Ilmu Sangkan Paraning Dumadi
MANUSIA
adalah makhluk yg paling sempurna dibanding dgn makluk lainya, oleh sebab itu
maka manusia wajib mengetahui akan kemanusiaanya dan juga mengerti akan
kesejatianya, supaya sempurna hidupnya karena memahami akan makna dari
SANGKAN
PARANING DUMADI, yaitu
asal
muasal darimana kita berasal.. ?
untuk
apakah kita HIDUP..???
dan
kemanakah kita setelah tiada…..?
MANUSIA
dalam istilah jawanya yaitu
MANUNGSO
“MANUNGGALE ROSO” yang mempunyai arti kumpulnya beberapa rasa maupun perasaan,
dimana rasa2 tersebut berada dalam sifat manusia yang masuk dalam sisi
kejiwaan/rohani, dan kejiwaan manusia terbelenggu oleh ikatan2 jasad manusia
yang terdiri dari JASAD KERAS DAN JASAD LUNAK.
JASAD
KERAS ; meliputi rangkaian
tumpukan
tulang2 dan persendian,
daging
berserta ototnya,
rambut
yang tumbuh dalam kulit,
dan
kuku lentik disetiap jari kita.
JASAD
LUNAK ; terdiri dari
gumpalan
darah dalam daging,
sumsum
didalam rongga tulang,
otak
didalam tengkorak kita,
sedangkan
jeroan [jantung,usus,dll]
terlindungi
oleh kerangka kita.disini bisa kita simpulkan bahwa jasad lunak berada didalam
rongga jasad keras,
Rasa
atau Perasaan manusia lebih bersifat murni atau suci,
dimana
rasa manusia terproses dalam sebuah kepribadian diri manusia yg disebut
PERSOONLICHEID
atau PERSONALITY yaitu
gerak-gerik
perseorangan yg timbulnya dari dalam diri pribadi atau lebih dikenal dgn
istilah BUDI PEKERTI, hal inilah yang membedakan antara kita manusia dengan
binatang, tetapi bilamana rasa atau budi perketi manusia hilang maka sifat dan
laku kehidupanya akan menyerupai sifat binatang,atau dengan kata lain hilangnya
sifat kemurnian dan kesucian manusia dan lebih dominan padaunsur jasadnya
saja.didalam ruang hampa setiap ujung jasad kita terdapat senyawa yg mengikat
satu sama lain, dengan kata lain bahwa setiap jasad keras dan lunak terdapat
bagian zat yg menggabungkan antara kedua jasad tersebut yaitu RUH atau NYAWA.
Didalam
JAGAD KECIL maupun JAGAD BESAR terdapat empat elemen yaitu ;
BUMI
(TANAH),
AIR,
API,
DAN
ANGIN,
keempat
elemen tersebut selain dimiliki oleh jagad besar juga dimiliki oleh jagad kecil
sebagai sari pati dari jagad besar itu sendiri.
1.BUMI,
disebut juga PERTIWI,
bentuk
lahir yg ada pada kita yaitu badan jasmani.yang berujud kita, hakekatnya dzat
kita, menjadi kulit dan daging ini. jendela/pintunya berada DIMULUT.
2.
API, wujud lahir yang ada pada kita dinamai PRAMANA, hidupnya dzatulloh, yaitu
cahaya hidup manusia, berujud otot dan tulang, jendela / pintunya ada
DITELINGA.
3.
AIR, juga disebut TIRTOMARTA KAMANDANU, yaitu air yg menghidupi jasad kita, air
dibadan kita terdiri dari WADI, MADI, MANI dan MANIKEM.WADI; tempatnya di
pratapan, berujud darah warna merah.MADI; berujud air kita berwarna hijau MANI;
berujud penguasaan kita berwarna putih, ada di kemaluan kita.MANIKEM; berujud
cahaya kita berwarna kuning.
AIR
dalam wujud badan kita yaitu adanya darah dan sumsum, suhud kita, hakekatnya asma kita, jendela/pintu air berada diMATA.
berpengaruh dibirahi.
4.
ANGIN, juga mempunyai NAFAS, ANFAS, TAN-NAFAS, dan NUFUS.NAFAS sebagai tali
hidup,
ANFAS
sebagai tempat hidup [roh],
TAN-NAFAS
sebagai pendengaran roh,
NUFUS
sebagai penglihatan roh semua menjadi AF’AL kita,
Jendela
/pintunya berada di HIDUNG, berwatak sumeleh, sabar, rela, cinta damai, senang
akan ketuhanan.dari DZATULLOH manusia memiliki
SIR,
BUDI, CIPTO, ROSO, yang memiliki arti
NIAT
[KRENTEG] YANG MENJALANKAN BATIN KITA UNTUK MENCIPTAKAN RASA DALAM KEKUASAAN
HIDUP KITA DALAM MENJALANI KESEMPURNAAN HIDUP.
MANUSIA
juga memiliki empat macam nafsu diantaranya adalah;
1.NAFSU
AMARAH berwarna MERAH merupakan unsur elemen API dimana hawanya bisa
menimbulkan keangkara murkaan, mudah emosi, iri hati,drengki, suka
membesar-besarkan masalah, elemen unsur API pintu atau jendelanya berada di
TELINGA, bilamana nafsu ini menagkap getaran hawa negative lewat telinga,akan
mudah terinjeksi virus masuk cepat kefikiran dikarenakan letak kedua telinga
dekat sekali dengan otak sebagai pencerna dr setiap hawa yg masuk disetiap
lubang.orang yang tipis kupingnya [tdk bs menerima kata2 yg memuaskan], orang
yg mudah tersinggung atau mereka yg suka bertengkar, orang itulah yg selalu
dikuasai oleh nafsu amarah.
2.NAFSU
SUFIYAH, berwarna KUNING nafsu ini didominasi oleh elemen unsur AIR {mudah terhanyut},
sebagai jendela /pintunya adalah MATA, nafsu ini lebih condong pada KEINGINAN
dan HASRAT, bawaanya tergesa-gesa, dan kurang sabar, dan apa yg dilihat dan
diminati slalu memaksa untuk dimiliki.
3.
NAFSU ALUAMAH,berwarna HITAM nafsu ini didominasi oleh unsur tanah {mudah kotor
dan terhempas }sebagai jendela/ pintunya adalah di MULUT, nafsu ini suka akan
keserakahan,suka akan makan segala-galanya,orang yg tidak pernah puas akan satu
macam hidangan,orang2 yg hanya mengutamakan kesenengan pribadi tanpa memperdulikan
orang lain.
4.
NAFSU MUTMAINAH, berwarna PUTIH nafsu ini didominasi unsur angin atau hawa,
sebagai pintunya adalah HIDUNG {alat perasa}nafsu ini lebih condaon kearoma
atau bau wangi-wangian, bisanya nafsu ini lebih condong kesifat kerohanian
tanpa memperdulikan jasmaninya atau kesehatanya,mereka ini adalah korban dari
nafsu mutmainah,diantara keempat nafsu tersebut diatas hanya nafsu mutmainahlah
yang memiliki sifat jujur,misalnya menghadapi barang busuk/bau maka hidung kita
tidak akan mengatakan wangi atau segar.
AKAN
TETAPI KALAU MUTMAINAH TERPENGARUH OLEH NAFSU AMARAH, SUFIYAH DAN ALUAMAH MAKA
JAGAD KACILAKAN MENGALAMI KEKACAUAN DAN BISA MENJALANKAN SESUATU YANG
MENGAKIBATKAN KEKACAUAN JAGAD BESAR.
Dan
bila ketiga nafsu tersebut bisa dikendalikan oleh nafsu mutmainah maka
sebaliknya akan merubah menjadi KEMULIAAN.
kemudian
HATI terdiri dari empat macam juga diantaranya;
- HATI SANUBARI,
warna HITAM, berujud dalam rasa,pintunya
KAHURULLOH,berada dialam SUFIL, menjadi sempurnanya pembicaraan.
- HATI MAKNAWI,
warna KUNING, purbaning rasa,pintunya
diKAMALULLOH,berada dialam SULBIL, menjadi sempurnaya pendengaran.
- HATI SIRI,
warna HIJAU, sempurnanya rasa, pintunya di
JALALULLOH, berada dialam Taufik, menjadi sempurnanya indera penciuman.
- HATI PU’AT,
warna PUTIH, hilangnya rasa, pintunya di
JAMALULLOH, berada dialam SABIT, menjadi sempurnanya penglihatan
JASAD
MANUSIA terbagi menjadi 3 tataran;
A. Tataran pertama;
JAGAD ATAS atau GURULOKA [baitul ma'mur], berada
di OTAK, pusat segala rasa, dalam pewayangan disebut Sang Hyang Guru, ratunya
segala nyawa, dan berkuasa dalam panca indera, berada di kahyangan JUNGGRING
SALOKO
B. Tataran kedua;
JAGAD TENGAH atau ENDROLOKA [baitul mucharom],
berada di ANGAN2, BUDI, CIPTO dan ROSO, yang menjadi penguasa Sang Hyang Indra
di ENDRA BAWONO,
C. Tataran ketiga;
JAGAD BAWAH atau JANALOKA [baitul mucadas],
berada di PANCA ASMARA, yaitu asmara tantra dan asmaragama, yang menjadi
penguasa adalah Sang Hyang Wisnu, dikahyangan NGUNTORO SEGORO.
ketiganya disebut dengan TRILOKO, dan yang
menguasai Sang Hyang Wisesaning Tunggal. dan ketiga tataran tersebut sering
dipakai oleh KANJENG SUSUHUNAN KALIJOGO dipakai sebagai perlambang
kehati-hatian pada setiap manusia untuk dilarang, salah satunya;
1. ojo mangan utek [dilarang makan otak]
2. ojo mangan jeroan [ dilarang makan jeroan]
3. ojo mangan pringsilan [dilarang makan
kemaluan]
- DILARANG MAKAN OTAK
Yang dimaksud diatas bukan berarti kita dilarang
memakan otak binatang,tetapi lebih
ditegaskan dalam hal bagaimana cara kita berfikir yang benar, seperti beliau
tegaskan;
“SEJATINE ENGGONE PEMAREMING DZAT KANG SEJATI
IKU DUMUNING ONO ING UTEK,TUHU ANGLIMPUTI ING SAK OBAH OSIKING MANUNGSO, SASOLAH
BAWANING MANUNGSO, SAK JRONING BAITUL MAKMUR…
artinya;
sesungguhnys tempat segala kenikmatan didalam
dzat sejati itu adalah berada didalam otak, beserta seluruh gerak gerik, dengan
segala tingkah laku manusia yang berasal di dalam pintu baitul makmur.beliau
mempertegas tentang JAGAD ATAS dengan empat hal yaitu;
A. UTEK IKU ANGLIMPUTI
PRAMONO;
artinya
janganlah kita selalu salah dalam menartikan
sesuatau yang kurang bagus menurut penglihatan mata kita.
B. UTEK IKU MRABAWANI
BAWANING MANUNGSO;
artinya
janganlah kita selalu mengucapkan kata-kata yang
tidak benar, karna menandai bahwa fikiran kita kurang benar.
.
C. UTEK IKU NYAMADI MARANG
KARNO;
artinya janganlah kita selalu mendengarkan soal
atau permasalahan yang tidak berguna,dalam arti bila kita mendengar suara atau
perkataan yang kurang baik sebaiknya ditinggal pergi tdk perlu ditanggapi.
D. UTEK IKU MRATANDANI
MARANG GRONO;
artinya
janganlah selalu betah dengan suasana bau atau
pengap karna bisa mempengaruhi pola fikiran kita yg jorok.
- DILARANG MAKAN JEROAN.
Yang dimaksud dilarang makan jeroan bukan
berarti kita dilarang makan jeroan seperti hati, usus, limpa dll, melainkan
perlambang bahwasanya didalam hidup kita janganlah memiliki hati yang mudah
terhayut atau terlalu terbawa perasaan yang ngelantur.
Jagad tengah meliputi;
A.
BUDI
ANGLIMPUTI SEDYO;
artinya didalam kehidpan kita janganlah
mempunyai hati/ budi yang kurang bagus.
B.
BUDI
MRATANDANI CIPTO; artinya didalam kehidupan kita janganlah mempunyai hasrat
atau keinginan yang berubah-ubah atau tidak focus
C.
BUDI
MRABAWANI ROHSO; artinya didalam kehidupan kita janganlah memiliki rasa/perasaan
yang kurang benar.
D.
BUDI
WIDAGDO SESANDAN SALIRING SIR; artinya didalam kehidupan kita janganlah
mempunyai perkiraan yang kurang pas dengan naluri.
E.
BUDI
KADUNUNGAN LAKSONO; artinya didalam kehidupan kita akan terlaksana bila hati
kita disertai dengan tingkah laku yang benar.
- DILARANG MEMAKAN PRINGSILAN
/KEMALUAN.
mempunyai arti bahwa seyogyanya kita bisa
menahan nafsu syahwat, dalam arti tidak mengumbar hawa nafsu dan tau akan tata
krama hukum masyarakat, karena dampaknya sangat berarti bagi kehidupan kita
sesuai dengan penjelasan dibawah ini;
A.
UNGGYANING
BUDI NDADEAKE ASMOROGOMO;
artinya akan merusak budi perketi yang nantinya
tdak akan diterima dimasyarakat.
B.
PANGGONANING
DZAT ANGLIMPUTI PUTEKING ATI;
artinya bisa menjadikan rusaknya sifat diri dan
bisa membikin ruwetnya di dalam badan kita.
C.
MUKHADAS
MRATANDANI PURUS;
artinya bisa menjatuhkan derajad serta harga
diri kita.
D.
MUKHADAS
MRATANDANI ROSO SEJATI;
artinya sulit untuk menjalani hidup yang bahagia
dan selalu membikin susah orang lain dan menjadikan banyak permusuhan.dan bila
ketiga wejangan diterapkan dalm kehidupan kita INSYA ALLOH akan terbukanya
pintu hijab TAHTA BAITUL MA’MUR, BAITUL MUCHARROM DAN BAITUL MUKHADAS , dan
senantiasa terlindungi dr keselamatan yg diciptakan oleh diri pribadi untuk
selalu INGAT dan WASPADA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar