Cari Blog Ini

Sabtu, 29 Agustus 2015

HUBUNGAN PUASA SBG BENTUK KALEPASAN
---------------------------------------------------------------------
BY WPS
Bur Cahyo, 
Rub Cahyo,
Sang Klatar Putih,
Bur Dat Lih Putih, Dat Les...
Sang Ratu Kramat Putih Metu..o.......
Yo Ingsun Ingkang Rupaning Manungsa,
Ingkang tepi Sang Negara Mutiara Putih,
Sang Kentel Negara, Sang Langit Tirun, Bur Dat Lih Putih...
Putih,.. Putih,..Putih....
Allah Padang, Allah Langgeng Junjung Badan, Tan Kajunjung sangga Allah tan Kasangga Bumi Miak Lawang, Bur Murup tanpa Sangkan
Bumi Allah Kraton Allah………….
LES MUKSO NIRMOLO ING KRATON INGSUN TAN KENO ING SAMBIKORO
Cahaya Terang Alloh Laksana Wukuf dipadang Arofah yg sebelumnya didahului dgn Puasa Arofah pada 9 Dhulhijah... lalu pada 10 Dhulhijah melakukan Wukuf ... Atau Hari Raya Idul Adha yg disimbolkan identik dengan mengorbankan Sifat Kebinatangan dalam diri dan keduniawian serta berbagai macam kemelekatan pada Jiwa.... Yang Konon adalah Peleburan Cahaya Ruhul Qudus Alloh swt yg terang Benderang Laksana Cahaya Putih yg menyelimuti seluruh Alam Semesta.
...
Khasanah Pemahaman / Filosofi Jawa kerap kali dihubungan dgn nilai Spiritual dengan Puasa Mutih...yg semuanya serba putih dan tanpa rasa atau tawar... puasa mutih sendiri memiliki esensi menawarkan suasana jiwa agar mampu melakukan Kekosongan atau mengkondisikan dalam keadaan Tauhid.
...
PUASA memiliki esensi menahan segala hawa nafsu yg bersifat angkara murka dan kehewanan serta egoistik kemelekatan yg menyulitkan diri kita untuk tauhid....
..
Wukuf dalam pemahaman kata memiliki kesamaan arti dgn jumeneng (jawa) bermakna Ning atau diam merasakan vibrasi getaran Ilahiyah.
...
Dan memiliki persamaan pula dengan meditasi atau hening menuju arafah atau Cahaya terang Alloh swt ( padang Alloh )
kenapa 9 Dhulhijah akan memiliki makna dimana untuk menuju pengosongan ini kita harus menutup atau tidak menghiraukan 9 lubang keluar masuknya nafsu duniawi ( 9 pintu naga / babagan howo songo ) sehingga mampu menduduki 10 yg bersifat satu atau manunggal menuju 0 (nol/kosong/ikhlas)
...
dimana fakta Simbolis ini Hadir agar Sang Jiwa yg tersiram dgn cahaya Ilahiyah mampu membias ke raga dan dapat melakukan KESADARAN TERTINGGI YAITU WELAS ASIH SECARA IKHLAS.
...
ESENSI IKHLAS adalah bersifat jiwa dalam posisi Tauhid atau kekosongan ( KALEPASAN ) sehingga Vibrasi Ketuhanan dalm diri mampu lebur terhadap wujud utuh kita sebagai Manusia yg memiliki derajat dan pembias kesadaran Nya yg disebut INSAN KAMIL MUKAMMIL ( KAWISESAN )
...
SUNGGUH MAHA SUCI DAT HIDUP YG KOSONG YG TAK TERDEFINIKAN AKAL FIKIRAN YG KUSEBUT ALLOH SWT
...
LAA MAUJUDUN ILLAHI ALLOHUAKBAR
TIADA WUJUD APAPUN SELAIN ALLOH MAHA BESAR

Tidak ada komentar: