energy

Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari dasar alias DASAR SEMUA KEHIDUPAN
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul

Artinya :
Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia.

Filosofi Javanologi, Biologis Semar
Semar = Haseming samar-samar (Fenomena harfiah makna kehidupan Sang Penuntun).

Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tumggal”. Sedang tangan kirinya bermakna “berserah total dan mutlak serta selakigus simbul keilmuaan yang netral namun simpatik”.

Domisili semar adalah sebagai Lurah KarangDempel
Lurah = Luhuring Rah/Luhurnya Roh
Karang = gersang/gurun pasir
Dempel = menempel/keteguhan jiwa.
Rambut semar
Kuncung”  ( jarwadasa / pribahasa jawa kuno) maknanya: AKU/runcing/ mengkerucut
Akuning Sang Kuncung = sebagai kepribadian pelayan.

Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi. Semar berjalan menghadap keatas maknanya : “dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ) yang maha pengasih serta penyayang umat”. Semar merupakan Ratu Dhang Hyang yang memelihara Tanah Jawa.
Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia) agar MEMAYUHAYUNING BAWONO : mengadakan keadilan dan kebenaran di bumi.

Dalam cerita Pewayangan SEMAR adalah Putra dari Sang Hyang Wisesa, dan diberi Anugrah Mustika Manik Astagina, yang memiliki 8 Daya kekuatan, yaitu:

1.     Tidak pernah Lapar
2.     Tidak pernah Mengantuk
3.     Tidak pernah Jatuh Cinta
4.     Tidak Pernah Bersedih
5.     Tidak Pernah Merasa Capek
6.     Tidak Pernah Menderita Sakit
7.     Tidak Pernah Kepanasan
8.     Tidak Pernah Kedinginan

Inilah sifat sifat malaikat yg menguasai arasy
Al-Haqqoh ( kebenaran sejati ) ayat 17 didalam al quranul karimah ( bacaan yg mulia )
“Dan para malaikat berada pada penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung arasy(singgasana) Tuhan diatas kepala mereka”
Dan disimbolkan secara persis dengan Logo Wilwatikta Majapahit

Ke-8 Daya kekuatan tersebut diatas, diikat Pada Rambut di ubun - ubun atau kuncung,
SEMAR atau ISMAYA diberi gelar :

1.         Batara Ismaya atau Sang Wujud
2.       Batara Iswara atau Sang Pencerah Pembuka Kesadaran
3.       Batara Samara atau Sang Samar
4.       Sang Hyang Jagat Wungku atau Sang pemelihara Tanah Jawa
5.       Sang Hyang Jati Wisesa atau Sang Pemelihara atau Pemomong SaptaArga
6.       Sang Hyang Suryakanta atau Sang pemberi wejangan

Ia diperintahkan untuk menguasai Alam Gaib Sunya Ruri, atau disebut juga Alam Kosong, Alam Wening.
Di alam Sunya Ruri dijodohkan dengan Dewi Sanggani Putri dari Sang Hyang Hening, maka lahirlah 10 anak dari perkawinan mereka yaitu:

1.         Batara Wungkuam atau Batara Sang Hyang Bongkokan
2.       Batara Siwah
3.       Batara Wrahaspati
4.       Batara Yamadipati
5.       Batara Surya
6.       Batara Candra
7.       Batara Kwera
8.       Batara Tamburu
9.       Batara kamajaya
10.     Dewi Sarmanasiti

Sari-pati
Batara Wungkuam (=sari) mempunyai Anak berkulit Hitam Cebol (=pati), yang bernama SEMARASANTA, yang diperintahkan turun ke dunia, tunggal dipadepokan Pujangkara.
Semarasanta ditugaskan mengabdi pada Resi Kanumanasa dipertapan SaptaArga.

Makna:
Semarasanta merupakan Simbol manusia yang cebol berpikiran kerdil kurang ilmu, berkulit hitam yang berada didunia dan tinggal dalam Pujangkara atau Memuja kepada Angkara atau Nafsu yang berada pada diri manusia yang disimbolkan Resi Kanumanasa(=Sejati Manusia) dipertapan SAPTA ARGA(=martabat 7) atau Tujuh Lapisan Badan Manusia mulai dari:
1.         Sum-sum
2.       Balung atau Tulang
3.       Daging
4.       Otot
5.       Getih atau darah
6.       Kulit
7.       Kuku & Rambut

Dikisahkan dalam pewayangan munculnya Semarasanta di pertapan Saptaarga diawali ketika Semarasanta dikejar oleh 2 harimau (dualitas baik dan buruk), ia berlari sampai ke SaptaArga dan ditolong oleh Resi Kanumanasa, kedua harimau tersebut akhirnya di RUWAT oleh Sang Resi dan keduanya berbah menjadi bidadari yang Cantik jelita.

Yang tua bernama Dewi KENESTREN ( EQ / Intuisi) dan
Yang muda bernama Dewi RETNAWATI ( IQ/ Ilmu Intelek).
Dewi KENESTREN dipersunting oleh SEMARASANTA (hubungan Vertikal) dan
Dewi RETNAWATI disunting oleh RESI KANUMANASA (hubungan Horisontal).
Yang artinya adalah symbol positif alias symbol salib.

Mulai saat itu Semaratanta mengabdi di Sapta Arga dan diberi sebutan Janggan Semarasanta.
Sebagai Pamong dan Abdi Semarasanta sangat setia kepada tuannya, ia selalu menganjurkan untuk laku prihatin dengan berpantang, berdoa, mengurangi tidur dan bertapa, agar mencapai kemuliaan.

Selasa, 05 Desember 2017

Allah dan Muhammad
==============
Energy= massa (m).constanta laju cahaya dlm vakum (c²)
E = mc²
===========
Tergelar dengan
Energy #E adalah #Alif
Allah itu #daya_gerak, semua di alam raya ini seluruhnya bergerak dinamis.
Dan sangat jelas dlm kalimat
Laa haula wala quwata illah billahil aliyil adhim,  #tiada_daya_upaya_selain_daya_upaya_Tuhan_itu_sendiri.
....
Massa #m adalah #LAM yaitu
Muhammad itu sifat sifat dr gerak yg melahirkan petunjuk.

Didalam muhammad ini terdapat dualitas rahsa sbg massa hidup.
Dan sangat Jelas disampaikan dlm kalimat sbb:
Iqro'warobbukal akrom, bacalah bersama Tuhanmu yg Maha Mulia.....
Muhammad juga bermakna #kemuliaan, muhammad disini bukanlah manusia atau personal namun sifat yg menyifati segala hal dlm perwujudan alam semesta cahaya muhammad.
....
konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum ( #c² ) adalah #MIM yaitu
Petunjuk itulah
#Asma' itulah #faedah atau petunjuk yg lahir dilapisan2nya menjadi al ilmi alias ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan ini #kuadrat yaitu naluri dan nalar ....
Dan sangat jelas disampaikan dln lanjutan
Allazu allamal bil qolam
Yang mengajari manusia dengan pena ilmu pengetahuan yg berfaedah
 ...
Ketiga hal diatas itulah satu kesatuan yg dpt memberi syafaat alias pertolongan yg nyata dialam kematian alias alam jiwa yg tunduk patuh dlm kesadaran bahwa hidup kita digerakkan murni oleh Dark matter melalui Matter.
.....
ALIF LAM MIM dijelaskan diayat berikutnya dengan kalimat kitabullah roibafi hudallil muttaqin
Adalah kitab yg tak ada keraguan bagi jiwa jiwa yg tunduk patuh.








Senin, 13 November 2017

Merdeka dalam Keterbatasan ...??
Bagaimana kita mampu merdeka dalam ruang yg terbatas...??
By Wahyudi Pratama Suta
========================================================================
Inilah sebuah pertanyaan yg sering muncul dlm benak seseorang yg sedang ingin memerdekakan dirinya, merdeka adalah kata yg sangat populer dan digaungkan semenjak 1945 yg merupakan semua cita – cita manusia dan bangsa – bangsa di dunia.
....
Bagi saya pribadi merdeka itu adalah sebuah ruang penerimaan dalam batasan – batasan psikis seseorang, dimana setiap orang akan menemukan bentuk dan rupa yg berbeda dari model orientasi prilaku kemerdekaan dirinya.
.....
Saya akan mencoba memberikan cek point bagaimana merdeka dalam keterbatasan itu sendiri yg sudah barang tentu akan mengkaitkan nilai hak dan kewajiban seseorang dalam menjalankan proses kehidupannya, baik itu untuk dirinya pribadi, ataupun keluarga dan lingkungannya.
....
Dalam pekerjaan sehari hari dirumah, saya akan lebih menikmati menyapu rumah saya yg hanya berukuran 100 meter persegi daripada saya harus menyapu rumah berukuran 500 meter persegi secara sendirian ataupun menyapu lapangan sepak bola yg ukurannya sangat luas.
Bagaimana kita mampu menikmati ukuran yg lebih kecil dan kita bersuka cita mengerjakannya sementara orang yg sedang menyapu ukuran yg lebih besar mungkin lebih banyak membutuhkan tenaga dan waktu serta biaya.
....
Begitu juga saya akan lebih menikmati kehidupan saya dengan menikahi satu istri daripada lebih adalah suatu kenikmatan yg berbatas dan indah,....dimana setiap pria ingin meniduri setiap wanita yg menarik di penglihatannya dengan mendatangi komplek komplek pelacuran ataupun melakukan perselingkuhan yg sering mengakibatkan hal hal yg tidak menyamankan baik itu penyakit kelamin ataupun kehancuran hidup dan ketidakjelasan hidup yg selalu terhipnotis oleh kesenangan dan kenikmatan yg semu.
....
Merdeka dalam keterbatasan itu adalah keindahan kesadaran jiwa bahwa langkah jasmani kita ada batasan masa aktif dan usia serta langkah langkah yg berbatas dgn hak orang lain, sehingga kita memerlukan pondasi pengertian yg kuat bahwa hidup kita rentan dengan ketidaksempurnaan langkah dan dengan masa aktif yg sedikit pada masa usia hidup kita, sudah barang tentu jika kita benar benar ingin memaksimalkan peran hidup kita yg terbatas dengan kegembiraan dan suka cita tanpa beban yg berarti. Siklus hidup didunia yg dinamis acap kali membuat kita terkadang benar – benar terbius oleh gemerlapnya dunia dan kita lupa dimana letak kebahagian diri sendiri dan melepaskan sedikit demi sedikit semua bentuk kegaduhan dunia itu sendiri di kejiwaan kita.
....
Tiada Manusia yg sempurna didunia ini begitulah kerap kali difilsafatkan dalam kalimat Tiada gading yg tak retak, kita hanyalah manusia biasa yg selalu berproses untuk menuju ruang kesempurnaan dgn menyelaraskan nurani dan pikiran serta jasmani diaktifitas harian kita, namun dilematika dunia sering memaksa kita untuk berprilaku tidak memenuhi target kesempurnaan itu sendiri, karena hanya Dialah Sang Maha Daya Sempurna yg memiliki 100 prosen ruang tanpa dualitas itu sendiri, sementara kita berusaha sekuat tenaga jiwa dan raga untuk menempel ke titik yg paling atas untuk menempel kpd Sang Daya Sempurna itu sendiri dengan kebijakan – kebijakan prilaku harian kita.
========================================================================
Berproses itu tidaklah serta merta berhasil dan kita trus berjuang sampai jasad kita dikafani dan dikubur ke dalam tanah ataupun dikremasi, inilah masa aktif kita bersama jasad untuk selalu menuju kesempurnaan itu sendiri.

========================================================================

Minggu, 12 November 2017

INTEGRITAS DAN KEJUJURAN
AL FATEHAH AYAT 1 – 7
OLEH WAHYUDI PRATAMA SUTA
PASURUAN JAWA TIMUR
1.     Bismillahir rahmaanir rahim
Bersama Allah yg Maha Pengasih dan penyayang
Semua Kehidupan dan Terbukanya gerbang kehidupan dimulai dari Cakra Dasar yaitu Cakra Kasih Sayang begitulah Percikan Ruh Alloh diinti Sperma dan Ovum sbg pintu utama pembuka kehidupan semua makhluk yg ada disemesta bumi. Pertemuan Lingga Yoni alias pertemuan Adam(energy spermatozoid/ Sari Pati Tanah) dan Hawa( energy Ovum/ Pati Tanah), begitulah kata SariPati bermula Sari menjadi badan halus alias Ruh sedangkan Pati menjadi badan Kasar.
Badan Halus alias Ruh itulah berjuluk ruh al Quds, Percikan Energy Semesta dalam setiap Wujud Kehidupan yg berupa Inti Daya kekuatan setiap Wujud.
Sedangkan Badan Kasar itulah berjuluk Jasmanim bungkus dari pada Energy Semesta itu sendiri sbg pelengkap penampakan energy yg tak tampak oleh panca indra namun dapat dirasakan oleh panca indra.
Disinilah filsafat bahasa arab melabelinya dgn baitul muqoddas alias ALAM KEMALUAN DIRI ( MIRATUL HAYYA’) yg berisi Mani, Madi, Wadi, Manikam, Sirr, Sirr Muhammad, Sirrullah adalah 7 komponen alam jiwa yg melakukan penyatuan Ahadun. Adalah tempat Kesucian awal adanya makhluk hidup baik tanaman,hewan dan manusia. Semua proses awalnya melalui dualitas gen aktif. Dimunculkan dalam bertahan hidup ( survival ) dan dapat diblok oleh sifat takut akan sesuatu ( fear )

2.     Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam
Karena telah Wujud dlm ruang penyatuan maka memujilah segenap wujudnya dgn tunduk dan patuh pada daya guna dirinya masing masing thd ruang bentuk dan wujud yg telah ditetapkan atasnya.
Semua wujud telah berperan atas dayaguna dari bentuk dan untuk peruntukannya sehingga membuahkan hal hal hikmah dari energy yg selalu bergerak dengan kegunaan sifat dan dinamai dengan nama nama yg indah. Sinergi antara energy panas dan dingin (Tai chi) adalah roda perputaran Waktu Siwa Lingga alias sunnatullah alias aksi dan reaksi dalam bentuk seksualitas genetika makhluk yg telah wujud. Untuk terus berproses merawat dan mempertahankan sebuah ekosistem keseimbangan genetika dan populasi kehidupan yg harmonis. Harmonisnya siklus tanaman sbg penyedia oksigen, harmonisnya siklus hewani sbg pelaku keseimbangan rantai makanan dan manusia sebagai pengendali dgn kecerdasan spiritual dirinya dlm Ruang Unik ( al insan sirruhu Ana) Manusia adalah Keunikan Diri Tajali yg tercipta berbeda beda keunikannya agar mampu menggunakan Ruang Uniknya secara sinergi dan simultan dgn Alam Semesta Raya. Dan dapat tertuang dalam perasaan kenikmatan ( pleasure ) dan dapat diblok oleh Perasaan bersalah dan penyesalan ( guilty )


3.     Arrahmanir rahiim
Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Dalam nuansa Cita dan Citra Sang Maha yaitu Kasih Sayang disetiap lini sebagai Cakra Power Solar Plexus alias Surya antara keinginan (will) yg dapat diblok oleh rasa malu (shame) dan ketidakmampuan diri.

4.     Maaliki yaumid diin
Yang menguasai Hari berbalas
Agar manusia selalu mengindahkan hukum dualitas Aksi Reaksi Alam Semesta sbg dasar kemutlakan ajaran kehidupan yg sejati tanpa sekat dan fundamental thd segenap wujud kehidupan. Itulah cakra Jantung letak Sang cinta ( love ) yg mampu diblok oleh rasa benci (grief)
Yg merupakan Baitul Muharrom dalam diri dimana urusan duniawi alias badan kasar dilarang untuk menempati nya secara mutlak. Ruang kalbu Mukmin yg utuh dan final.

5.     Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in
Engkaulah tempat bergantung segala sesuatu
Cakra Tenggorokan merupakan batas utama antara dualitas jiwa dan lahiriyah, letak sesuatu yg berhubungan dengan vibra suara dan lidah yg mampu membuat resonansi gelombang media komunikasi secara wujud, disinilah muncul dualitas antara kejujuran ( truth ) dan kebohongan ( lies ) maka manifestasi lidah dikatakan secara filsafat bahasa jawa sebagai songgo langit alias Tiang daripada langit langit pola pikir yg pada era sekarang dikemas secara keilmuan dlm ilmu psikologis modern Neuro Lingustic Programming

6.     Ihdinash shiraathal mustaqiim
Itulah jalan yg lurus
Cakra ajna merupakan tajuk inti dari gerbang bashiroh Allah dimana penglihatan cahaya sejati ini dapat merupakan petunjuk kesejatian ( light insight ) dan dapat diblok oleh sifat sifat samar dan penuh teka teki (ilusi dan delusi)

7.     Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘ alaihim waladl dlaal-liin
Jalan yang Engkau senangi dan bukanlah jalan yg Engkau sesatkan
Maka gerbang Ajna hanya dapat diemulsikan melalui gerbang Cakra Mahkota dengan menggunakan asas Faedah, dimana asas faedah ini sangat menjadi ukuran utama sbg jalan yg disenangi oleh Sang Maha Daya cinta yg Utuh yaitu jalan jalan yg mencermati hikmah hikmah utama yaitu gerbang the power of mindset in Spiritual Awareness alias gerbang Kesadaran Spiritual ruhaniah yg selalu mengutamakan Harmoni dan Keselarasan yg utuh dalam membangun kehidupan secara bersama dan damai dalam keselamatan. Sebagaimana Kisah Musa yg membelah lautan merah alias lautan ego dgn personifikasi firaun sbg sosok penguasa ego tenggelam didalamnya, lalu musa yg berhasil memisahkan ego otak kanan dan kiri dia mengambik jalan tengah yaitu hikmah kebijaksanaan dlm permusyawaratan yg mampu diikuti semua kaum musa dlm menuju selamat adil dan sentousa.