Cari Blog Ini

Sabtu, 30 April 2016

AKSARA PANCA TIRTHA

MEMANDANG SEMUA ALLOH
Na ma si wa ya
Dalam Perbuatan
----------------------------

  


Astana niro ono ing bun bunan
Istana KU ada dlm ubun ubun
NA = TIRTHA SANJIWANI
BERADA DI UBUN UBUN

#Na = Mengetahui / kesadaran jernih

Kaunuhu Qadirun - ﻛﻮﻧﻪﻗﺎﺩﺭﺍ
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.“
(QS. Al Baqarah:20).

Na = berpikirlah jernih
----------------------------
Ma = TIRTHA KAMANDALU
Berada dimata

#MA = melihat dgn jernih

Kaunuhu Basirun - ﻛﻮﻧﻪﺑﺼﻴﺭﺍ
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.“ (QS. Al Hujurat :18)

Ma = pandanglah jernih
-----------------------------
Si = TIRTHA KUNDALINI
Berada di telinga

#SI = mendengar jernih

Kaunuhu Sami’un - ﻛﻮﻧﻪﺳﻤﻴﻌﺎ

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.“ (QS. Al Baqoroh:256)

Si   = dengarlah jernih
-------------------------------
WA = TIRTHA PAWITRA
Berada pada hidung

#WA = NAFAS KEHIDUPAN

Kaunuhu Hayyun - ﻛﻮﻧﻪﺣﻴﺎ

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)

Wa = rasakan udara jernih
--------------------------------
Ya = TIRTHA MAHA PAWITRA
Berada pada mulut

#YA = UCAPAN JERNIH

Kaunuhu Mutakallimun - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ

"Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.” (QS. AnNisa’:164)

Ya  = ucapkan kejernihan NYA

Rabu, 20 April 2016

RajahKala Cakra adalah PRILAKU NYATA BUKAN GAIB

RAJAH KALA CAKRA
=================
Keseimbangan Jiwa Raga.
Managemen sifat 20 yg diringkas
Dgn sistem syair puitis rajah kalacakra sebenarnya adalah #MANAGEMENT pelaksanaan hidup agar selamat
....
Mengkaji dan mengupas prilaku
Petunjuk Rajah KALACAKRA
dlm prilaku sehari hari....
Hindari berkhayal lakukan dgn kenyataan.....realistis ...realisme
---------------------------
Yamaraja... Jaramaya :
siapa yang menyerang berbalik menjadi belas kasihan.
-------------------
Prilaku jelek seseorang akan mampu berbalik menjadi rasa belas kasihan bila kita sering memohon maaf atas segala prilaku yg disengaja maupun tidak.

Contoh perbuatan :
Sering mengucap kata "maaf"

------------------
Yamarani...Niramaya :
siapa yang datang dengan niat buruk akan malah menjauhinya
------------artinya :
Prilaku yg memberikan kewibawaan pada diri pribadi thd segala hal yg saling menghormati dan menghargai dlm setiap hubungan sosial.

Contoh perbuatan:
Bersikap tegas tidak plin plan
Sering mengucapkan kata
"Terimakasih"
----------------------------

Yasilapa...Palasiya :
siapa yang membuat lapar berbalik memberikan makan
---------------artinya
Prilaku yg memberikan entitas memberi atau kasih dgn tulus tanpa putus dgn sering
Menolong org yg membutuhkan tanpa tebang pilih antara baik dan buruk karena semua adalah sama dihadapan Sang pencipta.

Contoh perbuatan
Memberi sedekah... zakat dll.

--------------------
YAMIRODA..........DAROMIYA
siapa memaksa, berbalik memberikan keleluasan dan kebebasan
---------artinya:
Prilaku tidak memaksakan kehendak ini berkaitan dgn jiwa dan egoisme
Menurunkan tongkat egoisme diri utk menuju kebebasan.

Contoh perbuatan
Andhap asor.toto kromo. sumeleh.

---------------------
Yamidosa...Sadomiya :
siapa yang berbuat dosa berbalik berbuat jasa
-------------artinya :
Prilaku yg selalu berpositif thinking thd segala situasi dan kondisi.

Contoh perbuatan:
Menutup aib sesesorang dgn tdk menggunjing atau bergosip.

--------------------
Yadayuda...Dayudaya :
siapa yang memerangi berbalik menjadi damai
--------------artinya:
Prilaku yg memprioritaskan daya luhur dgn pandai bernegosiasi...taktik dan cerdas dlm solusi solusi permasalahan hidup.

Contoh perbuatan:
Memberikan banyak pilihan utk kemanfaatan yg lebih luas
-----------------------

Yaciyaca,,,Cayasiya :
siapa yang membuat celaka berbalik membuat sehat dan sejahtera
----------artinya :
Prilaku menghilangkan iri,dendam dan kebahagiaan.

Contoh prilaku :
Selalu melupakan perbuatan jelek org lain dan terus melakukan hal baik tanpa tebang pilih...
Menolong org yg pernah mencelakai kita.

------------------
Yasihama..,Mahasiya :
siapa yang membuat merusak berbalik membangun dan sayang
-----------artinya:
Prilaku yg membuang fitnah, menghina dan merendahkan org lain dgn saling menghargai atau respect each other
------------
Contoh perbuatan:
Berjamaah dan bermusyawarah dulu dlm Segala hal hub sosial serta adil dlm pengambilan keputusan.
...
Sederhana berpikir, bersikap dan bertindak akan  membawa realistis dlm kehidupan dan berprilaku damai sentosa dan berilmu dlm kerendahan  hati.
...
Edisi Non Khayal dlm Pagar Gaib.... inilah Pagar Nyata Prilaku Diri
Dalam sifat 20 dan Ingsun.

Sabtu, 16 April 2016

PENYAKSIAN TRANSENDEN 9 THN YANG LALU

Hidupku Dwi Tunggal
----------------------------
Kupejamkan mataku maka tak terlihat apapun
Gelap dan tidak menemukan apa-apa
kuteruskan saja dalam gelap dan damai
tak ada apa-apa ........ kosong saja
berjam-jam kulanjutkan aku tak bertemu apa apa
hanya keheningan yg sunyi dan damai
...
lalu terasa halus sekali desiran jantung
sangat halus sekali... tiba-tiba kumerasakan sesuatu
sebuah perasaan yg terlihat ada bias cahaya yg keluar
dari jantungku lurus kedepan halusnya seperti asap putih
persis didepanku kulihat setangkai terate putih kuncup
kemudian mekarlah bunga itu sembari mengepulkan asap putih
ke angkasa dan byaaaaar cahaya putih menyelimuti seluruh
keadaanku.....
....
aku masih terhanyut dalam sunyi yg terang
cahaya putih itu tetap menyelimuti keadaanku
Tiba-tiba ada suara yg muncul persis di jantungku
itu yg kurahsakan ...
dan aku berdialog tanpa sengaja dan kuharapkan
dan hasil dialog itu memberikan solusi kesulitanku
waktu itu...
....
Didalam Sunyi nan Damai aku menemukan solusi hidup
dalam ragu dan ketidakmengertian kulepaskan saja
dan kulakukan semua petunjuk yg diperintahkan dan
byaaar persis semua tak kurang semua sama...
aku mulai heran dan bingung....
.....
kulepaskan saja semua kesulitanku tertuntaskan
ada yg diperintahkan aku jalani saja dalam ketidakmengertian
setelah kujalani petunjuk itu semakin heran dan bimbang
....
aku tak peduli yg penting aku damai
dan aku selalu berdialog sendiri dgn nuansa itu
dan tetap dalam ketidakmengertian
namun sekali lagi selalu tepat
....
kebimbanganku pupus sudah
kesadaran dan penjelasan datang silih berganti
dan aku tetep cuek ajha menjalani hidup ini
dengan prinsip aku mendharmakan semua
kemampuanku dengan kasih dan sayang
tak peduli lagi aku dicemooh dan difitnah
kulepaskan tetap dalam ketidakmengertian
....
Itulah Kesadaranku yang bukan milikku
namun kuwujudkan dalam setiap prilaku
tak perduli disukai atau tidak disukai
kulepaskan semuanya dalam ketidakmengertian
....
Rahayu .....
..................

Kamis, 14 April 2016

Mengupas Sandi Alas ketonggo

MENGUPAS SANDI SATRIO
PININGIT & ALAS KETONGGO
---------------------------

1.Alas Ketonggo, “alas” berarti hutan, dasar pokok atau keramaian. Ketonggo berasal dari kata “katon” (terlihat) dan “onggo” (makhluk halus) atau makhluk halus atau kehidupan yang halus yang katon atau kelihatan.

2.Siapapun yang meyakini kekuasaan Tuhan harus meyakini adanya alam rohani, tempat kehidupan makhluk-makhluk rohani atau gaib.

3.Ada kehidupan setelah terjadi kematian, yaitu alam kehidupan gaib atau alam rohani bagi para arwah yang telah meninggalkan dunia atau alam kehidupan jasmani.

4.Siapapun yang hendak menuju kehadirat Tuhan-nya esok sebagai tujuan atau perjalanan akhir harus memahami alam kehidupan rohani. Jelasnya, siapapun untuk tertuju kehadirat-Nya harus melewati tujuh lapisan alam kehidupan rohani atau harus melewati perjalanan langit ke tujuh.

5.Selagi dirimu hanya terbelenggu oleh pengetahuan akal alam jasmani dengan mengandalkan perangkat tubuh jasmani dan inderanya, dirimu tidak akan pernah mampu mengerti dan memahami dimensi kehidupan alam gaib itu.

6.Mengetahui alam kehidupan jasmani sebagai pijakan dasar yang tidak boleh ditinggalkan selagi menjadi manusia. Namun tujuh alam kehidupan rohani juga harus kau alami dan ketahui.

7.Untuk mengetahui kehidupan alam rohani, dirimu harus memahami sinandi Alas Ketonggo, yang sesungguhnya kehidupan buwana alit-mu.

8.Bukankah dirimu sering mengalami kekosongan, keheningan dan kesepian seperti di tengah hutan lebat yang jauh dari aktivitas manusia. Tentu di dalam kesepian, kekosongan dan keheningan akan menjumpai keramaian yang melebihi aktivitas alam jasmani yang senyatanya. Itulah pengertian dasar Alas Ketonggo.

9.Kosong adalah isi, isi adalah kosong. Maya itu katon dan katon itu maya. Itulah pokok-pokok pengertian rohani Alas Ketonggo yang sesungguhnya menyimpan rahasia atau tabir pengetahuan dan pengertian untuk cerdas dan tangkas menyikapi kehidupan bersama.

10.Memahami sifat dan peran fenomena energi hawa dan nafsu di dalam kehidupanmu akan mengungkap segala pencarian aktivitas keramaian akan mendapatkan kesepian dan mencari keheningan dan kesepian akan mendapatkan keramaian. Hanya orang yang beralaskan kesadaran saja yang mampu mengungkap rahasia itu.

11.Alas Ketonggo adalah ekspresi kehidupan jiwamu yang terdapat fenomena energi hawa dan nafsu yang harus kau kendalikan dan kau atur demi kebaikan hidupmu dan sesamamu.

12.Fenomena energi hawa dan nafsu di dalam jiwamu ada pada pikiran, perasaan dan budimu yang syarat dengan adanya kegiatan maya dan samar seperti angan-angan, harapan, khayalan, imajinasi dan impian. Bukankah fenomena energi itu seperti aktivitas makhluk halus di alam maya atau alam rohani yang sulit ditentukan oleh siapapun yang tidak mengetahui dan memahaminya.

13.Siapapun yang mampu menyatakan segala perwujudan yang maya dan samar maka disebut mengalami alas ketonggo.

14.Melihat atau menyaksikan, mengalami hingga terampil bertahan hidup di alas ketonggo (jiwa) adalah yang seharusnya kau alami dalam kehidupanmu saat ini, agar dirimu membuahkan cipta, rasa dan karsa karya nyata untuk membangun hidup dunia bagi sesamamu

15.Siapapun yang telah lulus dari alas ketonggo akan menjadi pemimpin bagi umat manusia dan segenap makhluk hidup beserta alam semesta ciptaan-Nya.

16.Jangan sampai hidupmu dikuasai oleh jagat onggo-onggo atau jagatnya para dedemit atau makhluk halus yang serba menebar kebingungan, kekhawatiran, ketakutan, mudah heran (gumunan) tetapi kita yang harus menguasainya. Oleh sebab itu, kuasailah Alas Ketonggo (jiwamu).

17.Menguasai Alas Ketonggo akan memahami pengertian Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwataning Diyu, agar dirimu tidak dikuasai oleh mereka yang menguasai segala hal yang samar atau yang tidak jelas, seperti kekhawatiran, kebingungan, ketakutan, dll.

18.Pada dasarnya ketakutan, kekhawatiran, kebingungan dan ketakutan hanyalah bagi siapapun yang belum genap pengertian dan pengetahuannya.

19.Selama dirimu mengalami ketakutan, kekhawatiran dan kebingungan, berarti dirim rti dirimu masih dikuasai dan dibelenggu oleh setan atau iblis beserta walinya, yang berkarya menguasai dan membelenggu hidupmu.

20.Alas Ketonggo adalah sinandi bagimu yang harus kau ketahui rahasianya, agar dirimu genap disebut manusia yang hidup karena titah Tuhan, bukan hidup karena asal atau waton hidup.

21.Siapapun yang belum memahami apa yang tersirat dalam Alas Ketonggo akan tersesat, karena sebuah dasar pengetahuan pokok dalam melakukan perjalanan hidup yang sekaligus sebagai perjalanan rohani.

22.Sejarah serta jati diri dan identitas bangsamu tersimpan memorinya di dalam alas ketonggo. Dirimu akan mengungkapnya dengan melihat aktivitas leluhurmu di alam rohani alas ketonggo.

23.Memasuki alas ketonggo akan membuat dirimu cerdas, berpengetahuan dan berpengertian luas untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada.

24.Bahkan segala pengetahuan yang telah punah dan sirna oleh zaman masih tersimpan rapi di alas ketonggo, tentu mendapatkannya dengan berinteraksi di dalam pengetahuannya.

25.Siapapun yang berhasil mengupas Alas Ketonggo akan menjadi sosok pemimpin, sebab dengan pengetahuan dan pengertiannya akan membuahkan terang bagi yang mengalami kegelapan pengetahuannya dan menjadi pembebas penderitaan.

26.Bangsa yang jaya tetap terus berjuang menemukan dan mempertahankan jati diri dan identitasnya, dengan berjuang mencapai pencerahan atau kemerdekaan menuju kedamaian, ketentraman dan kemakmuran baginya.

27.Bukankah kesengsaraan dan derita adalah simbol daripada neraka dan simbol kebahagiaan, kemerdekaan, kebebasan, pencerahan, kemakmuran, kedamaian dan ketentraman adalah simbol surga

28.Satria piningit akan muncul dari alas ketonggo, dengan tanda munculnya bathok bolu isi madu adalah sinandi bagi perjalanan rohani.

29.Bathok Bolu Isi Madu adalah makna tersirat dalam Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwataning Diyu yang diawali dengan pembukaan delapan lubang atau pintu gerbang energi kehidupan agar terbuka pintu yang kesembilan.

30.Hanya Satria piningitlah dalam pengertian tersirat yang mampu membuka kedelapan pintu gerbang atau yang disebut Bathok Bolu Isi Madu.

31.Olehnya, ke delapan pintu gerbang terbuka di dalam bathok bolu isi madu oleh satria piningit, kemudian satria piningit mampu membuka pintu gerbang kedelapan, maka satria piningit menjadi Ratu Adil.

32.Munculnya bathok bolu isi madu sebagai tanda keberhasilan satria piningit, jika berhasil membuka pintu gerbang kebebasan dan pencerahan hidup.

33.Pintu gerbang kesembilan jika terbuka maka satria piningit akan melepaskan ikatan duniawi lapis tujuh, hingga disebut sebagai Ratu Adil atau Hingkang Sinuwun atau Ingsun.……

34.Satria piningit itu adalah dirimu atau pribadi sejatimu atau roh sejatimu yang menguasai hidupmu, yang disebut Ingsun.
...
...
PEMBIAS MEMBIASKAN KRENTEG... DAN DARI MANAPUN MEDIANYA ITULAH PETUNJUK BAGI YG TERGUGAH NURANI DAN PIKIRANNYA

ALAM ULUHIYAH SECARA TRANSENDENTAL

KAJIAN ALAM TRITUNGGAL pada DIRI KITA SENDIRI
Versi saya pribadi

......




ALAM FANA
ALAM BAQO
ALAM ROHSO DJATI
Ketiga hal tsb disebut juga
Tersibaknya Cahaya atas Cahaya
Dalil Qs.an Nur 35
ALAM PRAMONO DJATI
ALAM PENGLIHATAN SEJATI
ALAM TUHAN YME
ALAM ULUHIYAH
===========================
#DALIL_AIR_MAULHAYAT
===================
Allah Ta'ala berfirman,

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا) (سروة هود: 7)

"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah #singgasana_Nya_diatas_air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya." (QS. Hud: 7)
.....
#DALIL_API_dlm_LAUT
=========================
"Ada laut yang di dalam tanahnya ada api," (QS. Ath-Thur ayat 6).

Nabi SAW juga bersabda:
"Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan," (HR Abu Daud).....

Memasuki ruang hampa
===================
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

“Barang siapa dikehendaki Allah SWT akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam (keselamatan).
Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, #Dia_jadikan_dadanya_sempit_dan_sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit.
Demikianlah Allah SWT menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman,”
(QS. Al-An’am: 125).
.......
"Sesungguhnya Allah membatasi manusia dengan hatinya” Apa pula ini maksudnya? (Al anfal 24)
.....
rahsa saya berkata begini;
Ada ruang hampa udara yang tak terjamah tangan manusia di hati kita, dimana hanya Allah yang berhak mengisinya.
Ia bernama #ruang_Hidayah atau #ruang_tauhid disebut juga #BAITUL_MUHARROM yaitu dimana tempat yg dilarang urusan dunia masuk ke dalamnya.

Sifat Angin ( SANG BAYU )
Dan Kami telah #meniupkan_angin_untuk_mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)
( TIRTHA MAHENING SUCI / TIRTA HAYU / MAUL HAYAT )

Tiga penyatuan ALAM TRITUNGGAL TUHAN YME DI DLM DIRI KITA
TRANSENDENTAL METODE
===========================
#API  = BRAHMA = IJROIL = JASAD
Posisi Wajib FANA
Peralihan tak terasanya jasad atau hilangnya kesadaran jasad
( KANDHA PAT BUTA )

#ANGIN = ISWARA = JIBRIL = SUARA
Posisi Wajib BAQO'
Peralihan alam kematian alam luyut aluyut jawa
( KANDHA PAT DEWA/ MALAIKAT)

#AIR = WISNU = MIKAIL = AIR SUCI = MAUL HAYAT = badan halus = badan muhammad = cahaya utusan

Posisi RAHSA / ISBAT suara hati petunjuk atau keluarnya air suci dari ujung mata, hidung, dan pori pori sebagai samudra tanpa tepi .
( KANDHA PAT SARI / UAP AIR )
....
....
Dan semuanya secara tersirat ditunjukkan dalam firman NYA.
....
Penyatuan inilah bahwa secara psikis dan pengalaman transenden setiap jiwa akan mengerti asal usul kehidupannya.....

" ALASTU BIROBBIKUM QOLU???"
Apakah Aku Tuhanmu bersama kalian ??

" YA BALA "
Ya BENAR "

Konsep
SANGKAN PARANING DUMADI memiliki identitas yg sama dengan KONSEP INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN atau juga AMOR RING ACINTYA....
.......
PENYAKSIAN YG MUTLAK SECARA BATIN ATAU TRANSENDEN BAGI MEREKA YG MAU SAJA....
.....
INI KHUSUS BAGI YG BERHAK....
SALAM RAHAYU
SUBHANALLOH ......ALLOHUAKBAR
LAA MAUJUDUN ILALOHI ALLOHUAKBAR

TIADA WUJUD APAPUN SELAIN TUHAN YG MAHA BESAR
Maka TAK LEPAS PANDANGANKU SEDETIK SAJA DARI SELAIN TUHAN YME.

Rabu, 13 April 2016

Satrio Piningit dan Alas Ketonggo

MENGUPAS SANDI SATRIO
PININGIT & ALAS KETONGGO
---------------------------
1.Alas Ketonggo, “alas” berarti hutan, dasar pokok atau keramaian. Ketonggo berasal dari kata “katon” (terlihat) dan “onggo” (makhluk halus) atau makhluk halus atau kehidupan yang halus yang katon atau kelihatan.

2.Siapapun yang meyakini kekuasaan Tuhan harus meyakini adanya alam rohani, tempat kehidupan makhluk-makhluk rohani atau gaib.

3.Ada kehidupan setelah terjadi kematian, yaitu alam kehidupan gaib atau alam rohani bagi para arwah yang telah meninggalkan dunia atau alam kehidupan jasmani.

4.Siapapun yang hendak menuju kehadirat Tuhan-nya esok sebagai tujuan atau perjalanan akhir harus memahami alam kehidupan rohani. Jelasnya, siapapun untuk tertuju kehadirat-Nya harus melewati tujuh lapisan alam kehidupan rohani atau harus melewati perjalanan langit ke tujuh.

5.Selagi dirimu hanya terbelenggu oleh pengetahuan akal alam jasmani dengan mengandalkan perangkat tubuh jasmani dan inderanya, dirimu tidak akan pernah mampu mengerti dan memahami dimensi kehidupan alam gaib itu.

6.Mengetahui alam kehidupan jasmani sebagai pijakan dasar yang tidak boleh ditinggalkan selagi menjadi manusia. Namun tujuh alam kehidupan rohani juga harus kau alami dan ketahui.

7.Untuk mengetahui kehidupan alam rohani, dirimu harus memahami sinandi Alas Ketonggo, yang sesungguhnya kehidupan buwana alit-mu.

8.Bukankah dirimu sering mengalami kekosongan, keheningan dan kesepian seperti di tengah hutan lebat yang jauh dari aktivitas manusia. Tentu di dalam kesepian, kekosongan dan keheningan akan menjumpai keramaian yang melebihi aktivitas alam jasmani yang senyatanya. Itulah pengertian dasar Alas Ketonggo.

9.Kosong adalah isi, isi adalah kosong. Maya itu katon dan katon itu maya. Itulah pokok-pokok pengertian rohani Alas Ketonggo yang sesungguhnya menyimpan rahasia atau tabir pengetahuan dan pengertian untuk cerdas dan tangkas menyikapi kehidupan bersama.

10.Memahami sifat dan peran fenomena energi hawa dan nafsu di dalam kehidupanmu akan mengungkap segala pencarian aktivitas keramaian akan mendapatkan kesepian dan mencari keheningan dan kesepian akan mendapatkan keramaian. Hanya orang yang beralaskan kesadaran saja yang mampu mengungkap rahasia itu.

11.Alas Ketonggo adalah ekspresi kehidupan jiwamu yang terdapat fenomena energi hawa dan nafsu yang harus kau kendalikan dan kau atur demi kebaikan hidupmu dan sesamamu.

12.Fenomena energi hawa dan nafsu di dalam jiwamu ada pada pikiran, perasaan dan budimu yang syarat dengan adanya kegiatan maya dan samar seperti angan-angan, harapan, khayalan, imajinasi dan impian. Bukankah fenomena energi itu seperti aktivitas makhluk halus di alam maya atau alam rohani yang sulit ditentukan oleh siapapun yang tidak mengetahui dan memahaminya.

13.Siapapun yang mampu menyatakan segala perwujudan yang maya dan samar maka disebut mengalami alas ketonggo.

14.Melihat atau menyaksikan, mengalami hingga terampil bertahan hidup di alas ketonggo (jiwa) adalah yang seharusnya kau alami dalam kehidupanmu saat ini, agar dirimu membuahkan cipta, rasa dan karsa karya nyata untuk membangun hidup dunia bagi sesamamu

15.Siapapun yang telah lulus dari alas ketonggo akan menjadi pemimpin bagi umat manusia dan segenap makhluk hidup beserta alam semesta ciptaan-Nya.

16.Jangan sampai hidupmu dikuasai oleh jagat onggo-onggo atau jagatnya para dedemit atau makhluk halus yang serba menebar kebingungan, kekhawatiran, ketakutan, mudah heran (gumunan) tetapi kita yang harus menguasainya. Oleh sebab itu, kuasailah Alas Ketonggo (jiwamu).

17.Menguasai Alas Ketonggo akan memahami pengertian Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwataning Diyu, agar dirimu tidak dikuasai oleh mereka yang menguasai segala hal yang samar atau yang tidak jelas, seperti kekhawatiran, kebingungan, ketakutan, dll.

18.Pada dasarnya ketakutan, kekhawatiran, kebingungan dan ketakutan hanyalah bagi siapapun yang belum genap pengertian dan pengetahuannya.

19.Selama dirimu mengalami ketakutan, kekhawatiran dan kebingungan, berarti dirim rti dirimu masih dikuasai dan dibelenggu oleh setan atau iblis beserta walinya, yang berkarya menguasai dan membelenggu hidupmu.

20.Alas Ketonggo adalah sinandi bagimu yang harus kau ketahui rahasianya, agar dirimu genap disebut manusia yang hidup karena titah Tuhan, bukan hidup karena asal atau waton hidup.

21.Siapapun yang belum memahami apa yang tersirat dalam Alas Ketonggo akan tersesat, karena sebuah dasar pengetahuan pokok dalam melakukan perjalanan hidup yang sekaligus sebagai perjalanan rohani.

22.Sejarah serta jati diri dan identitas bangsamu tersimpan memorinya di dalam alas ketonggo. Dirimu akan mengungkapnya dengan melihat aktivitas leluhurmu di alam rohani alas ketonggo.

23.Memasuki alas ketonggo akan membuat dirimu cerdas, berpengetahuan dan berpengertian luas untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada.

24.Bahkan segala pengetahuan yang telah punah dan sirna oleh zaman masih tersimpan rapi di alas ketonggo, tentu mendapatkannya dengan berinteraksi di dalam pengetahuannya.

25.Siapapun yang berhasil mengupas Alas Ketonggo akan menjadi sosok pemimpin, sebab dengan pengetahuan dan pengertiannya akan membuahkan terang bagi yang mengalami kegelapan pengetahuannya dan menjadi pembebas penderitaan.

26.Bangsa yang jaya tetap terus berjuang menemukan dan mempertahankan jati diri dan identitasnya, dengan berjuang mencapai pencerahan atau kemerdekaan menuju kedamaian, ketentraman dan kemakmuran baginya.

27.Bukankah kesengsaraan dan derita adalah simbol daripada neraka dan simbol kebahagiaan, kemerdekaan, kebebasan, pencerahan, kemakmuran, kedamaian dan ketentraman adalah simbol surga

28.Satria piningit akan muncul dari alas ketonggo, dengan tanda munculnya bathok bolu isi madu adalah sinandi bagi perjalanan rohani.

29.Bathok Bolu Isi Madu adalah makna tersirat dalam Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwataning Diyu yang diawali dengan pembukaan delapan lubang atau pintu gerbang energi kehidupan agar terbuka pintu yang kesembilan.

30.Hanya Satria piningitlah dalam pengertian tersirat yang mampu membuka kedelapan pintu gerbang atau yang disebut Bathok Bolu Isi Madu.

31.Olehnya, ke delapan pintu gerbang terbuka di dalam bathok bolu isi madu oleh satria piningit, kemudian satria piningit mampu membuka pintu gerbang kedelapan, maka satria piningit menjadi Ratu Adil.

32.Munculnya bathok bolu isi madu sebagai tanda keberhasilan satria piningit, jika berhasil membuka pintu gerbang kebebasan dan pencerahan hidup.

33.Pintu gerbang kesembilan jika terbuka maka satria piningit akan melepaskan ikatan duniawi lapis tujuh, hingga disebut sebagai Ratu Adil atau Hingkang Sinuwun atau Ingsun.……

34.Satria piningit itu adalah dirimu atau pribadi sejatimu atau roh sejatimu yang menguasai hidupmu, yang disebut Ingsun.
...
...
PEMBIAS MEMBIASKAN KRENTEG... DAN DARI MANAPUN MEDIANYA ITULAH PETUNJUK BAGI YG TERGUGAH NURANI DAN PIKIRANNYA

Minggu, 10 April 2016

Apa itu KEJAWEN.....???
==================



Kejawen adalah pemahaman atau pengertian universalitas tentang kaidah KEHIDUPAN yg dikemas dalam bahasa jawa.
..
Dan cenderung kepada filosofi kehidupan. Memaknai arti hidup, mengerti asal usul hidup, dan bagaimana kita pulang setelah jasad binasa.
....
Dan sering juga disebut secara filsafat dgn kalimat SANGKAN PARANING DUMADI.
....
KEJAWEN ITU BUKAN MENCERMINKAN ALIRAN, ATAUPUN LEMBAGA ATAUPUN AGAMA......!! :-)
....
Kejawen sering mengambil subtansi dari obyek pengajaran TUHAN yg terkemas dlm agama2 yg ada.
....
Kejawen meleburkan istilah dalam bhs adat dan peradaban yg ada di dalam suku jawa, yg mencerna segala sesuatu menjadi jelas utk digambarkan dgn kearifan lokal.
Dalam rangka saling sinergi peran menuju kedamaian yg sering terucapkan dengan MEMAYU HAYUNING BAWONO.
....
MEMAYU HAYUNING BAWONO = ROHMATAN LIL ALAMIN
Pesamuan lawang sari
Inti sari membuka diri
===================




Sembah puyung " om atma tatwa atma sudha mam swaha " .
Damai dalam ruh al quds tersucikan oleh ruh al quds

Kembali kepada kosong ( puyung ) yaitu memgerti posisi #LAA_ILAHA_ILALLOHI melalui pikiran yaitu kesadaran murni jiwa terpuji ( muhammad saw karakter ruh al quds )

yang terpusat di ulu hati ( padma hredaya ) stana sanghyang atma ( tuhan ) atau #baitul_muharrom qolbi suci sebagai sumber pengetahuan ( atma tatwa) dan sumber kesucian ( atma sudha ) belajar memndengar suara hati atau iqro bismirobbikal ladzi kholaq

akan memperoleh pengetahuan tanpa batas ( tanpa tulis ) atau mukasyafah miladunya ilman dan belajar mengendalikan tripremana atau alam uluhiyah yaitu alam fana, alam baqo, dan alam rohso atau alam pramono djati yaitu alam penglihatan sejati

akan memperoleh kesucian diri ( hati suci ) .kembali ke dàlem nusa ( dalam diri manusia ) yaitu hati nurani. ( jiwa nur'aini ) naluri yg ternalar

Salam Abdi Dalem Nusa
(Salam piknik ke dalam diri pribadi )

Minggu, 27 Maret 2016

Martabat Tujuh

Firman Allah Surat Al Muminu-n ayat17:

Dan sesungguhnya Aku telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit). Dan Aku tidaklah lengah terhadap ciptaan (Ku).
Ilmu tarekat menerangkan bahwa ketujuh alam itu adalah:

1. Alam Ahadiat,
2. Alam Wahdat,
3. Alam Wahidat,
4. Alam Arwah,
5. Alam Ajsam,
6. Alam Misal dan
7. Alam Insan Kamil.

Terbukti bahwa dunia ini diisi dengan Tujuh Hari, hakikatnya yaitu alam yang di atas, tegasnya alam yang tujuh itu adalah perjalanan “Allah-Muhammad-Adam”. Oleh sebab itu wajib diketahui oleh kita.
Bila kita ingin menelusuri jalan kembali ke Asal, sedangkan kita tidak mengetahui dari sekarang jalan-jalannya dan barang-barangnya, pasti kita akan tersesat, tidak akan bisa kembali lagi ke Asal. Karena kita tidak menemui lagi jalan ketika kita turun dari Ahirat ke Alam Dunia.

Tingkat I – Alam Ahadiat
----------------------------------------
Alam ini adalah alam sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta, atau arasy, kursi, bumi dan langit, surga dan neraka. Disebut alam “Sajatining Suwung” (Kesunyian Sejati).

Martabat Yang Maha Suci, Dzat laesa kamislihi, Dzat yang tiada umpamanya.
Pada alam inilah timbulnya kalimat “ashadu” atau “tasdied”.

Dari manakah timbulnya “ashadu” ini, dan apa yang menjadikan kalimat tersebut dan apa maksudnya?

Maka seperti apakah sehingga tiada umpamanya?
Apakah karena Maha Kuasa?
Atau karena Maha Agung?
Atau karena Maha Esa?

Jika karena Maha Kuasa, sedangkan pada masa itu belum ada ciptaan-Nya, karena yang disebut Kuasa itu harus ada bukti dahulu ciptaannya, sedangkan di Alam Ahadiat itu jangankan manusia, Ahirat dan Dunia pun belum ada.

Jika karena Maha Agung, sedangkan pada masa itu belum ada yang hina di Alam Ahadiat tadi, ada sebutan Agung bila sesudah ada yang dihinakan.
Jika karena Maha Esa, sedangkan pada masa itu cuma ada satu, sedangkan ada satu itu setelah ada yang banyak.

Bagaimana pengertiannya?

Dalil Dzat laesa kamislihi berlaku?

Beginilah, jika setuju, sebabnya Alam Ahadiat disebut alam Dzat laesa kamislihi artinya dzat yang tiada umpamanya, karena terlalu Suci, artinya bersih tidak ada sifat-sifat-Nya begitu pula nama-Nya.

Maka akan diumpamakan dengan apa jika tidak ada sifatnya?

Firman Allah Surat Al Qashash ayat 75:
Dan Aku datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Aku berkata “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu”, maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan.

Maka disaksikan pula oleh dalil yang Maha Suci yaitu billa haefin, artinya tak berwarna dan tak berupa, tidak merah tidak hitam, tidak gelap tidak pula terang. Billa makanin, artinya tidak berarah tidak bertempat, tidak di barat tidak di timur, tidak di utara maupun di selatan, tidak di atas maupun di bawah. Begitulah keterangannya.

Tidak dapat ditunjukan di mana adanya, karena terburu oleh tidak dan bukan. Karena terhalang oleh bukti.

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan daripada-Nya, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan daripada-Nya, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Q.S. Ali Imra-n, 3:18]

Apa sebabnya Allah menciptakan Alam Ahadiat?

Karena sifat Allah yang pemurah dan penyayang, Rahman dan Rahim. Sifat Rahman dan Rahim hanya dapat dinyatakan dengan AMAL, amal itu adalah GERAKAN/PERBUATAN.

Manusia baru bisa disebut mempunyai sifat MURAH bila ia mau memberi dengan hati yang rela dan ikhlas.

Memberi dalam artian “memberikan hak sendiri terhadap sesuatu hal yang dimilikinya untuk menjadi milik yang menerima”.
Melepaskan hak terhadap sesuatu hal merupakan “amal lahir dan batin”, karena hal yang demikian mengandung gerakan untuk menyampaikan atau melahirkan sesuatu hal dengan rela (lahir) dan ikhlas (batin).

Manusia baru disebut mempunyai sifat KASIH-SAYANG seumpamanya ia mencari dan memelihara hubungan erat dengan “kekasihnya”.

Mencari dan memelihara HUBUNGAN (TALI) berarti juga AMAL yang memerlukan suatu gerakan.
Allah dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya dimohonkan bergerak untuk mencipta. Alam yang semula kosong dan gelap-gulita, pada suatu saat memperlihatkan suatu cahaya bulat yang bersinar, dari sana menjelma menjadi semesta alam, di mana secara bertahap diisi dengan “perhiasan-Nya”.
Surat Ya-si-n ayat 82 berbunyi:
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Allah menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
“Jadilah!” maka terjadilah ia.

Tingkat II – Alam Wahdat
------------------------------------------
Alam ketika segala sesuatu belum terjadi dan belum menjadi wujud. Ibaratnya sebuah pohon di mana akar, daun, batang, bunga dan buahnya masih berada dalam sebuah biji.

Martabat Sifat-Nya Yang Maha Suci, jadi di Alam Wahdat yang Dzat laesa kamislihi tadi menjadi Dzat Sifat, rupanya Terang Benderang, yaitu yang disebut Johar Awal. Johar artinya Terang, Awal artinya Pertama, artinya yang Terdahulu Ada sebelum Bumi dan Langit apalagi manusia ada.

Johar Awal inilah yang disebut Hakekat Muhammad. Johar awal itu adalah Nur, Cahaya Yang Maha Suci, para Wali menyebutnya Segara Kehidupan atau Sajatining Sahadat (Sahadat Sejati), karena terpadunya antara Dzat dan Sifat atau Allah dan Muhammad pada Hakikatnya. Alam ini oleh sebagian ahli Tarekat disebut SAJATINING KUBUR, atau KUBUR SAJATI.

Menurut bahasan ulama terkenal Ibn Al-‘Arabi dalam kitab “Futuha”, halaman 151-155 menerangkan demikian:
Meanifestasi Tuhan yang pertama adalah berupa awan (embun) atau al-‘ama alhaba, yang digambarkan juga sebagai “nafas Tuhan”, yang ada pada pangkuan-Nya, sebelum ada apa-apa yang dijadikan. Awan tersebut belum nyata atau menjadi wujud, tapi juga tidak bisa “tidak ada”, jadi suasana dari kemungkinan untuk ada.

Awan ini dianggap sebagai unsur NEGATIF ketika Tuhan melaksanakan ciptaan-Nya, sedangkan Nur Ilahi yang bersinar itu adalah unsur POSITIF. Oleh karena ada persenyawaan antara unsur Negatif dan unsur Positif, maka jadilah semua kenyataan yang mengisi seluruh alam semesta”
Sebanyak-banyaknya jenis bentuk (wujud) yang tampak, tidak dapat digambarkan oleh ungkapan bahasa, segala suatu asalnya SATU, yanitu DZAT ALLAH.
Pada Surat Lukman ayat 27 diterangkan demikian:
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Jangankan yang sudah menjadi wujud, yang belum jadi pun, yang masih berada di alam angan-angan, alam cita-cita manusia, Allah pasti mengetahuinya.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Allah berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah, 2:29)
Angan-angan ini pasti keketahui Allah SWT, angan-angan ini disebut angan-angan abadi yang berada di Alam Wahdat, diketahui-Nya selama berabad-abad sebelum keluar menjadi kenyataan. Angan-angan ini adalah SARI daripada kenyataan, atau disebut juga SIR.

Tiada satu hal pun yang lepas dan bebas dari hadirat Ilahi, tidak ada satupun yang lolos dari pengaruh-Nya atau berada di luar pengaruh-Nya, baik yang sudah tercipta maupun yang belum.

Semua kejadian terjadi dari pada angan-angan, oleh sebab itu angan-angan tadi dianggap seperti KENYATAAN SEJATI, semua gambaran yang berada dalam angan-angan disebut A’jan Tabita atau sari-pati yang pasti.

Surat Al An’am ayat 59 berbunyi demikian:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Allah sendiri, dan Allah mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Allah mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

Kitab Centini menerangkan alam angan-angan demikian:
“Tuhan itu seperti Ki Dalang, bersembunyi di dalam kegaibanhairat-Nya. Dia menggerakan tanpa wayang, ceritranya selesai pada saatnya pagelaran wayang akan dimulai. Ki Dalang menerima upahnya sebelum ada undangan pada saat keadaan sepi, kosong terdengarnya suara gamelan diikuti oleh kegaduhan”
Keterangan dari paradoks-paradoks di atas demikian:
Sebelum alam semesta beserta isinya diciptakan, Allah sudah mengatur segala sesuatunya dalam “Intelek-Nya” (Lohmahfuz), semua cerita dan lakon sudah disusun rapih, semua sudah digelarkan sebelum wayang datang, semua sudah dikisahkan sebelum manusia berada di alam dunia.
” dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).”
Pada tempat yang begitu sepi dan kosong, belum ada manifestasi materi, yang bisa tersaksi adalah kegaduhan alam angan-angan, kesibukan yang sama kenyataannya dengan di dunia.

Dan begitu wayang nampak di jagad raya, maka cerita dan lakonnya yang akan digelar di alam angan-angan tadi TIDAK BISA DIRUBAH.
Angan-angan Allah dapat menjelma dengan keadaan menurut dua jalan, langsung dan tidak langsung.

Surat Al Baqarah ayat 255:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Keadaan-keadaan yang jadi dengan tidak langsung dari angan-angan dan nantinya jadi kenyataan yaitu semua keadaan yang dicipta oleh manusia.
Sebelum ciptaan manusia dibentuk dan menjelma seperti kenyataan, maka ciptaan-ciptaan itu merupakan angan-angan yang bersembunyi di dalam alam angan-angan.

Angan-angan yang cocok dan seimbang dengan kehendaknya, diterima oleh “pancaindera batin” manusia, dan setelah meliwati BUDHI masuk ke Pusat AKAL yang akhirnya menjadi anasir PIKIRAN, dan ditambahkan kepada anasir-anasir pikiran yang terjadi dari tangkapan “pancaindra-lahir”, dengan demikian manusia menciptakan sesuatu hal.

Jelasnya, LOGIKA yang formil, proses berpikir itu tunduk kepada hukum-hukum pikir, antara lain:
a. hukum persamaan,
b. hukum perlawanan,
c. hukum dasar mencukupi.

Seandainya kita menganalisa proses berpikir yang paling sederhana, misalnya kita melihat sebuah KURSI, maka kursi tadi menjadi obyek pemikiran kita.
GAMBAR KURSI setelah meliwati penglihatan mata, masuk ke “pusat penglihatan”, baru kita dapat melihat kursi dimaksud.
KURSI yang “sebenarnya” dan “GAMBAR KURSI” di dalam “pusat penglihatan” – otak merupakan DUA KENYATAAN yang sangat berbeda.
KURSI yang disaksikan kita, yang dibuat dari kayu dan GAMBAR KURSI yang ada di dalam otak, disusun dari DAYA ELEKTRIK HIDUP (bio-electron).
KURSI yang sebenarnya tersaksi oleh kita, terlihat dan bisa diraba, dengan GAMBAR KURSI yang ada di dalam otak adalah DUA KENYATAAN yang bertentangan, yang pertama berupa benda (materi, konkrit) dan yang kedua merupakan ruh (abstract).

Oleh karena itu proses berpikir ini tunduk kepada “hukum perlawanan”.
GAMBAR KURSI yang di dalam otak tadi, pada saatnya akan masuk ke dalam alat-pikir kita yang sifatnya adalah Batin, yaitu BUDHI (ratio), seperti juga “daya elektris hidup” (bio-electron) yang terdiri dari elektron-elektron bebas.
BUDHI yaitu alat-berpikir kita yang metaphisis (di atas tenaga akal), karenanya ke-beradaanya pun di alam metaphisis, di antaranya alam angan-angan yang terdiri dari electron-electron bebas dan menjadi ANGAN-ANGAN ALLAH.
KURSI yang dibuat dari kayu, SEBELUM dibikin oleh tukang kau, yang memiliki niat membuat kursi, lebih dahulu mempunyai ide (ANGAN-ANGAN), dari hal kursi yang akan dibuat olehnya, baik dari mulai kayunya, modelnya, warnanya dan sebagainya,
Oleh karena manusia menerima ANGAN-ANGAN dari Alam Angan-angan, maka yang dimaksud itu memiliki GAMBAR di dalam Alam Angan-angan.
Jadi Gambar Kursi yang memasuki otak terus menuju Budhi, bertemu dengan GAMBARNYA SENDIRI di Alam Angan-angan yang tida berbeda di dalam HAKEKATNYA: KEDUANYA terdiri dari electron-electron hidup. Dalam hal ini pemikiran kita tunduk kepada “hukum persamaan”.
Tetapi sebelum “hukum persamaan” ini berjumpa dengan ISBAT-nya ketika berjumpa antara pemikiran mengenai Gambar Kursi dan Angan-angan dari hal Kursi, masih dalam Alam Angan-angan, harus terlebih dahulu ada DASAR yang melengkapi, yaitu persesuaian antara Gambar Kursi dalam Budhi dengan Gambar Kursi di Alam Angan-angan. Untuk saling mendekatkan yang akhirnya akan “mahabbah” (awor) kedua-duanya menjadi SATU, menurut hukum resonansi, karena hakekatnya sama benarnya. Pemikiran ini tunduk kepada hukum-dasar-mencukupi.

Kursi yang dibuat dari kayu dan dihadapi oleh kita, untuk kita merupakan suatu HAL atau THESE.
Setelah Kursi ini di dalam otak kita menjadi Gambar Kursi, maka Gambar Kursi ini berlawanan sekali pada HAKEKATNYA dengan kursi yang dihadapi. Perbedaan ini disebut ANTITHESE.
Baru setelah Gambar Kursi masuk kedalam Budhi maka berlaku “hukum persamaan” dengan Angan-angan kita. Mengenai kursi yang ada dalam Alam Angan-angan dan Gambar Kursi timbul persesuaian maka disebut SYNTHESE.
Demikianlah sedikit uraian mengenai Alam Wahdat atau Alam Angan-angan dari sudut pandang LOGIKA.

Tingkat III – Alam Wahidiat
--------------------------------------------
Martabat Asma Yang Maha Suci, kejadian dari Johar Awal dan Alam Wahdat tadi maka timbullah cahaya dan menjelma menjadi empat sinar, yaitu:

1. Narun Warna Merah
2. Hawaun Warna Kuning
3. Maun Warna Putih
4. Turobun Warna Hitam

Jadi keempat sinar itu yang disebut NUR MUHAMMAD, sedangkan Muhammadnya adalah Johar Awal, benda Nur Muhammad Cahaya Empat itu disebunya Hakekat Adam, yaitu Asma Yang Maha Suci.

• Cahaya Merah menjadi Hakekat Lafadz Alif.
• Cahaya Kuning jadi Hakekat Lafadz Lam awal.
• Cahaya Putih menjadi Hakekat Lafadz Lam ahir.
• Cahaya Hitam menjadi Hakekat Lafadz Ha.
• Johar Awal menjadi hakekat Lafads Tasdid.

Sariatnya menjadi simbolisasi lafadz ALLAH, jadi Sinar (Cahaya) tadi yang menjadikan bibit terbentuknya tujuh Bumi tujuh Langit dengan segala isinya, begitu pula Agama berasal dari situ. Alam ini disebut juga Alam Tunggal Sejati, atau Sajatining Tunggal.

Surat Al Baqarah ayat 117:
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Allah berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Allah hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu jadilah ia.

Di atas dinyatakan bahwa Nur Muhammad terdiri dari empat sinar Merah, Kuning, Putih dan hitam. Bagaimana menurut Ilmu Tarekat hubungannya dengan gerakan Shalat.

a. Merah – unsur api. Zat pembakar yang mempunyai rasa panas, wataknya selalu menuju ke atas, tidak ada puncak api yang menuju ke bawah. Warna merah malambangkan nafsu Amarah, tidak mau diungguli, selalu tegak. Simbol hurufnya adalah “Alif”, dalam pelaksanaan sholat adalah “Takbiratul Ikhram”

b. Kuning – unsur angin. Unsur kimia N (nitrogen). Tabiat angin adalah berkelok-kelok dan halus. Sinar kuning melambangkan nafsu Sufiah, berdomisili pada mata. Manusia yang terpengaruhi oleh nafsu ini tidak memiliki pendirian, mudah terpengaruh oleh ceritera orang lain. Simbol hurufnya adalam LAM awal, pada gerakan shalat adalah gerakan “ruku”.

c. Putih – unsur air. Inilah unsur kimia H (hydrogen). Tabiatnya dingin, wataknya ingin selalu menuju tempat yang rendah. Warna putih melambangkan nafsu Lauwamah yang berdomisili pada lidah. Bila manusia terpengaruh oleh nafsu ini tidak ingin berhenti berbicara. Simbol hurufnya adalah LAM akhir, pada gerakan shalat adalah “sujud”.

d. Hitam – unsur bumi. Menurut ilmu pengetahuan adalah zat arang atau carbon (C), tabiatnya “diam”. Wataknya kekal dan kokoh. Warna hitam melambangkan nafsu Muthmainah yang membawa kepada kesabaran dan keagamaan. Berdomisili pada hati. Manusia yang terpengaruh oleh nafsu ini tidak banyak berbicara, banyak diam. Simbol hurufnya adalah HA, pada gerakan shalat adalah sikap “Tuma'ninah”.

Pada Alam inilah mulai timbulnya kalimah MUHAMMAD, yang mempunyai arti YANG TERPUJI, pada Alam Wahidat di mana terciptanya BUMI, LANGIT, MATAHARI, BULAN DAN BINTANG-BINTANG beserta segala isinya.
Siapakah yang dapat meniru membuat seperti alam semesta tadi? Apakah penciptaan itu adalah YANG TERPUJI? Yang penjelmaannya karena mempunyai sifat RAHMAN dan RAHIM.

Pada Alam ini pula terciptanya agama yaitu:
1. Keberadaan Sahadat yaitu karena adanya Johar Awal.
2. Keberadaan Shalat yaitu karena adanya Sinar Merah.
3. Adanya Zakat yaitu karena adanya Sinar Kuning.
4. Adanya Puasa yaitu karena adanya Sinar Putih.
5. Adanya Ibadah Haji yaitu karena adanya Sinar Hitam.

Jelaslah bahwa semua berasal dari Asma Allah, Hakekatnya Nur Muhammad dengan Empat Sinar, kelima Johar Awal.


SHALAT LAMBANG WUJUD MANUSIA
Sesungguhnya sholat itu adalah wujud dari manusia yang sejati,gambarannya adalah sebagai berikut:

1. Yang menjadi Badannya manusia didalam Sholat adalah Niat
Segala amal perbuatan didahului dengan Niat,wujud dari niat tersebut berupa gerak dari badan/anggota tubuh manusia.Dan niat yang sebenarnya adalah INGAT dan mengingatkan kembali pada diri kita bahwa segala gerak tubuh dan nafas ini milik Allah,dan saatnya diri secara keseluruhan manunggal Rasa,manunggal rupa,manunggal wujud dan manunggal hidup dengan dzat yang Maha Tunggal.

2. Yang menjadi Aqalnya manusia didalam Sholat adalah Takbiratul Ihrom.
Didalam Takbir adalah ma’rifatnya seorang hamba dan sejatinya mengetahui dengan aqal dihati (Fuad) dan aqal dikepalanya bahwa hidup itu adalah Allah dan Muhammad adalah badan/gerak prilaku manusia.

3. Yang menjadi Kepalanya manusia didalam sholat adalah Doa Al-Fatihah
Maksudnya adalah sebagai pembuka dan syahnya perilaku badan memasuki alam kefanaan/mi’raj ,dengan menyatukan segala kehendak,rasa kepada kehendak dan rasa yang Tunggal,saat membaca surah Al- Fatihah, manusia mensyukuri nikmat karunia-Nya (ALHAMDULILLAHIRRABBIL’ALAMIIN) ,dimana saat pertama ruh masuk kejasad berawal dari kepala,sehingga menghidupkan anggota dari kepala yang meliputi aqal dan alat inderawi .
Kebaikan ataupun dosa,berawal dari rangsangan yang ada dikepala manusia meliputi aqal dan alat inderawinya,sehingga menimbulkan dampak perilaku pada anggota tubuh yang lainnya.

Verai Lain
Pemahaman Martabat 7

Di Alam Lahut
1)ZAT senata-mata belum tajalli nama Allah . ZAT MUTLAK < WAJIBAL UJUD> LAISAKAMISHLIHI SYAIUN. MAHA SUCI ZAT. WUJUD HAKIKI
( mertabat ketuhanan )
Di alam jabarut ( mertabat ketuhanan ) – Kenyataan Pertama ,
SIFAT BG ZATNYA juga dikenali :
1) Hakikat Muhammad/NUR Muhammad (bukan Nabi saw sbb belum zahir nabi di alam nyata)
2) Sifat tak bercerai dengan Zat.
3) A’yan Tsabitah .
(Martabat ketuhanan)
Di Alam malakut
ASMA” dan AF”AL bagi ZATNYA
1) hakikat Insan – kenytaan kedua .
(Martabat ketuhanan)
TIga martabat di atas belum ada masa, ruang , bentuk
____________________________________________________________
Di alam arwah…( mertabat kehambaan)
1) ruh quddus,rabbani(bg nabi saw ) Insan Kamil Wa Mukamil. bapak sekelian RUH.
2) Ruh Ammar Rabbi . Terbit sekelian Ruh para Nabi dan para mukmin
3) Tempat Tajalli 7 sifat maani dan 7 ma’nawiyyah Allah.
Jauhar – (perkara halus yang tidak boleh dikerat dan dibelah)
Perhimpunan segala Ruh belum ada perceraian.
Di alam misal
1) Alam warna – sini le mula pemecahan warna.. 7 warna
yang mana jadi manusia, yang mana jadi binatang,yang mana jadi jin , bla bla bla tu semua alam misalan, dimisalkan segala perkara
Mulanya perceraian tiap-tiap Ruh
Aradh (sifat makhluk yang baharu spt, kecil , putih , hitam, dll tidak boleh berdiri dengan sendirinya.
Di Alam Ajsam
1) dikumpulkan nafs nafs
2)Adam mula menamakan asma asma – Nama kita.
3)dan lahirlah zuriat zuriat bagi adam yang kemudiannya membuat lakon dimukabumi
Di Alam Insan
kemudian barulah dibalut dengan Hijab ke7, iaini alam Insan
Alam insan ni kita baruler pakai gene mak bapak kita
Tubuh Nabi Adam (bapak sekelian Tubuh)- Tanah Api Air Angin
Tubuh sekelian Nabi dan Aulia’ (para wali)
Tubuh Nabi Muhammad yg zahir – keinsanan Muhammad. Zahir Muhammad
Tubuh anak cucu Adam/Tubuh kita – Wazi (benih dari ibu) Mani(benih dari bapa) Maknikam (jadi nutfah – embryo)
Juz’iyah (Sesuatu yg berhubung-hubung spt kaki, tangan dan lain2)

Senin, 21 Maret 2016

Secara tertulis Alloh berdialog dgn kita dan secara tersirat Alloh hendak menyampaikan suatu Mukjizat KeagunganNYA


DALAM 7 SAP KUNDALINI CAKRA
3 tunggal alam pramono djati
Kekosongan dan.petunjuk Nya
DAN 9 PINTU NAGA YG ADA PADA DIRI KITA UTK DIKEMAS MENUJU SATU (1 )TUJUAN (7) al kahfi ayat 17

Kisah Ashabul Kahfi (أصحاب الكهف) merupakan suatu kisah benar mengenai 7 orang pemuda yang tertidur di dalam sebuah gua.

Di dalam Al-Quran, dari ayat 9 hingga 26; Surah Al-Kahfi, diceritakan kisah beberapa orang pemuda beriman yang telah melarikan diri ke sebuah gua dan bagaimana Allah سبحانه وتعالى tidurkan mereka selama 309 tahun.

Allah سبحانه وتعالى berfirman;

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا ﴿٩

“Adakah kamu menyangka (wahai Muhammad), bahwa kisah ‘Ashabul Kahfi’ (penghuni gua) dan ‘Ar-Raqiim’ termasuk antara tanda-tanda kekuasaan Kami yang menakjubkan?” (Surah Al-Kahfi; Ayat 9)

Dimanakah Terletaknya Gua Ashabul Kahfi.....???

Perkataan ‘Ar-Raqim’ juga disebut di dalam Al-Quran dan Ahli Tafsir menafsirkan ‘Ar-Raqim’ sebagai #nama_anjing dan ada menyatakannya sebagai batu bersurat.

Secara filosofi ini adalah letak dari 9 pintu naga yaitu lubang lubang pada indriya kita, makanya diletakkan pada ayat 9 sbg petunjuk yg nyata

Namun begitu berdasarkan ayat 17 surah al-Kahfi, dapat kita ketahui kedudukan sebenar pintu gua yang menjadi tempat persembunyian ketujuh-tujuh pemuda tersebut berada di #sebelah_utara.

Dan sebelah Utara adalah kedudukan Pusat tirtha Mikail yaitu sifat pembagi rejeki mulia.
Dan.dalam istilah lain adalah Wisnu
Air Kehidupan Suci Maul Hayat.
Dan
Mataharipun sbg pusat energy
Disampaikan juga
Matahari condong ke kanan adalah condong kepada martabat baik otak kanan intuisi ilahiyah....dan membenamkan atau mengendalikan keburukan dgn.tenggelam disebelah kiri......dan disinilah akan ada petunjuk yg nyata, dgn kodrat dan irodatnya

Firman Allah سبحانه وتعالى;

 وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّـهِۗ مَن يَهْدِ اللَّـهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا ﴿١٧

“Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Yang demikian ialah dari tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan) Allah. Sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah, maka dia lah yang berjaya mencapai kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak sekali-kali akan beroleh sebarang penolong yang dapat menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya.” (Surah Al-Kahfi; Ayat 17)

Pengesahan keberimanan pemuda-pemuda ini dinyatakan oleh Allah سبحانه وتعالى dalam firmanNya;

نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى ﴿١٣

“Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka hidayah petunjuk.” (Surah Al-Kahfi; Ayat 13)

Ayat 13 satu mendapati tiga
Yaitu alam uluhiyah atau alam.pramono djati. Segitiga emas diri

Allah سبحانه وتعالى berfirman dan menceritakan peristiwa mereka berhujjah;

وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَ مِن دُونِهِ إِلَـٰهًاۖ لَّقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا ﴿١٤﴾ هَـٰؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةًۖ لَّوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِم بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّـهِ كَذِبًا ﴿١٥

“Dan Kami telah meneguhkan hati mereka sewaktu mereka berdiri (di hadapan raja) lalu mereka berkata (membentangkan dan menegaskan tauhid): “Tuhan kami adalah Tuhan (yang mencipta dan mentadbirkan) langit dan bumi; kami tidak sekali-kali akan menyembah Tuhan selain Dia, sesungguhnya jika kami menyembah yang lainnya bermakna kami memperkatakan dan mengakui sesuatu yang amat jauh dari kebenaran.
Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah).
Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah سبحانه وتعالى?” (Surah Al-Kahfi; Ayat 14-15)

Gua petunjuk ada diayat 14 dan 15
Satu Empat   dan    Satu Lima
Satu empat = 5 ( 4 sanak 1 pancer)
Satu lima = 6 ( 5 warna 1 titik ) panembahan djati

309 thn
3 = tritunggal alam
       Fana, baqo', rohso
0 = laa ilaha ilallohi = kosong
9 = tertutupnya 9 lubang indria
Masukilah
Posisi Alam Uluhiyah = 3
Menuju Suwung        = 0
Menutup pintu naga = 9
...inilah RAHSA adalah petunjuk
1 satu 7 tujuan
Menuju tauhid mengesahkan Alloh swt.secara transenden / spiritual

Dan penterjemahan ini adalah #KHUSUS_BAGI_DIRIKU_SAJA
YG SANGAT CINTA SEKONYONG KODER DGN SANG MAHA PENCIPTAKU.......
TANPA MENGAJAK YG LAIN

Martabat pengendalian 7 Nafsu dalam diriku pribadi utk menuju pembiasan derajat insan kamil
Biarlah aku sendiri menjadi anjing yg setia bagi Tuhanku Yg Mulia.
...
Aku tak mengajak siapapun.....!!!!
Aku hanya ingin menuju KemuliaanNya saja.

Rabu, 09 Maret 2016

Makna Filosofis
Gerhana.Matahari
================
Tritunggal
Matahari, Bulan, Bumi
Sumber Cahaya adalah Matahari.
....



....
Matahari simbol Cahaya Tuhan
Bulan simbol Percikan Cahaya Nya
Bumi simbol Jasad Manusia
....
Jika kita ambil filosofi alam semesta, akan nampak bagaimana peran Tuhan dan posisiNya dalam diri kita masing-masing.

Kita ambil saja bahwa sosok matahari itu (sebagaimana karakternya yang bercahaya) adalah simbolisasi dari sosok Tuhan.

Sedangkan bulan adalah symbol utusanNya dan bumi adalah symbol jasad manusia yang gelap gulita.

Matahari dengan cahayanya dapat memberikan kehidupan dan sekaligus membinasakan.

Sedangkan bulan dapat memberikan penerangan ketika bumi gelap gulita karena "ditinggalkan" cahaya matahari pada saat malam.
Sosok bulan itu tidak bercahaya.

Ia seperti bercahaya karena mendapat pantulan cahaya matahari. Karena itu, cahaya bulan dapat disaksikan dan sekaligus penerang gelapnya bumi.

Ketika bulan berada pada garis lurus di antara matahari dan bumi itu bermakna bahwa sang Rasul telah lebur bersama Tuhan.

Sosok bulan tenggelam di dalam cahaya matahari menyebabkan bumi sebagai sosok manusia menjadi gelap gulita.

Sebagaimana simbolisasi Rasul di atas, bahwa kehadiran Tuhan dalam diri manusia merupakan gradasi cahayaNya sehingga membuat manusia menjadi hidup.

Rasul dijuluki juga sebagai Nurul Awwal (Cahaya pertama), al-Badru (purnama), Syamsyun (matahari), Nurun fauqa nuurin (Cahaya di atas cahaya), dll.

Selain sebagai bulan, cahaya Rasul juga disebut sebagai matahari karena cahayanya yang juga berasal dari matahari.

Jadi, ia dikatakan Rasul (Utusan Tuhan) karena cahayanya tidak berdiri sendiri, tetapi pantulan dari cahaya Tuhan.

Dengan demikian, Rasul itu adalah sebuah pantulan "wajah" Tuhan, alias cerminNya. Ia berada dalam diri manusia hingga detik ini.

Dalam makna ini, Rasul tidak pernah mengalami kematian sepanjang kehidupan manusia dan sepanjang Tuhan berkehendak untuk "melihat" DiriNya sendiri seperti bercermin.

Makna spiritual dari gerhana matahari adalah semacam panggilan Tuhan kepada UtusanNya.

Atau dalam makna lain merupakan naiknya spiritual manusia ke hadhirat Tuhan.

Dalam istilah spiritual sufi, peristiwa itu disebut dengan tajalli (Tuhan "turun") di satu sisi, atau taraqqi (ruhani manusia naik) di sisi lain.

Tajalli dan taraqqi merupakan fenomena spiritual manusia yang mengakibatkan totalitas cahaya sekaligus totalitas kegelapan.

Totalitas cahaya adalah sebuah kesadaran yang naik ke sidratul muntaha dan membuat sirna segala bentuk, rupa dan warna. Sirnanya segala bentuk, rupa dan warna adalah realitas kegelapan bagi manusia.

Atas dasar ini, peristiwa mi'raj nya Nabi Muhammad SAW sebagai fenomena tajalli dan taraqqi tidak bisa dijelaskan secara detil, kecuali hanya berupa penjelasan symbol-symbol spiritual dengan apa yang disebut sebagai tujuh lapis langit dan perjumpaannya kepada para nabi di setiap langit.

Karena itu, Nabi SAW sendiri telah memproklamirkan bahwa dirinya Ummiy (tidak bisa baca tulis).

#Ummi adalah ungkapan totalitas kegelapan kemanusiaannya sebagai makhluk yang bermaksud ketiadaan.

Sedangkan spiritual Nabi SAW adalah totalitas cahaya.

Pernyataan ummi merupakan realitas kepasrahan total kepada Tuhan.

Bahwa ketiadaan jasadnya Nabi yang disadari sebagai ketiadaan itu adalah sebuah statemen bahwa sosok Tuhan telah bertajalli di muka bumi.

Semacam penegasan bahwa Tuhan turun ke bumi dan menjelma sebagai manusia.

Demikian kira-kira bahasa gamblangnya.

Trus, kalau begitu, gerhana matahari itu bermakna spiritual manusia itu sebenarnya telah mengalami kenaikan atau grafiknya meningkat? Heheheheeee…., tergantung.

Itu kan cuma tanda bahwa Tuhan telah memberikan tanda-tanda di alam semesta agar manusia mau berpikir, merenung dan menghamba kepadaNya secara total.

Bahwa ada manusia di zaman ini yang memang diangkat oleh Tuhan ke sidratul muntaha hingga ia tidak berjarak.

Dalam terminology Buddha ada Dewi Kwan Im yang duduk di atas pohon teratai.

Kwan Im adalah penjelmaan Buddha Welas Asih di Asia Timur.

Kwan Im sendiri adalah dialek Hokkian dan hakka yang dipergunakan mayoritas komunitas Tionghoa di Indonesia.

Nama lengkap dari Kwan Im adalah Kwan She Im Phosat yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa Sanskerta, Avalokiteśvara.

Pohon teratai adalah filosofi kegelapan dan cahaya. Akar pohon teratai tenggelam di dalam air sebagai symbol kegelapan dan daunnya berada di atas permukaan air, mendongak ke langit sebagai symbol cahaya.

Dewi Kwan Im duduk di atas pohon teratai bermakna bahwa ia telah berada pada totalitas cahaya sebagai penjelmaan Buddha itu sendiri yang menerima totalitas cahaya Tuhan.

Dirinya adalah jelmaan Tuhan (tajalli) di muka bumi.

Sama halnya dengan cerita pewayangan di atas, Betara Kala menelan matahari setelah minum air keabadian (tirta amerta).

Lesung yang ditumbuk-tumbuk adalah symbol agar matahari dimuntahkan olehnya.

Badannya adalah sosok kegelapan yang ditumbuk-tumbuk oleh manusia agar kebagian cahaya matahari yang diharapkan muntah dari mulut Betara kala.

Sebuah symbol Utusan Tuhan dalam bentuk cahaya yang membuat kehidupan dunia menjadi tertata.

Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan shalat kusufisy-syamsy adalah bentuk kepedulian agar umatnya juga kebagian cahayaNya yang sudah nyata dalam diri RasulNya.

Sebuah kecintaan yang dipersonifikasi lewat gerhana matahari dengan cara mengajak umatnya untuk berada dalam majelis AGUNG CAHAYA KEMULIAAN TUHAN YME.

Senin, 07 Maret 2016

SHOLAT DALAM PANDANGAN AHLI SUFI
========


1.    Takbirotul Ihram
========
Di sini maksudnya, berpisah dari Alam Mulki dan fanalah hamba. ketika mengucapkan ‘Allohu Akbar’.

Hanya sifat ‘yang menyembah’ saja yang tinggal sebagai penzohiran. wujud Alloh ‘Yang Disembah’. Ia bergerak dengan gerak Alloh. Ia berkata-kata dengan kata-kata Alloh. Takluknya dalam rahasia Titik bagi Alif – ‘Tiada’. Seperti kata Abu Yazid Busthomi, “Ariftu Robbi bi Robbi’. (Aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku).

2.    Membaca Fatihah
========
Ketika membaca Fatihah, terbukalah Pintu Alam Malakut bagi ‘yang menyembah’. Dia menyaksikan kalimat Alloh melalui penyingkapan (syuhud) akan firman Alloh; “Maliki yaw middin” di dalam Kerajaan Alloh Ta’ala.

Dari takluknya ‘Tiada’ ia menjadi Titik dari NurNya (Nur Muhammadi) .

Dengan Nur Muhammad inilah ‘yang menyembah’ mengenal dirinya ‘man arofa nafsahu’ - sebagai ‘Ruh-Nya’ yang pernah dihimpunkan di Alam Lahut semasa Adam baru sempurna kejadiannya, yakni ketika Jibril menepuk tulang sulbi Adam, maka keluarlah semua ruh anak cucu Adam dari tulang sulbi Adam itu.
Adapun ‘Ruh-Nya’ itu pada hakikatnya adalah satu jua, yaitu daripada Sirulloh.Ruh anak cucu Adam itu hanyalah bayangan (menumpang) dari Ruh-Nya.Tanpa hadirnya Nur Muhamad, ‘yang menyembah’ tak mungkin bisa berhadap di depan Alloh Ta’ala. Dengan perwujudan Nur Muhammad inilah maka ‘yang menyembah’ .... “ Kepada Engkaulah kami sembah dan kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan mereka yang Engkau berikan ni’mat, bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai, dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.”. Maka di Amin kan akhir Fatihah itu oleh para malaikat dari setiap 7 lapis langit, yaitu dari: Alam Mulki, Alam Malakut, Alam Jabarut, Alam Bahut, Alam Lahut, Alam Ahut dan yang tertinggi Alam Al-Insan yang di sinilah kemuncaknya Sholat itu. Adapun maksud ‘jalan yang lurus’ bagi kalangan sufi ialah Mi’roj. Sebagaimana sabda Nabi SAW; “Sholat itu adalah mi’roj bagi mukmin”. Tujuan Mi’roj itu ialah Penyatuan, yakni kembalinya ‘yang menyembah’ kepada ‘Yang Disembah’.

3.    Rukuk
========

Takluknya kepada huruf 'Lam' terzohirnya dari Alif - 'yang menyembah' menampakkan 'Yang Disembah'.

Alif adalah Kanzun Mahfiyyan (Yang Tersembunyi). Yang Tersembunyi ingin dikenali maka dizohirkan Lam sebagai tabirnya. Sabda Nabi SAW, "Dirikanlah sholat seolah-olah kau melihat Alloh".Para Arif Billah telah berkata bahwa "Siapa yang kenal dirinya, kenallah Tuhannya." 'Yang menyembah' dinatijahkan seperti 'angin', manakala tatkala 'yang menyembah' pada posisi berdiri tadi, natijahnya adalah 'api' – fana dalam wujud. Api itu sifatnya membakar - yakni melenyapkan keakuan diri. Pada tahap 'rukuk' ini, 'yang menyembah' berada dalam suatu tarikan yang tersangat kuat dari Nur Muhammad. Justru itulah ia dinatijahkan kepada angin (tunduk dan menderu). 'Yang menyembah' ditarik masuk ke dalam Alam Jabarut dan berpisah dari Alam Malakut. Justru itulah kata para Arif Bilah , "Barangsiapa mencari Tuhan di luar dirinya, niscaya akan sesat.". Pada tahap ini 'yang menyembah' melepas qolbunya dan yang tinggal padanya adalah Roh-Nya yang akan naik ke lapisan yang lebih tinggi untuk kembali kepada Tuhan. Alam Jabarut yang menghubungkan Perbendaharaan Wujud (batas larangan yang tak bisa ditembus melainkan kepada Nur Muhammad) di antara yang 'maujud' - 'yang menyembah'. 'Yang menyembah' mengenal dirinya di Alam Jabarut, maka tersingkaplah baginya seluas-luasnya wujud Alloh tanpa tabir bahwa 'yang menyembah' telah bersatu dengan 'Yang Disembah' sebagaimana adanya di dalam Misykat itu ialah Cahaya-Nya. (Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ). Maka bertasbihlah 'yang menyembah', "Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dengan sifat kepujiannya”
Jika difahami ayat itu, maka pengertian bersatu dengan 'Yang Disembah' yang dimaksudkan di sini bukanlah mengambil kefahaman 'Hulul' sebagaimana yg diyakini oleh Mansur Al-Hallaj. Yang lebih ditekankan di sini ialah Wahdatusy-Syuhud (Kesaksian Penyatuan).

4.    I’tidal
========

'Yang menyembah' adalah yang dibangkitkan - ‘Yang menyembah’ masuk dalam ‘Pintu Kematian.’ “Matikanlan dirimu sebelum mati”. Di sini juga artinya ‘waqof’ (sementara) dalam Sholat.

5.    Sujud Awal
============

Takluknya kepada huruf 'Lam' - juga huruf 'Mim'.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Aku dizohirkan ke dunia dalam keadaan sujud". 'Yang menyembah' dinatijahkan kepada air. Air adalah sumber kejadian Alam Mulki. Arasy Tuhan berada di atas air. Maka 'yang menyembah' dinatijahkan kepada air, karena di sinilah 'yang menyembah' sampai di Alam Bahut. Alam Bahut adalah Pembatasan Terakhir Segala Penzohiran, Ungkapan Syeikh Akbar Ibnu Arobi; Syajarotul - Kaun (Pohon kejadian) atau sebutan yang sering juga disebut - Sidrotul Muntaha. Pada tahap ini 'yang menyembah' adalah Ruh-Nya yang di dalam Sirr. Sabda Nabi Muhammad SAW ketika mi'roj baginda melihat Wajah Alloh, "Aku tidak tahu di mana aku berada". Pada tahap ini juga 'yang menyembah' menyerap kepada 'Yang Disembah' seolah-olah 'yang menyembah' itulah 'Yang Disembah,' 'Yang Disembah' itulah 'yang menyembah, - yang pada hakikatnya wujud terurai dalam fana fil sifat dan lebur dalam fana fil zat – ‘Melihat Alloh dengan Alloh’ – maka ‘yang menyembah’ diberikan pengetahuanNya – Anal Haq (Akulah Yang Benar’).
Dari sisi tahap ini, lihatlah kepada ‘Basmalla’. Hanya ‘Ba’ dalam Basmallah saja yang tercantum dengan Alif. Sabda Nabi SAW; “Seluruh kitab Al-Qur’an itu terkandung dalam Al-Fatehah. Dan seluruh Al-Fatehah itu terkandung dalam Basmallah. Dan Basmallah terkandung dalam huruf ‘Ba’. Dan rahasia ‘Ba’ itu adalah Titik di bawahnya” Inilah yang dimaksudkan oleh Syekh Ibnu ‘Arobi Wujud Kesatuan – Wahdatul Wujud. Maka bertasbihlah ‘yang menyembah’, “Maha suci Tuhanku yang Maha Mulia dengan sifat kepujian-Nya.”

6.    Duduk diantara 2 Sujud
======================

Takluknya pada huruf ‘Ha’ besar dan juga ‘Ha’ kecil (maksudnya selepas huruf Jim). ‘Yang Menyembah’ telah dikurniai ‘Baqo’ setelah fana fil sifat dan fana fil zat. Dengan dikurniai ‘Baqo’, barulah ‘yang menyembah’ dapat memasuki Perbendaharaan Rahasia Tuhan – Ilahiyat - pada sujud yang akhir nanti, sebagaimana diistilahkan oleh para Arif Billah melalui tiga tahapan, Yaitu ; ( Ahadiat, - Wahdat, - Wahadiat ). Pada tahap ini ‘yang menyembah’ berada di Alam Lahut – Alam Tiada, yang tiada sesuatu pun yang tercipta, tiada awal dan akhir, ‘yang menyembah’ menyaksikan kekosongan tanpa perbatasan, dan disinilah awalnya Diri yang kemudiannya dizohirkan sebagai Adam. Di kalangan sufi, ia juga diistilahkan ‘Negeri ‘Adami’. Diri (‘yang menyembah’) dinisbahkan kepada air yakni Air Mutlak, inilah asal-usul manusia dari alam tiada ‘La’.
Pada tahap ini juga ‘yang menyembah’ adalah di dalam Sirr-Nya – Ruh-Nya dalam keghoiban Nur Muhammad. Haqiqot Ruh-Nya adalah Nur Muhammad. Di sinilah ia bermunajat; “ Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, afiatkanlah aku dan maafkanlah aku.”

7.    Sujud Akhir
=============

Takluknya pada rahsia huruf ‘Ha’ –
yang tak kelihatan atau bunyi diujungnya ‘Hu’ dan juga huruf ‘Mim’.

Pada tahap ini ‘yang menyembah’ berada di Alam Ahut’ pada nisbahnya air yang di bawah ‘Arasy Tuhan . Yang tinggal pada ‘yang menyembah’ adalah Sirulloh. Di dalam Sirr, inilah Aku. Kata Ahli Sufi, ‘Air dalam gelas, tak dapat dibedakan lagi. Air itulah gelas. Gelas itulah air.” ‘Yang menyembah’ itulah ‘Yang Disembah’ dalam gedung makrifat, bukan dalam gedung syari’at, gedung thoriqot dan gedung haqiqot. Pahamkanlah ini ‘Yang menyembah’ tidak bisa menjadi ‘Yang Disembah’ dalam arti haqiqot. Ini hanya pada makrifat semata-mata. Ingatlah, bukan faham hamba yang bertukar menjadi Tuhan. Camkan air di dalam gelas, bersatu dalam kejernihan. Lihatlah pada ‘ombak’- ombak hanya pada nama yang diberikan padahal itu air yang beriak dan menggelora.
Pada sujud akhir inilah, ‘yang menyembah’ memasuki Wilayah Ilahiyat:
·  Ahadiat    – Zat Mutlak atau Zat wajibal wujud
·  Wahdat    – Zat Yang Maha Esa
·  Wahadiat – ILAH - Zat yang maha kaya daripada tiap-tiap sesuatu yang lain dan sesuatu yang lain memerlukannya.
Zat ingin dikenali sebagai Kanzun Mahfiyyan. Di sinilah terbitnya ungkapan ‘Kun’ jadilah maka jadilah ia.

8.    Duduk Tahiyat Akhir
=========

Takluknya pada huruf Dal. Pada tahap ini ‘yang menyembah’ berada di Alam Al-Insan, dinisbahkan kepada tanah ketika ia duduk – dalam kesempurnaan. Dia yang mengenal dan Dialah yang dikenal pada akhirnya. Dialah yang turun dan naik dalam mi’roj. “Rahasia Insan RahasiaKu, RahasiaKu Rahasia Insan”.
Di Alam Insan, ‘yang menyembah’ diliputi dengan Wujud, Ilmu, Nur dan Syuhud, maka Zat adalah rahasianya, Sifat adalah ruhnya, Asma’ adalah qolbunya dan Af’al adalah tubuhnya. Di sinilah ia mengucapkan Selamat sejahtera (tahiyat) ke atas Nabi dan rahmat Alloh dan keberkatan-Nya. Juga kepada hamba-hamba yang solihin sekaliannya. Dialah yang menyaksi dan dialah yang bersaksi tiada Tuhan melainkan Alloh dan Muhammad adalah utusan Allah swt.

9.    Salam
=========
“Salamun qowlam mir-robbir- rohiim”.
Inilah salam ahli syurga. Syurga inilah yang dinikmati oleh ‘yang menyembah’, yakni syurga yang di dalamnya tanpa bidadari, sungai, buah-buahan dan pepohonan. Di syurga inilah ‘yang menyembah’ terlena memandang Wajah Alloh.
Perlu kita renungi ini adalah sutu konsep atau pandangan dari para Arif Bilah yang pemahamannya sudah jauh dari manusia awam, yang perlu kita tekankan sholat (sujud) adalah salah satu rahasia diri kita, jadi tidak perlu diungkapakan dengan kata-kata bagaimana aku sholat (sujud), cukuplah untuk diri kita pribadi,. (semuanya jadi kosong). tapi jika kita berkholwat silahkan berbicara sebebas - bebasnya.

Jumat, 04 Maret 2016

Kosmologi Borobudur sesuai dgn tingkatan religius

KOSMOLOGI BOROBUDUR
DGN 4 TINGKATAN
===================
Leluhur Nusantara membuat monumen menakjubkan yaitu Borobudur bertujuan agar anak cucu Nusantara mengerti dan memahami penyatuan dirinya dgn Tuhan Sang Penciptanya.

Tauhid adalah terposisikan hati dan perasaan.yg hampa namun pikiran tetap berkarya cipta bijak bajik, dan hati tidak terhanyut oleh berbagai urusan.yg telah silakukan selama didunia....sehingga hati tetap Sunia dan Hampa



KAMADHATU= SYARIAT
kehidupan yg terikat dgn Nafsu duniawi dan.memerlukan cara cara atau tatanan #syariat_religi agar mampu diauto sugesti jiwanya agar mampu terbina dan terdidik secara religius utk naik ke tangga rupadhatu.

RUPADHATU=THORIQOT
Kehidupan yg sudah mampu mengendalikan hawa nafsu namun terikat dengan rupa dan bentuk metode atau jalan ajaran yaitu #thorikot utk naik ke tangga arupadhatu

ARUPADHATU= HAKIKAT
Kehidupan yg sdh tdk terbelenggu dgn rupa dan bentuk serta kemasan ajaran karena semua hal sdh dikupas menuju makna atau #HAKIKAT dan posisi ini masih belum.sempurna, belum lebur seperti Bima yg bertemu dgn Dewa Ruci masih ada 2 bagian dan sbg anak tangga utk menuju ke Utama.

UTAMA=MAKRIFAT dan Tauhid Dat
Kehidupan yg lebur dgn penciptanya dan didalam stupa ada patung adibudha yg belum rampung dgn maksud penyatuan #makrifat atau kenal diri kenal Tuhannya selalu berevolusi dlm peleburan Utama ini adalah Posisi Fana Fi Syeh.

Lebur Djati Suwung ing Batin hananging makaryo cipto ngabekti Hurip memayu Hayuning Bawono

Rabu, 02 Maret 2016

Pendidikan Holistik Apakah Perlu..??

HOLISTIK ......????
============
Pendidikan Holistik Perlu dilakukan kepada anak anak.kita sejak dini dalam.rangka utk menumbuhkan kesadaran ( awareness ) thd dirinya dan tanggung jawab sebagai manusia secara menyeluruh dlm tatanan sosialnya.

1.       Spiritualitas adalah jantung dari setiap proses dan praktek pembelajaran

2.      Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala potensinya. Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling dalarn (inner self, sehingga memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus bergantung sepenuhnya kepada pencipta Nya).

3.      Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga intuitif.

4.      Pembelajaran berkewajiban menumbuh kembangkan potensi kecerdasan ganda (multiple intelligences).

5.      Menyadarkan anak akan keterkaitannya dengan komunitas sekitarnya

6.      Mengajak anak menyadari hubungannya dengan bumi dan ciptaan Allah selain manusia seperti hewan, tumbuhan, dan benda  (air, udara, tanah) sehingga mereka memiliki kesadaran ekologis.

7.      Kurikulumnya memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam tingkatan transdisipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.

8.      Menghantarkan anak untuk menyeimbangkan antara belajar individual dengan kelompok (kooperatif, kolaboratif, antara isi dengan proses, antara pengetahuan dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dengan kualitatif

9.      Pembelajaran yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala

10.  Pembelajaran yang merupakan  sebuah proses kreatif dan artistic
Diambil dari artikel online Djauharah Bawazir 2008.

Artikel Online menyebutkan aplikasi pendekatan holistik menurut Woofolk, A (1993) dalam pembelajaran di sekolah adalah sebagai berikut :

1.      Wawasan pengetahuan yang mendalam ( insight ) yaitu bahwa wawasan memegang peranan penting dalam perilaku.

2.      Pembelajaran yang bermakna ( meaning ful learning ) yaitu kebermaknaan unsur – unsur yang terkait dalam suatu objek atau peristiwa akan menunjanng pembentukan insight dalam proses pembelajaran

3.      Perilaku bertujuan ( purposive behavior ) yaitu bahwa hakikatnya perilaku itu terarah pada suatu tujuan

4.      Prinsip ruang hidup ( life space ) menyatakan bahwa perilaku individu mempunyai keterkaitan  dengan lingkungan atau medan dimana ia berada. Prinsip ini mengaplikasikan adanya padanan dan akitan antara proses pembelajaran dengan tuntutan dan kebutuhan lingkungan

5.      Transfer dalam pembelajaran yaitu pemindahan pola – pola perilaku dari suatu situasi pembelajaran tertentu kepada situaasi lain. Transfer akan terjadi apabila anak menangkap prinsip – prinsip pokok dari suatu masalah dan memnemukan generalisasi kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain

KETUHANAN YME

MAKAN ISINYA BUANG BUNGKUSNYA
===========================
Sang Maha Pencipta adalah ISI dari berbagai ragam ajaran yg merupakan kemasan.
...
Pelajaran pelajaran Ketuhanan YME adalah Satu Sumber Kekuasaan Alam Semesta.
...
Dia adalah Dat Hidup Abadi
Dia memiliki Karakter Mulia

....

Dat Hidup Abadinya tak terdefinisikan.oleh akal fikiran kesejatianNya adalah KEHAMPAAN SUNIA YG ABADI
YG SERING DIKEMAS DGN BERAGAM BAHASA =

ALLOH SWT
BRAHMAN
BAPA ALLAH
SANGHA
TAO
HAYYU
YEHUWA
Sang Hyang Widi wasa
...dan lain lain

...
KARAKTERNYA MULIA
BERNAMA
BERSIFAT
BERPRILAKU
Karakter inipun disebut dgn beragam bahasa =

Nur Muhammad
Jiwa atman
KRISTUS
Ruhul qudus
Adi Budha
Nuraini
... dan lain lain
...
Karakternya secara teologis disebut juga kepribadian
Kepribadian Dat Hidup Abadi
Yg terletak pada 3 Alam



...
ALAM ROHSO
ALAM BAQO
ALAM FANA
...
ALAM WISNU
ALAM SIWA
ALAM BRAHMA
...
ALAM BAPA ALLAH
ALAM PUTRA
ALAM ROH KUDUS
...
ALAM SANGHA
ALAM BUDHA
ALAM DHARMA
...
KETIGA ALAM INI SEGITIGA SAMA SISI MERUPAKAN ALAM SEGITIGA EMAS MENUJU ALAM TUHAN YME YAITU ALAM SUWUNG LEWANG LEWUNG.
ALAM PENYAKSIAN TRANSENDEN PSIKIS BATINIYAH....
MENUJU
PETUNJUK CAHAYA MULIA ATAU KESADARAN (awareness) diri pribadi bahwa Diri Kita Adalah Citra NUA sendiri untuk membiaskan kemuliaanNYA DALAM RANGKA HAYYU MEMAYU HAYUNING BAWONO....
HIDUP MEMELIHARA HIDUP ALAM SEMESTA.
...
SEMUA MENUJU KPD SATU SUMBER YAITU
SANG MAHA PENCIPTA MELALUI KESADARAN BUDI DAYA MULIA dengan varian istilah lagi
...
Akhlaqul karimah
finest attitude
Perbuatan bajik.bijak
Adiluhung
Dharma budha
Budhi Daya luhur
.... Dll
...sebagai jalan penebusan Diri menuju Hampa

Tauhid
Moksa
Sempurna
Perfection
..dll
....
Merdekakan istilah makan isinya buang bungkusnya
Pahami ISINYA DALAM SENYAPNYA HATI  .... Buang bungkusnya dalam.arti hindari saling silang thd kemasan yg memang beragam utk menunjukkan KEMAHAKAYAAN ALLOH SWT
...
Salam Cinta Ikhlas
Salam Cinta Hampa
Berbuat dgn kasih sayang namun.terasa hampa itulah kesejatian frekwensinya