Cari Blog Ini

Sabtu, 10 September 2016

Adam Hawa sama dengan Siwa Parwati

CARA MENJADI AVATAR
SANG PENGENDALI HAWA NAFSU....
===============
Aneka Ritual keagamaan hanya sebagai #motif agar manusia menjadi makhluk berpikir yg mampu menggunakan kemampuan pikiran tsb memiliki manfaat pada dirinya, kluarganya dan lingkungannya, menuju #keselamatan yg nyata.
.....
Aneka ritual keagamaan saat ini telah mengalamani #TRANSFORMASI / #PERUBAHAN ke bidang ilmu pengetahuan modern, yg mengacu pada pembinaan tingkah laku dan pengendalian pikiran.
....
Sebagaimana yg kita ketahui banyak sekali muncul keilmuan tentang Pemberdayaan Manusia Modern menuju Akhlak yg lebih baik.
...
Analisa saya pribadi merenungi hal ini secara riil bahwa dlm hasanah religi Adam dan Hawa adalah momentum suara hati dan pikiran indriya yg seimbang.

Dimana adam merupakan hakikat manusia sejati yg terperciki Ruh Suci Tuhan dan berduet dgn istri Siti Hawa, Siti Hawa adalah tulang rusuk adam yg berhakikat Tulang putih Ruh yg bersukma atau bersifat 7 lubang dikepala kita adalah sebuah makna mendalam tentang pengendalian 2 bola mata penglihatan, 2 lubang telinga pendengaran, 2 lubang hidung pernafasan dan 1 lubang mulut percakapan.

Tujuh lubang inilah menjadi 4 segmen yg sering mempengaruhi #pola_pikir sehingga disebut juga dgn siti hawa atau hakikat 4 istri yg harus selalu kita jaga dgn baik.
...
Adam hanyalah sebuah istilah yg penuh dgn metafora, Adam secara hakiki bagi saya identik dgn Dat Percikan Tuhan, yg dlm bahasa sansekerta disebut juga dgn Hyang Siwa.
Begitu juga dgn Siti Hawa hakikat dari tempat masuknya hasrat dari luar diri yg identik dengan Hyang Parwati dlm bhs sansekerta, yg kesemuanya itu hanyalah sebuah kata dan istilah metafora yg ada sepenuhnya pada diri manusia.
.....
Jenjang inilah yg menempatkan banyak hilangnya pendalaman secara nyata tentang metafora2 yg beragam dalam kitab2 agamis.
.....
Manusia menggunakan naluri, nurani dan.nalarnya utk mengkemas hal tsb secara gamblang dan modern dgn membuat konsep konsep keilmuan agar manusia mampu meraih apa yg dicita citakannya, yaitu selamat dan kembali kpd Tuhan dgn murni.
.....
Untuk itulah perlu digamblangkan bahwa hakikat
Ruh Suci adalah kesadaran mulia yg terus menerus hadir adalah kebahagiaan nyata, yg disebut adam ataupun hyang siwa.
Sedangkan
Ruh Pikiran adalah Kebijaksanaan ruh suci yg mampu menimbang berbagai kemanfaatan di pikiran kita.
Pikiran kita inilah dualistik hitam dab putih penganut  Hukum Murni semesta yg sering disebut sunnatulloh atau sebab akibat atau karmapala yg bhs modern sekarang identik dgn angan angan.
....
Angan angan inilah Siti Hawa atau Parvati yg mutlak harus dikendalikan dgn kebijaksanaan Adam atau Hyang Siwa ....
.....sehingga
Nafsu atau perbuatan mampu meneruskan titah dari naluri dan nurani tsb secara ilmu laduni.
Ilmu hikmah dan kemanfaatan.
....
So mudahkanlah yg sulit itu baru genius

Tidak ada komentar: