Cari Blog Ini

Sabtu, 07 Desember 2024

 Kisah Mikroj Wahyudi Pratama Suta

.....
Dulu saat saya mikroj genap diusiaku yg ke 40 tahun pas ultah 22 Oktober 2014 setelah sholat ashar ( ada perintah ritual sholat ashar waktu itu, karena saya jarang ritual ) saya sholat dikamar saya sendiri dan setelah sholat saya disuruh meditasi dan ada naga emas yg mengajak saya naik dilehernya kemudian saya dibawa ke langit entah langit mana cuma perasaan saya waktu itu bilang Puncak langit saya bertemu satu pintu gerbang model kupu tarung yg dijaga 2 penjaga bersenjata trisula, ketika saya mau masuk ditanya penjaga "mau ngapain kesini?"
lalu aku bikang "mau masuk pintu itu minta kuncinya donk" tukasku ....
penjaga "Aku gak punya Kuncinya, jika Kamu bisa membaca satu kata saja dan aksara dipintu itu menyala maka pintu itu membuka sendiri " ucapnya tegas .....
Aku bergumam " tulisan bermacam macam bahasa ada dipintu itu aku gak ngerti semua dan tak bisa membacanya yg kutertarik ada huruf pallawa kuno tapi aku ndak bisa membaca lalu ada kata berbahasa arab namun putus putus aksaranya, lain kayak arab sekarang lalu kueja dengan terbata bata kata itu dan ternyata Allohuakbar " ucapku tiba tiba, lalu aksara kuno pallawa itu yg menyala bersinar terang benderang dan seketika itu pintu terbuka lebar dan kulihat jalan tol diatas langit yg dibawahnya ada awan putih dan naga emasku setia mendampingiku disebelah jalan tol langit itu ....
...
kuamati sekelilingku semuanya memang ada dinegeri diatas awan aku gak ngerti sama sekali dan kesadaranku sangat terjaga juga waktu itu... lantas kulihat jauh diseberang ada pagoda lapis bercungkup 7 atau sap 7 persis seperti bangunan cina, apalagi ini gumamku ....
sang naga mas mengarahkan pandangannya ke arahku dan seraya mengajakku ke pagoda itu, tiba tiba sedetik kemudian aku sudah ada di depan bangunan Pagoda itu ...... tinggi sekali ternyata aku mendongak ke langit rasanya aku cuma sebutir buah pisang rasanya. Lalu seorang penjaga menghampiri diriku dan anehnya penjaga itu matanya ada 3 dan yg satu ada ditengah kedua alisnya lalu berkata "ada apa kesini ?" aku tertegun sejenak memandangi penjaga itu dari kaki sampai kepalanya " Ternyata ia seperti dewa erlang di film fantasy dia juga bawa senjata trisula emas " lalu aku menjawab " mau Masuk Pintu Pagoda itu ...!"
Penjaga yg mirip dewa Erlang itu berkata " JIka Patung Raksasa Budha Emas disamping pagoda itu berubah jadi Budha Hidup dan memberkatimu maka pintu itu terbuka dengan sendirinya " sambila ia menoleh ke arah patung raksasa Budha Emas dibelakangnya.
...
Aku masih sadar gak ini ? gumamku lagi lalu kutengadah melihat patung raksasa budha emas yg duduk diatas terate emas besar itu kuamati keseluruhannya dan tiba tiba Patung itu Retak semua lapisan emasnya dan berubah menjadi Budha Culai lalu beliau mengangkat tangan kanannya dan melebarkan telapak tangannya dan mnyinariku dengan cahaya putih keemasan dan akhirnya pintu kayu pagoda yg besar dan tebal itu terbuka "greeeeeeeeeeet tek erekkk " terasa seperti pintu itu sangat berat
...
kupandangi area dalam pagoda dan kulihat banyak sosok sosok putih ribuan orang yg bersenandung dgn ragam bahasa memuji keagungan Tuhan, perasaanku saat itu demikian karena bahasanya gak ngerti semua. Dan tiba tiba pula ada 5 sosok tanpa wajah ( wajahnya putih semua ) berpakaian seperti budha namun putih ( pakaian ihrom ) datang menghampiriku dan yg menyamiku pertama " Assalamualaikum Saya Ibrahim " dan yg kedua " Assalamualaikum Saya Muhammad " dan yg ketiga " Assalamualaikum Saya Syeh Siti Jenar " yg keempat " Assalamualaikun Saya ISA " dan yg kelima " Assalamualaikum Saya Sunan Kalijaga " lalu dibelakang mereka berdiri lagi sosok sosok tanpa wajah yg menyambut kehadiranku .... dan kujawab " Wa alaikum salam untuk semuanya " lalu saya dipersilahkan masuk pagoda itu dan saya hampir hampir merasa sangat terhormat disambut para Auliya tiba tiba saja saya melejit ke ujung Pagoda dan diujung pagoda ada satu tempat yg berdenyut berwarna coklart tidak boleh kumasuki dan jika kumasuki aku akan binasa " perasaanku tiba tiba sangat puas dan takut dan bingung campur aduk lalu aku kluar diujung menara teratas dan Sang Naga emas sebagai kendaraanku sudah siap menanti dan akhirnya aku meloncat naik di lehernya lalu aku tersadar dari meditasi dan haus sekali rasanya ......
Kisah ini maksudnya baru kumengerti setelah 5 sampai 6 tahun kemudian