Cari Blog Ini

Minggu, 12 November 2017

INTEGRITAS DAN KEJUJURAN
AL FATEHAH AYAT 1 – 7
OLEH WAHYUDI PRATAMA SUTA
PASURUAN JAWA TIMUR
1.     Bismillahir rahmaanir rahim
Bersama Allah yg Maha Pengasih dan penyayang
Semua Kehidupan dan Terbukanya gerbang kehidupan dimulai dari Cakra Dasar yaitu Cakra Kasih Sayang begitulah Percikan Ruh Alloh diinti Sperma dan Ovum sbg pintu utama pembuka kehidupan semua makhluk yg ada disemesta bumi. Pertemuan Lingga Yoni alias pertemuan Adam(energy spermatozoid/ Sari Pati Tanah) dan Hawa( energy Ovum/ Pati Tanah), begitulah kata SariPati bermula Sari menjadi badan halus alias Ruh sedangkan Pati menjadi badan Kasar.
Badan Halus alias Ruh itulah berjuluk ruh al Quds, Percikan Energy Semesta dalam setiap Wujud Kehidupan yg berupa Inti Daya kekuatan setiap Wujud.
Sedangkan Badan Kasar itulah berjuluk Jasmanim bungkus dari pada Energy Semesta itu sendiri sbg pelengkap penampakan energy yg tak tampak oleh panca indra namun dapat dirasakan oleh panca indra.
Disinilah filsafat bahasa arab melabelinya dgn baitul muqoddas alias ALAM KEMALUAN DIRI ( MIRATUL HAYYA’) yg berisi Mani, Madi, Wadi, Manikam, Sirr, Sirr Muhammad, Sirrullah adalah 7 komponen alam jiwa yg melakukan penyatuan Ahadun. Adalah tempat Kesucian awal adanya makhluk hidup baik tanaman,hewan dan manusia. Semua proses awalnya melalui dualitas gen aktif. Dimunculkan dalam bertahan hidup ( survival ) dan dapat diblok oleh sifat takut akan sesuatu ( fear )

2.     Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam
Karena telah Wujud dlm ruang penyatuan maka memujilah segenap wujudnya dgn tunduk dan patuh pada daya guna dirinya masing masing thd ruang bentuk dan wujud yg telah ditetapkan atasnya.
Semua wujud telah berperan atas dayaguna dari bentuk dan untuk peruntukannya sehingga membuahkan hal hal hikmah dari energy yg selalu bergerak dengan kegunaan sifat dan dinamai dengan nama nama yg indah. Sinergi antara energy panas dan dingin (Tai chi) adalah roda perputaran Waktu Siwa Lingga alias sunnatullah alias aksi dan reaksi dalam bentuk seksualitas genetika makhluk yg telah wujud. Untuk terus berproses merawat dan mempertahankan sebuah ekosistem keseimbangan genetika dan populasi kehidupan yg harmonis. Harmonisnya siklus tanaman sbg penyedia oksigen, harmonisnya siklus hewani sbg pelaku keseimbangan rantai makanan dan manusia sebagai pengendali dgn kecerdasan spiritual dirinya dlm Ruang Unik ( al insan sirruhu Ana) Manusia adalah Keunikan Diri Tajali yg tercipta berbeda beda keunikannya agar mampu menggunakan Ruang Uniknya secara sinergi dan simultan dgn Alam Semesta Raya. Dan dapat tertuang dalam perasaan kenikmatan ( pleasure ) dan dapat diblok oleh Perasaan bersalah dan penyesalan ( guilty )


3.     Arrahmanir rahiim
Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Dalam nuansa Cita dan Citra Sang Maha yaitu Kasih Sayang disetiap lini sebagai Cakra Power Solar Plexus alias Surya antara keinginan (will) yg dapat diblok oleh rasa malu (shame) dan ketidakmampuan diri.

4.     Maaliki yaumid diin
Yang menguasai Hari berbalas
Agar manusia selalu mengindahkan hukum dualitas Aksi Reaksi Alam Semesta sbg dasar kemutlakan ajaran kehidupan yg sejati tanpa sekat dan fundamental thd segenap wujud kehidupan. Itulah cakra Jantung letak Sang cinta ( love ) yg mampu diblok oleh rasa benci (grief)
Yg merupakan Baitul Muharrom dalam diri dimana urusan duniawi alias badan kasar dilarang untuk menempati nya secara mutlak. Ruang kalbu Mukmin yg utuh dan final.

5.     Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in
Engkaulah tempat bergantung segala sesuatu
Cakra Tenggorokan merupakan batas utama antara dualitas jiwa dan lahiriyah, letak sesuatu yg berhubungan dengan vibra suara dan lidah yg mampu membuat resonansi gelombang media komunikasi secara wujud, disinilah muncul dualitas antara kejujuran ( truth ) dan kebohongan ( lies ) maka manifestasi lidah dikatakan secara filsafat bahasa jawa sebagai songgo langit alias Tiang daripada langit langit pola pikir yg pada era sekarang dikemas secara keilmuan dlm ilmu psikologis modern Neuro Lingustic Programming

6.     Ihdinash shiraathal mustaqiim
Itulah jalan yg lurus
Cakra ajna merupakan tajuk inti dari gerbang bashiroh Allah dimana penglihatan cahaya sejati ini dapat merupakan petunjuk kesejatian ( light insight ) dan dapat diblok oleh sifat sifat samar dan penuh teka teki (ilusi dan delusi)

7.     Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘ alaihim waladl dlaal-liin
Jalan yang Engkau senangi dan bukanlah jalan yg Engkau sesatkan
Maka gerbang Ajna hanya dapat diemulsikan melalui gerbang Cakra Mahkota dengan menggunakan asas Faedah, dimana asas faedah ini sangat menjadi ukuran utama sbg jalan yg disenangi oleh Sang Maha Daya cinta yg Utuh yaitu jalan jalan yg mencermati hikmah hikmah utama yaitu gerbang the power of mindset in Spiritual Awareness alias gerbang Kesadaran Spiritual ruhaniah yg selalu mengutamakan Harmoni dan Keselarasan yg utuh dalam membangun kehidupan secara bersama dan damai dalam keselamatan. Sebagaimana Kisah Musa yg membelah lautan merah alias lautan ego dgn personifikasi firaun sbg sosok penguasa ego tenggelam didalamnya, lalu musa yg berhasil memisahkan ego otak kanan dan kiri dia mengambik jalan tengah yaitu hikmah kebijaksanaan dlm permusyawaratan yg mampu diikuti semua kaum musa dlm menuju selamat adil dan sentousa.




Tidak ada komentar: